Seorang perempuan terlihat tengah duduk di meja kantin paling ujung. Perasaannya berkecamuk. Ini tidak seperti yang ia inginkan.Im Nayeon. Perempuan itu marah karena Chanyeol mempermainkan perasaannya, dia juga kesal pada lelaki berkacamata bernama Byun Baekhyun, Nayeon tidak terima jika orang yang berhasil merebut hati lelaki yang ia puja hanyalah seorang pecundang. Harga dirinya terinjak.
Karena dendam, Nayeon memutuskan untuk membocorkan informasi Jimin yang merupakan adik dari Chanyeol, perempuan itu tahu kelompok K sedang bermain api dengan kelompok Yoongi. Dia hanya memanfaatkan peluang. Namun, rencananya pun gagal. Siapa sangka Jimin diselamatkan oleh Min Yoongi secara langsung?
Tidak ada yang berjalan sesuai dengan yang ia inginkan. Nayeon benar-benar kesal.
"Ada apa dengan wajahmu?" Sebuah suara membuat Nayeon menoleh.
Jung Yerin. Perempuan yang merupakan teman Nayeon itu sudah duduk di hadapan Nayeon. "Kau dan Chanyeol benar-benar sudah berakhir?" sindir perempuan itu.
"Diamlah," gumam Nayeon sambil mengaduk minumannya, tidak selera.
"Aku mendengar kabar aneh," pancing Yerin.
"Apa? Gosip tentang Jimin dan Hanbin berpacaran?" tanya Nayeon tak minat.
"Tidak, gosip itu sudah memudar, Min Yoongi dan anak buahnya benar-benar menindak tegas pada siapa saja yang berani membahas rumor itu," tutur Yerin.
"Koneksinya memang tidak main-main," gumam Nayeon pelan, "jika bukan itu, lalu apa?" tanyanya kemudian sambil menatap Yerin.
"Kudengar kau yang membocorkan informasi tentang Jimin pada K? Kau yang membuat Jimin diculik?"
Mendengar ucapan Yerin membuat Nayeon seketika terdiam. Perempuan itu melupakan fakta bahwa dia terlibat dalam penculikan Jimin.
"Jika melihat responsmu yang seperti itu, sepertinya memang benar, kau akan berpindah haluan pada musuh sekolah kita?" tanya Yerin saat melihat Nayeon hanya diam dan tenggelam dalam pikirannya sendiri.
***
"Kudengar Jimin dan Hanbin benar-benar berkencan."
"Aku merasakan aura Bobby lebih negatif dari bisanya, sepertinya dia yang paling tersakiti."
Setelah bell pulang berbunyi pun masih saja ada siswa-siswi yang berbisik membicarakan rumor kencan itu.
Brak!
Bobby yang sedang sensitif itu sudah menendang tong sampah dengan sangat kuat, hal itu membuat beberapa orang termasuk orang-orang yang tengah bergosip itu tersentak kaget.
"Menghalangi jalan saja," gerutu Bobby sambil berjalan meninggalkan lorong kelas.
Hanbin yang melihat Bobby dari kejauhan tidak bisa berbuat banyak. Dia tidak bisa menyusul Bobby dan menghiburnya menggunakan gombalannya. Hanbin selalu menyukai wajah risih Bobby saat ia menggodanya, namun tidak dengan sekarang.
"Tentu saja, semua orang memandangku penyuka sesama jenis, walaupun teman-temanku sama sepertimu tapi aku tetap menyukai perempuan, kau membuat orang-orang memandangku sebagai uke hanya karena kau menyukaiku, kau mengatakan hal itu setiap hari dengan terang-terangan di hadapan semua orang, aku risih."
Ucapan Bobby beberapa saat yang lalu mulai terngiang-ngiang di telinga Hanbin. Hal itu membuat Hanbin tidak bisa melakukan apapun selain berjalan menuju dua orang perempuan yang tengah bergosip tadi.
"Jangan libatkan Bobby atau kalian tidak akan bisa bersekolah dengan tenang." Hanbin mengatakannya dengan nada dingin. Kentara kontras sekali dengan biasanya. Image ketua OSIS yang ramah benar-benar pudar saat ia menatap dua orang siswi itu dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY AND INNOCENTMAN
FanfictionPertemuan yang tidak menyenangkan tidak di sangka membuat seorang Min Yoongi, seorang badboy, mengejar Park Jimin si innocentman. /Klise/ "Kau tidak bisa berkelahi?" senyuman itu sarat akan ejekan. "J-jangan pukul Jiminie," raut ketakutan saat dia m...