"Aku lebih suka kepalamu sebagai hadiah."
K hanya bisa terkekeh mendengar jawaban dari Yoongi, lelaki keturunan Jepang itu tidak menyadari kilatan berbahaya dari sorot mata lelaki berkulit pucat itu.
"Kau, bawa pacarmu pergi." Tunjuk Yoongi pada Soyeon.
Soyeon hanya mendengus seraya menggaet lengan K untuk pergi meninggalkan tempat itu.
"Lepas!" K tidak suka saat Soyeon mengikuti perintah Yoongi, mereka bukan babu lelaki pucat itu.
"Kau harus tahu batasan, ini bukan kandang kita," desis Soyeon seraya meninggalkan tempat itu, perempuan itu tidak peduli dengan K yang keras kepala.
K semakin marah saat Soyeon berubah mengabaikannya, lelaki itu sudah menatap tajam Jimin sebelum akhirnya pergi menyusul Soyeon disusul Kris.
"Hyung...," gumam Jimin dengan mata berkaca-kaca saat melihat Yoongi ada di sana dengan luka lebam.
Melihat itu, teman-teman Yoongi, termasuk Chanyeol memutuskan untuk pergi meninggalkan dua orang itu, mereka butuh ruang berdua.
"Apa?" tanya Yoongi dengan nada datar andalannya seray menatap teduh Jimin yang seperti akan menangis lagi.
"Hyung kau tidak apa-apa?" tanya Jimin dengan isakan kecil.
Yoongi hanya mengangguk singkat, lelaki itu tidak ingin melihat Jimin seperti ini makanya dia berniat menghindari pemuda manis itu sampai lukanya sembuh, namun kehadiran K merusak rencananya.
Jimin sudah terisak saat melihat Yoongi mengangguk.
Grep!
Yoongi yang tidak ingin tangis Jimin meledak langsung memeluk tubuh mungilnya. "Aku tidak apa-apa."
"Hiks, tapi itu wajah Hyung l-luka hiks." Tapi tetap saja, tangis Jimin malah langsung pecah saat Yoongi memeluknya.
"Hey, aku yang terluka kenapa kau yang menangis?" tanya Yoongi seraya menangkup pipi basah Jimin dan menatap mata sipitnya dengan teduh.
Tanpa sadar, pipi Jimin bersemu. "Hyung datang menyelamatkan Jiminie," jawab Jimin polos, tangan kecilnya sudah mengusak air mata yang jatuh ke pipinya bak anak kecil. "L-lelaki tadi memukul Hyung," lanjutnya dengan suara parau.
"Sshh..., dia tidak memukulku, kau lihat sendiri kepalanya hampir pecah karena perbuatanku," tutur Yoongi mencoba menenangkan.
"Lalu siapa yang memukul Hyung?" tanya Jimin seraya balas mematap mata setajam musang milik Yoongi.
Yoongi terdiam saat mendengar pertanyaan Jimin.
"Kudengar kau dan Hanbin berpacaran?" tanya Yoongi, kentara sekali lelaki itu ingin mengalihkan topik.
Namun, Jimin yang mudah ditipu itu sudah menggeleng cepat. "Tidak, dia hanya memberikan ice cream di atap karena Hyung yang menyuruhnya," jelas Jimin gelagapan. "Kita tidak berciuman," lanjut lelaki manis itu saat mengingat tuduhan Chanyeol padanya tadi.
Yoongi sudah mengernyitkan dahinya. "Aku baru mendengar rumor yang satu itu." Lelaki berkulit pucat itu berkata seraya memicingkan matanya ke arah Jimin penuh selidik.
"Semuanya adalah rumor, itu semu bohong," tutur Jimin seraya mempoutkan bibirnya, lelaki manis itu tidak tahu kenapa dia harus menjelaskannya pada Yoongi mengingat mereka tidak memilik hubungan khusus, tapi di dalam diri Jimin, dia merasa bahwa dia harus menjelaskannya pada Yoongi.
"Kalau kau seperti itu, aku malah ingin menciummu lagi," celetuk Yoongi dengan mata yang fokus pada bibir cherry Jimin yang ter-pout.
Mendengar itu, Jimin sudah mengerjapkan matanya berkali-kali. "Min Yoongi menyebalkan," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY AND INNOCENTMAN
FanfictionPertemuan yang tidak menyenangkan tidak di sangka membuat seorang Min Yoongi, seorang badboy, mengejar Park Jimin si innocentman. /Klise/ "Kau tidak bisa berkelahi?" senyuman itu sarat akan ejekan. "J-jangan pukul Jiminie," raut ketakutan saat dia m...