Part 27

4.5K 403 56
                                    

***

Tengah malam, Sam masih tak kunjung pulang, dan hal itu membuat hati Carol semakin sakit, ternyata tidak mudah membuat seorang Samudera jatuh cinta kepadanya, benar-benar jatuh cinta. Ia pikir akan mudah mengingat daya tariknya begitu kuat, tubuhnya sempurna, wajahnya cantik, bahkan ia mampu memuaskan suaminya berkali-kali. Tapi nyatanya hal itu tak pernah cukup, pastinya sangat tidak cukup untuk membuat seorang Sam bisa mencintainya. Ia pikir dengan hamil anak Sam, mewujudkan impian pria itu, maka mampu membuat pria itu akan cinta mati kepadanya, tapi nyatanya memang tak semudah itu, hati Sam seolah sulit untuk ia tembus dengan waktu yang singkat, buktinya sulit sekali untuk membuat pria itu percaya sepenuhnya kepadanya.

Perkenalan mereka terlalu singkat, bahkan pernikahan mereka belum ada satu tahun, lantas bagaimana mungkin pria itu bisa langsung percaya padanya? Apalagi selama ini Carol sudah sangat sering mendustai suaminya itu.

"Mama harus apa?" Gumamnya sembari mengusap-usap perutnya yang sejak tadi terasa kencang.

Sejak tadi Tina bahkan terus membujuknya makan, namun Carol seolah enggan untuk menyentuh makanan apapun, yang hanya bisa ia lakukan hanyalah menangis, menangisi seluruh kesalahannya.

Ia sadar bahwa ia terlalu memaksakan kehendak, memaksa supaya Sam bisa mencintainya, suaminya itu mungkin bisa saja berdusta, Sam seolah mengungkapkan perasaannya kepada Carol padahal ia hanya merasa kasihan pada istrinya yang seakan terus mengemis perasaan kepadanya.

***

Di lain tempat, Sam kini tampak bingung, Tina terus menghubunginya karena Carol yang tak mau makan. Padahal saat ini Sam sedang menjalankan rencananya bersama Bian untuk menyelidiki langsung apa sebenarnya rencana Brenda dan Edward.

'Tolong bujuk dia terus Tina, jangan sampai dia tidak memakan apapun, dan satu lagi awasi terus gerak-geriknya. Saya takut dia mempunyai rencana untuk pergi dari saya, bilang padanya bahwa saya sangat mencintainya, dan saya akan selalu mempercayainya. Besok mungkin saya akan pulang, jadi tolong jaga Carol baik-baik.' ungkap Sam pada Tina.

'Baik tuan, saya pasti akan selalu menjaga nona Carol.' balas wanita itu dari sebrang telepon.

"Bagaimana tuan?" Tanya bian pada Sam.

"Apa kamu sudah yakin kalau Brenda dan Edward memang benar-benar mempunyai hubungan darah?"

"Yakin sekali tuan, ini data-datanya." Bian menunjukkan I-pad pada Sam.

"Hmmm..." Sam pun membaca dokumen yang ada di I-pad Bian, pria itu tampak menggeram tertahan, rasanya sungguh kesal setengah mati, ia ingin segera menghabisi Brenda dan juga Edward yang sudah bersandiwara serta menfitnah istrinya dengan keji.

Sam memang sempat akan percaya dengan kata-kata Edward tadi setelah ia mengingat masalalu Carol, tapi keraguannya itu segera ia tepis kuat-kuat karena janjinya pada Carol yang akan selalu percaya pada istrinya itu. Sam tak boleh bersikap plin-plan seperti dulu ketika Brenda mempengaruhinya, lagipula ia jelas mampu membedakan antara mana yang bohong dan tidak, jika anak itu memang benar adalah anak Edward, kenapa baru sekarang pria itu muncul? Kenapa tidak dari dulu saja? Dan kenapa ia harus terlibat dengan Brenda? Jelas sudah kan jika mereka berdua telah bersekongkol untuk merencanakan ini semua.

"Mereka berdua saat ini sedang berada di club yang tak jauh lokasinya dari apartemen ini tuan." Ujar Bian.

"Hm, kita kesana sekarang!"

"Baik tuan." Angguk Bian dengan patuh.

***

Di sisi lain, Moreno sepertinya sedang tidak bisa tidur, pria itu mengalihkan insomnianya dengan cara bekerja di ruang kerjanya. Hatinya seakan tak tenang dan gelisah, Moreno tiba-tiba terus kepikiran dengan putrinya. Seperti sedang terjadi sesuatu dengan Carol dan ia tak tahu apa penyebabnya, akan tetapi pria itu terus berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa tak akan terjadi sesuatu dengan Carol, Carol saat ini pasti sedang tidur pulas bersama suaminya.

Passionate (Tersedia Ebook Di Google Play/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang