HTG #11

2.6K 461 188
                                    

Halo! Gimana kabar kalian gays? Sedikitnya pastu terguncang ya, udah gak muncul-muncul tau-tau udah mau wamil bulan maret :")

Yok gaes, kuat kita mah! Jangan sedih-sedih lagi, semoga aja cerita ini bisa menghibur kalian 💚

Pokoknya vote dan komen banyak-banyak deh hehe biar cepet update, biar konfliknya cepet muncul.

Sorry for typo(s)

Happy Reading 💚
























"Kris! Luhan mencarimu!"

Langkah kaki panjangnya terhenti, tubuhnya berbalik menatap siswa yang tak terlalu dikenalinya. Namun nampak tak asing, sepertinya pemuda tersebut adalah teman sekelas kekasihnya.

"Baiklah, aku akan segera kesana. Terima kasih." Ucap Kris yang langsung diangguki oleh pemuda tersebut sebelum akhirnya pergi. Pemuda blasteran Kanada itu menatap ruang musik tersebut sekali lagi, sebelum akhirnya memantapkan dirinya untuk berbalik menemui sang kekasih.

































Ujian tengah di mulai, mereka di kumpulkan pada sebuah aula besar. Disana para murid yang mengikuti ujian seleksi olimpiade nampak serius menjawab soal-soal yang ada di tabgan mereka.

Begitu pun dengan anggota Cloud 9. Untuk keadilan para murid, jarak mereka dipisah cukup jauh. Namun tak membuat mereka canggung atau kehilangan konsentrasi. Berbekal otak yang cerdas, tentunya kesembilan bintang sekolah itu bisa menjawabnya dengan penuh percaya diri.

Byun Baekhyun, peraih peringkat pertama dengan perolehan nilai tertinggi secara nasional itu nampak santai mengerjakan soalnya. Tak ada kesulitan yang berarti bagi dirinya, bahkan telinganya bisa mendengar gerutuan teman sekolahnya tentang beberapa soal yang sulit mereka pecahkan.

Di lain tempat, Luhan yang merupakan murid beasiswa juga tengah serius mengerjakan soalnya. Beberapa kali ia menghela napasnya gusar, bahkan sudah dua kali ini ia mengganti lembar jawabannya. Entahlah, sesuatu ada yang salah dengannya.

Chae Young yang menjadi peringkat ke sepuluh setelah anggota Cloud 9 pun nampak menikmati soalnya. Keningnya mengerut dalam memgejarkan soal demi soal, ia bahkan sudah menghabiskan dua lembar kertas buram untuk menemukan jawaban dari soal-soal angka tersebut.

Seratus soal dengan berbagai macam mata pelajaran itu hanya di beri waktu pengerjaan selama 90 menit. Yang artinya satu soal tidak sampai satu menit untuk mereka menjawab.

Dari yang awalnya penuh ketenangan sampai di menit terakhir, suasana aula itu berubah menjadi bising. Banyak murid yang mengeluh tentang soal-soal yang rumit untuk dijawab, bahkan pada mata pelajaran pengetahuan sekalipun. Apalagi jika berisi angka, helaan napas terdengar silih berganti. Sedangkan anggota Cloud 9 masih nampak tenang.

Krriitttt

Suara bangku berderit menggema di aula, membuat kegaduhan berubah menjadi senyap. Baekhyun sudah berdiri dari duduknya dengan wajah tenangnya. Ia baru saja akan melangkah, hingga sebuah suara kembali membuat gaduh mereka semua disana.

"Aku juga sudah!" Chae Young memekik dengan riang. Ia langsung turun dari sana. Posisinya yang berada di belakang Baekhyun, membuatnya tak sengaja menyenggol bahu pemuda Byun itu.

Baekhyun menutup matanya sembari mengambil napas panjangnya, sebelum akhirnya berjalan dengan senyum tipisnya.

"Ini milikku, Ssaem."

Pria paruh baya yang menerima lembar jawaban Baekhyun lantas tersenyum bangga.
"Kau memang kebanggaan sekolah ini Baekhyun. Ku harap adikmu segera menyusul." Ungkapnya sembari melirik Jaemin yang sepertinya sebentar lagi juga akan menyelesaikan jawabannya.

HEPTAGON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang