Part 33 end

6.9K 460 50
                                    

***

Kehidupan Carol dan Sam kini semakin membahagiakan seiring dengan berjalannya waktu, apalagi sebentar lagi mereka berdua akan menyambut kehadiran anak pertama, Sam yang tampak sangat antusias benar-benar tak sabar lagi untuk menimang sang buah hati yang selama ini selalu menjadi impiannya.

Pria itu bahkan begitu sangat protektif pada istrinya, suka mengatur, suka parnoan bahkan akan mengintili Carol kemanapun istrinya itu akan pergi. Sam takut sekali jika bahaya akan mengancam istrinya lagi, ia takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada sang istri, dan untuk mengantisipasinya, maka Sam akan ikut kemanapun Carol pergi untuk melindunginya.

Perlakuannya memang manis, sangat manis bahkan, tapi Carol merasa agak kesal karena ia seperti dikekang, namun kembali lagi, hal ini lebih ia sukai ketimbang Sam yang dulu begitu sangat cuek dan tak mempedulikan dirinya.

Jadi Carol harus bersyukur, dan tidak boleh banyak mengeluh.

***

"Mas, hari ini aku mau ke rumah papi." Pinta Carol setengah merajuk.

"No sayang, aku nggak ngijinin kamu keluar kemana-mana." Tolak Sam tanpa mau dibantah lagi.

"Tapi mas... Papi kayaknya lagi sedih dan ada masalah, aku khawatir."

"Terakhir kemarin aku bertemu dengan papi kamu dan dia baik-baik saja, dia sehat dan nggak kurang satu apapun."

"Tapi mas!"

"No! Aku bilang nggak ya nggak, tinggal beberapa hari lagi anak kita lahir, jadi aku harap kamu mau menurut dan mengalah demi anak kita." Pinta Sam dengan nada memohon, kalau begini Carol mana bisa terus membangkang, Sam membelai perutnya dengan lembut dan penuh kasih sayang, pria itu lantas membawa tubuh Carol ke dalam dekapan hangatnya. Sam bahkan tak ke kantor selama dua bulan karena ingin terus menjaga istrinya, pria itu hahkan yang selalu siap siaga ketika Carol membutuhkan apa saja.

"Ya udah."

"Jangan sedih dan memikirkan apapun, papi kamu pasti baik-baik saja. Dia pria yang tangguh, tak akan mudah terkalahkan hanya karena masalah apapun apalagi pekerjaan."

'Tapi beda lagi kalau itu masalah cinta.' gumam Carol dalam hati dengan tatapan sedih.

Wanita itu tau segala masalah antara Moreno dan juga Lena, Carol sudah menyelidiki semuanya, menanyai Lena dan juga Moreno, mereka sebenarnya saling suka namun keadaanlah yang membuat mereka menjadi salah paham.

Ingin menjadi penengah tetapi kondisi Carol juga sedang tak memungkinkan, ia bingung harus berbuat apa, tapi ia sadar jika kondisinya saat ini harus lebih ia utamakan, ia tak boleh stres dan banyak pikiran, Carol harus bersikap dewasa dan tak boleh egois, bayinya lebih membutuhkannya, dan ia harus mengutamakannya terlebih dahulu.

"Shhh..." Tiba-tiba saja wanita itu merintih kesakitan, sepertinya ia mengalami kontraksi palsu yang akhir-akhir ini memang sering ia rasakan.

"Kenapa?" Tanya Sam dengan tatapan cemas bercampur panik. "Apa sudah waktunya?"

"Hm." Carol menggeleng keras. "Kontraksi palsu aja." Ringisnya.

"Ayo duduk!" Ajak Sam, lalu segera menuntun istrinya untuk duduk di sofa.

"Aw! Ssshhh... Anak kamu mas!" Pekik Carol ketika dirasa perutnya yang membesar tampak miring ke kanan, benar-benar membuat Sam merasa takjub sekaligus ngilu. Istrinya benar-benar luar biasa, rela berkorban demi mengandung keturunannya, ia benar-benar sangat menyesal karena pernah meragukan anaknya dulu.

"Ssshhh... Tenang jagoan! Papa disini, kamu jangan nakal ya! Kasihan mama, udah nggak sabar mau keluar ya?" Ujar Sam bermonolog dengan calon buah hatinya, pria itu terus membelai perut istrinya, mengusapnya dengan gerakan memutar sampai perut Carol merasa nyaman dan tidak tegang lagi.

Passionate (Tersedia Ebook Di Google Play/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang