Kingka

4.9K 480 8
                                    

Baekhyun membuka kedua matanya perlahan, dan apa yang dia lihat?

Blur, namja manis itu tidak bisa melihat dengan jelas, tangannya sudah menggapai-gapai mencari kacamatanya.

"Kau sudah bangun?" itu suara Bobby, Baekhyun hafal suara murid pemberontak yang satu itu.

"Ch-chogiyo, apa kau melihat kacamataku?" tanya Baekhyun takut-takut.

"Mereka merusaknya," namun kali ini bukan suara Bobby yang menyahut, itu suara berat milik Park Chanyeol.

"Pakai punyaku," Chanyeol sudah memberikan kacamata ditangannya ke tangan lelaki manis itu.

"Sejak kapan kau punya riwayat mata minus?" tanya Bobby tidak percaya, "aku membelinya, puas?" jawab Chanyeol tenang, "wah, memangnya kau tau dia minus berapa?" tanya Bobby lagi, "kacamatanya tidak pecah semua, hanya sebagian jadi ku bawa samplenya ke optik," gumam Chanyeol seraya beranjak dari kasur Baekhyun dan pergi menyiapkan diri, "sejak kapan kau peduli pada orang lain selain adikmu?" tanya Bobby lagi, "sejak kapan kau secerewet ini? Lama-lama kau terdengar seperti uke si Hanbin," ujar Chanyeol yang sudah menghilang di balik pintu, "tutup mulutmu sialan!" teriak Bobby tak terima, dan dapat mereka dengar tawa renyah Chanyeol dari luar kamar.

"G-gomawo," ujar Baekhyun pelan seraya memakai kacamata pemberian Chanyeol, "dia membawamu kerumahku karena kau di aniaya oleh gadis-gadis itu, dia pikir mereka melakukannya karena kau teman Jimin, saat Jimin di bully kau ada bersamanya, si tiang itu berpikir kau di bully karena Jimin tapi aku tidak bodoh untuk tau, sekali lihat saja aku bisa menebak bahwa Jiminlah yang ikut di bully karena dekat denganmu," oke mulut Bobby itu memang 11-12 dengan mulut Min Yoongi, pedas.

Dia tidak bermaksud menyakiti seseorang oleh ucapannya, hanya saja dia selalu mengeluarkan perkataan yang ada di otaknya.

Baekhyun menunduk, itu memang salahnya, Bobby benar, Jimin jadi ikut di bully karena mau bergaul dengan siswa cupu seperti dirinya, "maaf," gumam Baekhyun.

"Memang begitu seharusnya, ah ayo bangun, kau mau pergi kesekolah kan?" ujar Bobby dengan santai, Baekhyun mengangguk, "sekolah akan masuk lima menit lagi," ujar Bobby seraya menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, mendengtar itu seketika mata Baekhyun membola, seumur hidupnya dia tidak pernah terlambat masuk sekolah, tapi saat dia melihat wajah Bobby, namja itu masih saja dengan ekspresi tenangnya.

"Kami terbiasa masuk telat," ucap Bobby seperti mengerti arti tatapan Baekhyun, "mau dihukum karena terlambat, atau pergi kesekolah bersama kami?" tanya namja itu.

¤

"HWAAAAAAAAAA!!!!!!!!"

BRUK!!

Setelah berteriak keras seperti itu, refleks Jimin menendang orang di sampingnya hingga terjatuh dari ranjang.

"Holly shit!" umpat Yoongi seraya membuka matanya, pinggulnya nyeri akibat terjatuh, dan teriakan Jimin membuat telinganya sakit.

"KAU!!! KENAPA JIMINE TIDUR DENGAN MU?!!" teriak Jimin seraya menunjuk Yoongi yang tengah meringis di lantai. Yoongi mendesis kesal, "kalau kau masih mau berisik, kau aku tinggal." Ujar Yoongi seraya bergegas pergi, namja pucat itu mengesampingkan rasa kesalnya, "jawab dulu!" pekik Jimin seraya mempoutkan bibirnya lucu, "semalam siapa yang ngotot mau tidur denganku?" tanya Yoongi serius, matanya menatap tajam Jimin yang mulai ciut melihat tatapan itu, "sudahlah lupakan," ujar Yoongi masabodoh seraya pergi bersiap, "semalam Jiminie ngotot mau tidur dengannya? Apa dia mengigau?" gerutu Jimin pelan saat Yoongi sudah tidak disana.

TBC

505 word.
Sorry :"
Pendek bat

BADBOY AND INNOCENTMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang