Jimin turun dari rooftop, sebenarnya dia kesal karena Yoongi memutus sambungannya begitu saja, tapi saat lelaki manis itu menuruni anak tangga Hanbin menghalangi jalannya.
"Kenapa kau mengikuti Jiminie sampai ke sini?" tanya Jimin seraya menatap Hanbin.
"Yoongi Hyung menyuruhku memberimu ini." Hanbin berucap seraya menyerahkan satu cup ice cream kepada Jimin.
Sejujurnya Hanbin memang mengikuti Jimin sampai ke balik pintu rooftop. Namun, saat Jimin menyebut ice cream, Yoongi dengan sigap mengetik pesan untuk Hanbin agar lelaki itu membelikan ice cream untuk Jimin. Dan itulah alasan kenapa dia bisa berakhir memberikan ice cream tersebut.
Jimin nampak terkejut, dia melihat keringat di dahi Hanbin, sepertinya lelaki itu berlari untuk membelinya, tentu saja karena baru sesaat yang lalu Jimin meminta ice cream untuknya dari Yoongi sebagai alasan.
"Sepertinya Hanbin lebih membutuhkan ice cream-nya dibanding Jiminie," ucap Jimin dengan tangan ke belakang, tidak mau menerima ice cream tersebut.
"Kalau kau kasihan padaku lebih baik terima saja ice creamnya, menyelinap ke luar tanpa ketahuan terlebih dengan image-ku yang 'bersih' itu lebih mudah daripada aku harus menghadapi kemarahan Suga hyung," tutur Hanbin memohon.
Melihat wajah Hanbin yang seperti tidak akan melihat matahari besok itu membuat Jimin menerima ice cream dari lelaki itu. "Terima kasih," ucapnya.
"Tidak, terima kasih, sekarang ayo kembali ke kelas," ajak Hanbin dan Jimin tidak membrontak.
***
Brak!
Yoongi tersungkur setelah seorang lelaki memukulnya dengan sangat keras, sudut bibir Yoongi yang sobek itu mengeluarkan darah.
Bukannya meringis kesakitan, Yoongi hanya menyeringai tipis seraya bangkit dan berdiri dengan sikap sigap, terlihat mata itu seperti menahan amarah.
"Sudah kubilang jangan menyentuh mereka, kenapa kau melakukannya?" Suara tegas itu mengalun di telinga Yoongi.
"Kenapa tidak menjawab?" geram orang itu dan Yoongi masih tetap diam, lelaki itu tidak mungkin melibatkan Jimin, walau pada kenyataannya Yoongi membuat K masuk ke rumah sakit karena Jimin, tapi Yoongi tidak mau mengaku.
"Masih tidak mau memberitahuku Min Yoongi?" Orang itu sudah memukul pipi Yoongi lagi namun kali ini tidak sampai membuat lelaki itu terjerembab.
"Pukul saja aku sepuasmu." Suara rendah Yoongi itu malah semakin membakar amarah lelaki di depannya. Yoongi tahu dia tidak bisa mengarang alasan, satu-satunya cara adalah diam agar Jimin tidak terseret. Bagi Yoongi, lelaki di hadapannya itu lebih berbahaya dari iblis, tentu saja, orang itu bahkan mampu menciptakan iblis dalam dirinya juga.
"Anak tidak diuntung!" Sebuah tendangan Yoongi terima di perut hingga ia mundur beberapa kali, dia sangat ingin melawan, namun sayang, iblis di depannya adalah orang yang harus ia panggil ayah.
"Jika Abeoji sudah puas memukulku, apakah aku boleh pergi?" tanya Yoongi tenang, berbanding terbalik dengan sorot matanya yang kelam. Ya, Min Yoongi sedang menahan amarahnya, dia ingin Min Jiyoung, ayahnya puas hanya dengan memukulnya dan tidak berbuat lain apalagi sampai menyakiti Jimin.
"Kau sama saja dengan ibumu! tidak tahu diuntung! perempuan jalang sayangnya DNA-ku terbukti mengalir dalam darahmu!"
BUGH!
Min Jinyoung terkena pukulan telak di rahang. "Jangan berani berkata buruk tentang ibuku." Min Yoongi tidak bisa menahan amarahnya.
Lelaki itu sudah pergi setelah sebelumnya membungkuk kecil pada lelaki yang kesakitan di lantai itu. Ke mana pun, asal tidak di sangkar emas bak penjara milik sang ayah. Yoongi tidak mungkin menginap di rumah Chanyeol seperti biasa, bisa gawat jika Jimin penasaran tentang lukanya. Namjoon, nama itu terlintas di pikiran lelaki berkulit pucat itu.
***
Dari mana asalnya, gosip menyebar dengan cepat.
"Benarkah? pantas dia selalu menjaganya."
"Aku melihatnya sendiri, kupikir dia anak baik-baik, tapi semua lelaki sama saja."
"Aku tidak menyukai Bobby, tapi aku kasihan padanya."
Gosip itu. Gosip yang mengatakan Jimin dan Hanbin berpacaran.
Jeonghan tertawa terpingka-pingkal saat mendengar gosip itu terdengar ke telnganya. Setahunya, Hanbin sangat tergila-gila pada Bobby, bagaimana mungkin mereka termakan gosip muaran seperti itu.
"Baguslah sekarang kau punya pacar sendiri jadi tidak usah merecoki Sehun-ku," tutur Luhan.
Ya, para uke itu tengah berkumpul di kantin dan membahas gosip yang tiba-tiba menyebar dalam satu jam itu.
Jimin merengut. "Sehunie tetap sayang pada Jiminie, tahu! dan Jiminie tidak berkencan dengan siapapun."
Bobby hanya meminum minumannya dengan santai. "Kau mencoba mengabaikan rasa cemburumu?" goda Jungkook pada Bobby.
"Siapa yang cemburu, sialan?!" marah Bobby.
"Kau jadi sensitif kau benar-benar cemburu," pancing Jeonghan.
"Cemburu apanya," marah Bobby.
"Kau meminum juice-mu seperti orang kesetanan, kau sedang menyalurkan emosimu?" tambah Seokjin.
Bobby langsung melepaskan sedotannya. "Nah kan, kau mengelak," goda Jungkook lagi.
Bobby mendengus, sepertinya ketika dia hanya bernapas saja teman-temanna akan mengartikan itu sebuah bentuk cemburu. Dia diserang oleh teman-temannya sendiri.
"Aku haus, tahu," gerutu Bobby kesal.
Brak!
Park Chanyeol menggebrak meja dengan tiba-tiba membuat Seokjin yang sedang meminum bubble tea-nya tersedak.
"Hyung...," protes Jimin.
"Kau berciuman dengan Hanbin di atap?!" marah Chanyeol seraya menatap mata sang adik.
Pada kenyataannya rumor selalu di tambah-tambahkan dari mulut ke mulut.
Jimin membolakan matanya. "Tidak seperti itu, Hanbin hanya memberiku ice cream."
Kini Jungkook yang tersedak. "Kalian benar berpacaran, Hyung?"
"Tidak begitu-"
"Hey aku tidak melarangmu menyukai Sehun, tapi jangan berpacaran dengan Hanbin, aku tidak mau dia jadi adik iparku terlebih, jika dia berpaling dari Bobby itu membuatku tidak mempercayainya untuk tidak menghianatimu juga."
"YAKK!!" Kor Bobby dan Luhan bersamaan.
"Ternyata kau memang jalang, percuma dia menyelamatkanmu, dia yang rugi." K berdiri dekat mereka dengan Kris dan Soyeon di belakangnya, terlihat perban melilit kepalanya.
"Dia seperti hokage," celetuk Jeonghan sementara Chanyeol menahan amarahnya, lelaki itu tentu tidak terima adiknya direndahkan, namun dia harus menahannya.
"Sepertinya kepalamu masih error dan harus kubanting ke tembok lagi." Suara dingin itu.
Jimin yang paling senang melihat kedatangan Yoongi terbukti dari pupil matanya yang membesar, namun Jimin tidak menyukai luka di wajah lelaki berkulit pucat itu.
K sempat terkejut melihat Yoongi kembali secepat ini, "hadiah apa yang kau dapat?" ejeknya seraya mematai luka lelaki itu.
Mata Yoongi masih kelam sejak berdebat dengan ayahnya itu belum berubah, rencananya dia mau mendatangi Namjoon tanpa menunjukan lukanya pada Jimin, namun melihat K mengangu Jimin dari kejauhan membuat lelaki bermarga Min itu membatalkan rencana awalnya. "Aku lebih suka kepalamu sebagai hadiah."
TBC
HWAAA otak author lagi buntu buat kejar dl, ngetik ini malah sanggup 1k dlm bbrapa menit doang. Giliran nugas yg udah mepet ngetik satu kalimat doang butuh berjam2. Keknya bener deh baca komen itu nutrisi biar semangat ngetik :" author mau lanjut nugas lgi lah, mangat otak. Dahh
*kecup satu2
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY AND INNOCENTMAN
FanficPertemuan yang tidak menyenangkan tidak di sangka membuat seorang Min Yoongi, seorang badboy, mengejar Park Jimin si innocentman. /Klise/ "Kau tidak bisa berkelahi?" senyuman itu sarat akan ejekan. "J-jangan pukul Jiminie," raut ketakutan saat dia m...