HTG #18

2.6K 475 212
                                    

Selamat siang! Apa kabar semuanya? Akhirnya saya balik lagi huks!

Oh ya, bagi kalian yang dalam penantian oanjang nunghuin Mantan Ko Gitu, bisa mampir ke twitter ya. Di follow juga hehe, ntar disana bakal buat au mantan ko gitu tapi beda versi sama yang di wp.

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak. Vote dan komen yang banyak^^

Happy Reading 💚

Sorry for typo(s)

















Jongin berdiri, menyenderkan sedikit tubuhnya di pagar balkon kamarnya. Membiarkan angin malam mengacak rambutnya, mempersilahkan dingin menusuk sampai ke tulang.

Pemuda tan itu tak juga beranjak atau pun mengatakan sepatah katapun kepada Sehun yang sejak tadi memantaunya dari belakang.

"Kenapa kau masih tidak menjawab?" Pertanyaam yang entah sudah keberapa kalinya Sehun lontarkan. Dan sebanyak itu pula Jongin abaikan.

Pemuda Kim itu tak kunjung membuka suaranya, membuat Sehun sedikitnya merasa kesal. Pemuda berkulit pucat itu berjalan pelan, hingga hanya satu langkah saja ia bisa memeluk tubuh tinggi semampai di hadapannya kini.

"Kenapa kau harus melakukan hal jahat? Terlebih memerintahkan Baekhyun yang masih dalam kondisi berkabung."

Jongin tak tahan lagi. Ia kemudian berbalik, menatap datar kekasihnya. Tak merasa ketakutan dengan wajah Sehun yanh tampak kesal bercampur amarah.

"Kau menuduhku melakukan kejahatan? Atau kau menuduhku memperalat Baekhyun?" Jongin melipat tangannya di depan dada. Senyum miring itu bertahan bebera detuk sebelum akhirnya kembali luntur.

Sehun menarik napasnya sebelum akhirnya ia hembuskan dengan pelan.
"Kau jangan mengelak atau menyembunyikannya dariku. Aku mendengar semuanya saat kau berbicara dengan Baekhyun di rumah duka."

"Lalu?"

"Huh?" Beo Sehun tak mengerti. Keningnya mengerut tajam. "Kim Jongin!"

"Apa?!" Balasnya dengan berteriak. Ia mendorong dada Sehun agar menjauh. "Kalau aku ingin membuat Luhan celaka apa masalahmu?!"

"Kau tidak bisa membuat orang lain terluka tanpa alasan. Luhan adalah kekasih Kris yang berarti teman kita. Kulihat kau tidak ada masalah dengannya." Jelas Sehun sepelan mungkin. Ia berusaha memberikan pengertian kepada kekasihnya.

Jongin berdecih.
"Bukan karena kau peduli dengannya?"

Sehun diam, ia semakin tidak mengerti. Ia berusaha menggapai tangan Jongin namun di tepis begitu saja oleh si empunya.

"Apa maksudmu?"

Pemuda tan itu memutar bola matanya malas. Ia kemudian memasukkan kedua tangannya dalam saku celananya.
"Haruskah aku mengatakannya padamu? Semuanya?" Tanyanya berusaha memberi pilihan.

Dan Sehun semakin takut. Ia tak mengerti dengan arah pembicaraan Jongin, belum ada pikiran negatif yang bersarang di kepalanya.

"Lagipula kau sudah mendengarnya dengan begitu jelas. Aku hanya membantu Baekhyun membasmi orang-orang yang sudah melakukan kelicikan padanya." Jelasnya dengan begitu santai.

"Haruskah kita membalasnya dengan begitu sadis?"

Sontak saja Jongin tertawa keras, ia bahkan menepukkan tangannya.
"Aku tidak menyangka bahwa kau membela selingkuhanmu dengan begitu jelas."

Sepasang bola mata Sehun membulat seperti ingin keluar. Tiba-tiba saja kedua tangannya bergetar, ia bisa melihat bagaimana wajah Jongin yang terlihat kecewa.

HEPTAGON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang