Pulang

1.5K 152 21
                                    

"Kenapa ke rumah Jimin?" Jimin bertanya setelah ia dan Yoongi sampai di rumahnya.

"Kau sendiri yang mengatakan aku gelandangan yang tidak punya rumah." Yoongi menyahutinya dengan santai, lelaki berkulit pucat itu sudah berjalan menuju sofa panjang kebesarannya dan berbaring di sana seolah itu adalah rumahnya. Min Yoongi benar-benar mengetahui seluk beluk rumah Jimin dengan sangat baik.

Jimin sudah mencebik melihat respons lelaki berkulit pucat itu. Lelaki manis itu sudah berjalan menyusul Yoongi dan menyuguhkan air putih untuk lelaki yang satu hari menjadi kekasihnya itu.

"Hyung kenapa nakal seperti tadi?" Jimin bertanya sambil meletakan gelas di meja di depan sofa Yoongi, Jimin masih berdiri di samping meja, mematai Yoongi yang terpejam sambil menutup matanya dengan lengan pucatnya.

"Aku tidak nakal," jawab Yoongi tanpa mengubah posisinya.

Jimin sudah menggembungkan pipinya. "Hyung membuat Jiminie malu dengan membuat keributan seperti tadi," tutur Jimin mengeluarkan keluh kesahnya.

"Kau malu berpacaran denganku?" Yoongi bertanya sambil mengintip Jimin.

"Ishh ... bukan begitu, tahu!" Jimin benar-benar lupa bahwa walaupun Yoongi sudah menjadi kekasihnya, sifat menyebalkannya sudah mendarah daging. "Minum saja airnya, Jiminie mau ganti baju dulu," lanjut Jimin sambil melenggang ke kamarnya.

Yoongi sudah mendudukan dirinya saat mendengar penuturan Jimin. "Aku ikut."

Ucapan Yoongi itu sontak membuat langkah Jimin terhenti. "Hyunggg!" protesnya kemudian sambil berjalan cepat ke kamarnya dan menutup pintunya dari kamar.

"Kenapa?" jawab Yoongi sambil tersenyum tipis.

"Jangan nakal!" teriak Jimin dari dalam kamar.

"Kenapa? Toh sama saja, biarkan aku masuk juga," goda Yoongi lalu terkekeh pelan setelahnya.

"Hyung tidak boleh masuk!" ujar Jimin mutlak.

"Kenapa tidak boleh?" pancing Yoongi.

" Tidak boleh saja!" teriak Jimin.

Yoongi hanya bisa tersenyum kecil sambil kembali merebahkan dirinya di kursi. "Lalu bagaimana aku bisa berganti baju?" tanya lelaki berkulit pucat itu sambil menutup matanya.

"Tinggal ganti baju saja!" teriak Jimin lagi dari dalam kamar.

Tak lama setelah itu, pintu kamar Jimin terbuka menampilkan Jimin dengan baju baby blue kebesaran yang menenggelamkan tubuhnya dipadukan dengan celana jeans di atas lutut dengan warna senada.

"Hyung," panggil Jimin.

Yoongi sudah membuka matanya dan menatap Jimin dengan penampilan imutnya. "Kita hanya berdua di rumah, kan?" Yoongi refleks bertanya, mata musangnya tidak bisa teralihkan menatap Jimin yang nampak malu-malu ditatap seperti itu.

"Y-ya?" Jimin malah balik bertanya. "Ah ya," jawabnya kemudian.

"Bagus kalau begitu." Yoongi berucap dengan nada cuek sambil melepaskan seragam atasnya.

Jimin yang melihat itu nampak terbelalak. "H-hyung! J-jangan seperti ini," rengeknya setengah terbata.

Yoongi menatap Jimin dengan tatapan bingung. "Kau bilang 'tinggal ganti baju saja' tidak ada orang kan?" tutur Yoongi sambil menatap mata sipit Jimin, namun detik berikutnya tatapan yang nampak polos itu sudah berubah menampilkan seringaian yang nakal. "Kau memikirkan sesuatu, huh?" goda Yoongi.

Jimin yakin wajahnya sudah memerah, lelaki manis itu sudah mengalihkan wajahnya sambil mengipasi wajahnya yang terasa panas menggunakan tangannya. "Y-yeolie Hyung lama sekali," ucap Jimin mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

BADBOY AND INNOCENTMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang