HTG #20

2.9K 473 340
                                    

Yuks, yang belum follow twitter saya silahkan di follow ya ^^ sudah ada 2 bagian yang saya update tadi ^^

Jangan lupa vote dan komen sebanyak mungkin. Agar saya bisa fast update:)

Bersyukur saya, bahwa masih banyak orang yang menguatkan saya dan memberikan saya semangat lagi. Bahkan author baeklogy juga ikut kesel ya sekaligus lucu.

Iya saya juga merasa lucu dengan komentarnya.

Okelah, kalau begitu.

Selamat membaca💙
Sorry for typo(s)





















Chanyeol tersenyum tipis, tatapannya tak lepas dari Baekhyun yang duduk disisi kanannya. Rambut cokelatnya berterbangan terkena angin pagi, sedangkan matanya tertutup hingga bulu matanya menyentuk kulitnya. Seulas senyum kecil menghiasi wajahnya.

Dan pemuda tinggi itu bersumpah bahwa Baekhyun adalah satu-satunya makhluk terindah ciptaan Tuhan. Kekasihnya itu tampan dengan didominasi oleh cantik, bentuk wajahnya yang tak terlalu tajam dengan proporsional yang sangat pas. Sulit rasanya untuk meniru wajah Baekhyun walau lewat operasi plastik.

"Kembalilah ke kelasmu. Untuk saat ini, aku tak ingin bertemu dengan orang banyak." Ucapnya sembari membuka pelan sepasang kelopak matanya. Tatapannya tertuju ke depan, tak mengacuhkan pandangan Chanyeol yang selalu terarah padanya.

Chanyeol menggigit lidahnya, salah tingkah. Ia kemudian memilih untuk mengalihkan pandangannya ke depan. Dimana sinar matahari mulai nampak ke permukaan.

"Apa karena ini adalah sebagian dari rencanamu, jadi kau menerimaku disisimu? Dan setelah hal berlalu pagi ini, kau juga belum ingin memaafkanku?" Tanyanya dengan pelan seperti berbisik.

Namun Baekhyun tak menjawab. Ia memilih untuk menundukkan kepalanya sembari menutup matanya. Sedangkan Chanyeol tersenyum getir.

Pemuda tinggi itu berteriak cukup keras lalu menghembuskan napas panjangnya. Senyum getir itu berubah menjadi senyum tulus dan nampak ceria. Ia memgangkat bokongnya dan membiarkan angin pagi menerpa tubuhnya.

"Tak apa, kupikir kau memberikan hukumanku dengan baik." Chanyeol berusaha untuk tersenyum, walau hatinya terasa nyeri. Ia kemudian ingin mengusap surai lembut yang agak berantakan itu, namun ia urungkan. Dan hanya mengepalkan tangannya dan menyimpan dalam saku celananya. "Jangan terlalu lama disini. Kau bisa beristirahat di ruang cloud 9 atau ruang kesehatan. Aku akan kembali lagi, hm."

Baekhyun menghela napas pendek. Kepalanya perlahan terangkat, wajahnya nampak dingin namun di dalam matanya tersirat akan kesedihan dan kesengsaraan.

Chanyeol tak ada lagi disana, pemuda tinggi itu sudah pergi. Bahkan ia tak menjawab satupun hal yang dibicarakan oleh tunangannya.

"Aku merasa bahwa ini belum cukup. Apa yang sebenarnya aku cari?"


































Luhan tengah berada di dalam toilet sejak dirinya sampai sampai bel telah berbunyi. Ia tak berani untuk keluar dari sini, berita Chae Young sudah tersebar. Dan ia tak ingin menjadi sasaran empuk kemarahan gadis itu, jadi lebih baik ia memilih untuk bersembunyi.

Ponselnya tak berhenti bergetar, panggilan dari Kris sudah hampir dua pulih kali tak terjawab. Ia juga tak berniat untuk mengangkat panggilan itu, dirinya tengah kacau.

Dengan gemetar, ia merogoh saku celananya dan mengambil botol kecil yang berisi banyak butir obat disana. Mengambil beberapa tablet obat, Luhan langsung menegaknya tanpa sedikitpun air. Walau dengan kesakitan, pemuda berkebangsaan China itu akhirnya berhasil menelan semuanya.

HEPTAGON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang