Lelaki Berkulit Pucat

2.4K 267 27
                                    

Seorang anak laki-laki berusia sekitar 6 tahun tengah berlari seorang diri di sebuah taman bermain, tangan mungilnya menggenggam erat tali yang mengikat balon terbang berbentuk beruang.

Bruk!

Karena terlalu asik dia sampai tersandung dan dalam posisi terjatuh tanpa sadar dia melepaskan genggamannya pada balon tersebut.

"Hiks... Balon... Pegi...," lelaki mungil itu mulai menangisi balonnya yang terbang menjauh, dia sudah merubah posisinya menjadi jongkok dan membuat badannya terlihat lebih mungil lagi.

"Hey anak kecil."

Suara itu membuat bocah yang mengenakan baju berwarna baby blue itu mendongak.

Terlihat bocah lelaki yang sedikit lebih tua darinya tengah berdiri di hadapannya seraya menatapnya dengan mata sipitnya.

Lelaki berkulit pucat itu terlihat bersinar saat Park Jimin yang merupakan bocah yang kehilangan balon itu menatapnya dari posisi jongkok seperti itu.

"Jiminie hiks bukan bocah.. Huh.." ujar Jimin kecil seraya mengusap air matanya.

"Lalu kenapa menangis?" Tanya lelaki berkulit pucat itu.

"Balon, balon pegi, Jiminie sendili hiks..." isak Jimin.

Lelaki berkulit pucat itu membawa Jimin duduk di salah satu kursi di sana.

"Kau ke sini bersama siapa?"

"Belsama eomma dan Yeol yung," jawab Jimin innocent.

"Kenapa kau disini sendiri? mereka pasti mencarimu,"

"Jiminie belsama balon, balon pegi, Yeol yung lama di kamal mandi Jiminie mau main di lual,"

Lelaki berkulit pucat itu menghela napas dalam.

"Yung kenapa sendili juga? Yung hilang?" tanya Jimin dengan tatapan polos itu membuat lelaki berkulit pucat itu terkekeh pelan, justru anak kecil di depannya yang seperti anak hilang malah mengatai dirinya yang hilang.

"Iya aku ingin menghilang lebih tepatnya," jawab lelaki itu santai.

"Wuah.. Apa yung vampil? Kulit yung putih... pucat..  apa yung bisa menhilang, tlinggg... begitu???" tanya Jimin heboh, lelaki itu tertawa mendengarnya.

"Kau semangat sekali," ujar lelaki itu seraya mengusap surai Jimin.

"Kalau yung bisa hilang sepelti vampil pasti kelen, yung juga tampan sepelti Jiminie," Jimin masih heboh.

"Um, Jiminie? Kau menangis saat balon milikmu pergi, aku juga terpaksa melepaskan milikku, ayahku bilang aku tidak boleh menangis, jika aku tidak menangis apa aku akan terlihat keren juga sama seperti vampir yang kau bilang?"

Jimin mengangguk, "um.. Yung kelen," Jimin berkata menggunakan eye-smile miliknya.

"Sehun!" Chanyeol datang menghampiri mereka berdua.

"Sehun?" gumam Jimin kecil.

Melihat Chanyeol mendekat, lelaki berkulit pucat itu langsung berdiri dan pergi dari sana.

"Oh? Jiminie! Eomma mencari mu," ujar Chanyeol yang sadar Jimin ada di sana bersama temannya.

"Kenapa teman yung pelgi saat yung datang?" tanya Jimin

"Dia... Anak sombong, aku tidak mau berteman dengannya."

¤

"Kau bilang Yoongi hyung mencari Jiminie? Kenapa Jiminie di bawa ke sini?" tanya Jimin pada orang yang tak lain adalah K.

BADBOY AND INNOCENTMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang