BRAK!!!
"A-ampun," Park Chanyeol sudah tergeletak tidak berdaya di gudang sepi itu, tak jauh darinya Oh Sehun dan Kim Jongin juga tergeletak tak jauh berbeda dengannya.
"Sudah kubilang jangan bermain-main denganku!" pemuda pucat yang berdiri tak jauh dari tiga orang itu sudah berjalan kearah Chanyeol, detik berikutnya dia sudah memegang bekas tinjuannya di pipi namja Park itu dengan kakinya. "A- hyung! Aku menyes- Akh!!" ucapan Chanyeol harus terganti dengan pekikan saat namja pucat bernama lengkap Min Yoongi itu menendang kasar perutnya, "aku tidak mau mendengar alasanmu sialan! Kau sudah kuberi kesempatan saat kau tidak datang ke pertemuan tempo hari, dan hari ini kau melanggarnya lagi! Sekarang dua curut dungu ini dengan bodohnya datang untuk membantumu? Begitu?" Min Yoongi sudah tersenyum remeh melihat dua teman Chanyeol yang sudah tidak bergerak tak sadarkan diri akibat ulahnya.
"Mereka bukannya mau membantuku hyung," gumam Chanyeol. Nasib sial memang sedang rindu padanya, Hari ini harusnya dia datang ke pertemuan yang di adakan oleh musuh mereka, Min Yoongi selaku pimpinan sudah menugaskan dia datang mewakilinya tapi Chanyeol malah pergi ke bandara menjemput adiknya atas suruhan orang tuanya, dia dilema antara menuruti ucapan Yoongi sang leader dan ucapan orang tuanya, mengingat Chanyeol yang tidak mau di cap sebagai anak durhaka meskipun kelakuannya sudah sebelas dua belas dengan mafia, dia datang ke bandara menjemput sang adik yang datang tanpa memberi kabar apapun sebelumnya, dan disinilah dia berakhir, berhadapan dengan kemarahan Min Yoongi.
Temannya Jongin dan Sehun yang datang untuk melerai dan menjelaskan maksud ketidakhadiran Chanyeol pun tidak lepas dari kemarahan sang pemimpin."Kau tau? Karena kau tidak datang kita diremehkan! Mereka akan besar kepala menganggap kita takut, AKH SIALAN!" Yoongi sudah akan memukul Chanyeol dengan tongkat bisbolnya sampai seorang namja manis mengintrupsi kegiatannya.
"ANDWE!" Park Jimin, adik dari Park Chanyeol sudah keluar dari tempat persembunyiannya masih dengan koper bawaannya, matanya sudah berkaca-kaca tidak sanggup melihat adegan kekerasan terhadap kakaknya yang sedang berlangsung tepat dihadapannya.
Awalnya setelah Chanyeol menjemputnya di bandara, beberapa lelaki berpenampilan layaknya berandal sudah membawa paksa Chanyeol darinya, Jimin syok tentu saja, namun Chanyeol meyakinkan pada adik manisnya bahwa dia tidak akan kenapa-kenapa, akhirnya Jimin memutuskan untuk mengikuti mereka diam-diam, tapi yang Chanyeol katakan bahwa lelaki itu tidak akan kenapa-kenapa salah besar, nyatanya kakaknya itu kenapa-kenapa!
Yoongi menyeringai, "apa ini? Kau tidak memiliki bala bantuan lagi? Jadi mengirim kucing kecil ini padaku?" Yoongi mendengus remeh kearah Chanyeol, "bukan begitu hyung, akan ku jelaskan semuanya, jangan sentuh dia, aku- aku yang bertanggung jawab," Chanyeol sudah kelabakan seraya berusaha bangkit, namun pergerakannya terhenti karena ucapan Yoongi.
"Melangkah sekali saja, dia akan berakhir seperti Sehun dan Jongin," ucap Yoongi seraya menatap dalam lelaki yang memandangnya takut.
"Kau tidak bisa berkelahi?" senyuman itu sarat akan ejekan.
"J-jangan pukul Jiminie," raut ketakutan saat Jimin mengatakannya membuat Yoongi yang berdiri di depannya mendengus kecil.
Tangan Yoongi sudah terangkat, Jimin sudah memejamkan matanya.
Bruk!!
Tongkat baseball di tangan namja pucat itu sudah dia buang asal, "Aku tidak memukul orang lemah, dan Park Chanyeol, ku tunggu penjelasanmu," Yoongi berucap tanpa menoleh sedikitpun, matanya terkunci kearah wajah Jimin yang ketakutan, setelah mengatakan itu namja bermarga Min itu sudah pergi dari sana, orang-orang yang menyeret Chanyeol ketempat itu, alias bawahannya juga ikut pergi dari sana meninggalkan Jimin yang langsung menghambur memeluk kakaknya, mengabaikan Jongin dan Sehun yang belum juga sadarkan diri.
Tbc
Minal aidzin wal faidzin (maap klo salah)
Ini ide muncul tb2 klo gk ada respon baik yasudah biarkan terbengkalai lagi ini ff :"))
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY AND INNOCENTMAN
FanfictionPertemuan yang tidak menyenangkan tidak di sangka membuat seorang Min Yoongi, seorang badboy, mengejar Park Jimin si innocentman. /Klise/ "Kau tidak bisa berkelahi?" senyuman itu sarat akan ejekan. "J-jangan pukul Jiminie," raut ketakutan saat dia m...