"Hyung!" Jimin mengeryit tidak suka disaat kegiatannya mengobati luka Chanyeol, kakaknya itu bilang bahwa orang yang memukulnya itu hanya bercanda.
"Harusnya orang seperti itu dilaporkan pada polisi, lihat! wajah Sehunie jadi memar-memar," Jimin sudah menatap cemas Sehun yang sedang memegang kompres pada dahinya sendiri sama dengan yang Jongin lakukan, ini sudah menjadi rahasia umum bahwa Jimin itu menyukai Oh Sehun, sedangkan namja pucat itu hanya menganggap Jimin sebagai adik manisnya saja, hanya itu.
"Jiminie kau hanya menghawatirkan si cadel ini, bagaimana denganku?" pancing Jongin, "kan Jiminie sukanya pada Sehun," ucap Jimin polos, Sehun hanya tersenyum kecil mendengarnya, membuat Jongin mengeryit tidak suka adalah hiburan tersendiri untuknya.
"Lagipula kenapa kalian datang? Jadi kena ikut pukul kan," kali ini Chanyeol kembali bersuara, "kami hanya takut Suga hyung salah paham dan memukulmu, dan ternyata benar," ucap Jongin, "Kau juga bilang bahwa Jimin akan datang, aku takut Yoongi hyung berbuat macam-macam pada Jimin juga mengingat alasan ketidakhadiranmu adalah untuk menjemputnya," cetus Sehun seadanya.
Jimin mengeryit, "Suga hyung itu siapa? Dan Yoongi hyung itu siapa?" ucapnya sambil memiringkan kepalanya lucu, "orang yang memukul kita," ucap Jongin kalem dan langsung di hadiahi pukulan oleh Chanyeol, "dia temanku dan kita hanya main-main," ucapan Chanyeol berubah halus saat berbicara pada Jimin. "Hyung pukulan Suga hyung belum sembuh dan kau menambahnya," Jongin sudah merengut tidak suka, "Kau itu uke apa seme? Merengek? Yang benar saja," ejek Sehun.
Jimin sudah menghela nafas lagi, sekeras apapun dia meyakinkan kakaknya bahwa orang tadi siang itu jahat, kakaknya itu tetap bersikeras membela orang yang sudah membuatnya babak belur itu, "terserah, Jiminie mau tidur!" Jimin merengut lucu saat mengatakannya dan langsung pergi ke kamar.
¤
Hari ini Jimin diantar Chanyeol pergi kesekolah, dia daftar sebagai murid baru.
"Hai sayang, dia siapa?" itu suara Nayeon saat mereka berpapasan di lorong sekolah, "dia kucingku," balas Chanyeol, mereka hanya berpapasan sebentar.
"Hyung? Dia pacarmu?" tanya Jimin polos saat mereka hanya berdua, Chanyeol menggeleng, "hanya kenalan," gumam namja itu seraya tersenyum lima jari, "hyung kau tidak takut pada eomma kalau tau kau punya banyak pacar?" tanya Jimin to the point yang terkesan polos, "makannya kau jangan mengadu, mudahkan? Kau tidak mau hyung kesayanganmu dimarahi kan? Iyakan? Benarkan?" ujar Chanyeol cepat, wah dia benar-benar berbakat jadi rapper. Jimin hanya mengangguk polos lagi, "nah," Chanyeol sudah tersenyum penuh kemenangan.
"Dia siapa sih?" Yerin sudah bertanya pada Nayeon saat melihat Jimin dan Chanyeol berbincang di kejauhan, "palingan juga mainan baru," gumam Nayeon, "Ah iya, PR ku belum dikerjakan!" gadis itu mengeryit sejenak karena menyadari tugasnya yang belum dia kerjakan, "Ck, lagipula mesin pengerja PR mu sudah siap dengan tugasnya," Yerin sudah berdecak malas saat melihat seorang lelaki berkacamata dengan namatag 'Byun Baekhyun' berjalan kearah mereka dengan lesu, namun kemudian ekspresinya menjadi kaget saat melihat dua wanita itu menatapnya penuh arti di ujung jalan.
¤
"E YO!" lelaki dengan nametag 'Hanbin' sudah berjalan memasuki kelas dengan kelebihan semangat, dia langsung dibuat kaget saat melihat Park Chanyeol ada di kelasnya, "hey tiang, sedang apa kau di teritorialku?" ucap namja itu seraya menatap lelaki jangkung itu dengan tatapan santai, "Ck! Aku hanya ingin menitipkan dia," ujar Chanyeol malas seraya menatap Jimin, "H-hai, Park Jimin imnida," Jimin berucap gugup seraya menundukan kepalanya lucu."Huwah!" Hanbin takjub melihat pemandangan di depannya, tapi dia harus menjaga iman, oh ayolah dia adalah ketua kelas paling di siplin, tidak mungkin dia merusak imagenya dengan tiba-tiba menyosor anak baru penggugah iman di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY AND INNOCENTMAN
FanfictionPertemuan yang tidak menyenangkan tidak di sangka membuat seorang Min Yoongi, seorang badboy, mengejar Park Jimin si innocentman. /Klise/ "Kau tidak bisa berkelahi?" senyuman itu sarat akan ejekan. "J-jangan pukul Jiminie," raut ketakutan saat dia m...