Sakit

6.1K 589 26
                                    

Hari ini Jimin tidak berangkat sekolah, kejadian kemarin masih membuatnya syok, sementara Chanyeol harus membolos dan menunggu adiknya di rumah mengingat mereka hanya tinggal berdua.

"Sialan, jika saja mereka namja sudah ku hajar sampai habis!" Chanyeol terus saja menggerutu saat mendapat laporan dari Hanbin dan Bobby perihal pembullyan terhadap adiknya kemarin itu.

"Hyung... Mau eomma," rengek Jimin saat dirasa kepalanya berdenyut pusing, dahinya panas dan badannya lemas. "Iya baby, tunggu sebentar," Chanyeol masih berusaha menenangkan adik kesayangannya itu, dia sudah mengompres dahi Jimin dengan air es, sudah menyiapkan obat tapi namja manis itu terlalu keras kepala untuk menurut meminum obat.

"Makan dulu buburnya habis itu minum obat, baru nanti hyung telepon eomma," bujuk Chanyeol, namun Jimin langsung menggeleng lemah, "maunya ketemu, ada di sini hyung..." ucap Jimin dengan suara seraknya, "mereka sibuk Chim," Chanyeol berucap tegas, lebih baik melihat Jimin menangis tapi meminum obatnya, percayalah anak itu terlalu dimanja hingga keras kepala begini.

Jimin sudah melengkungkan bibirnya kebawah, "mau eomma, hyung... Eomma~" rengek Jimin, dia itu manja dan ketika sakit, sifat manjanya akan berkali-kali lebih besar dari biasanya.

Chanyeol menghela nafas dalam, "Makan!" tatapannya berubah menjadi sangat serius, membuat Jimin ciut seketika dan dengan terpaksa memakan buburnya walau dengan gerakan yang sangat lambat dan sedikit-sedikit.

Chanyeol mulai terbelalak saat Jimin memasukan bubur kemulutnya itu seraya meneteskan airmata, dia lupa Jimin tidak bisa di bentak, tapi mau bagaimana lagi? Chanyeol harus menahan keinginannya untuk memeluk adik kecilnya, sekali-kali dia harus mendidik adiknya agar tidak terlalu manja.

Cklek!

Pintu kamar Chanyeol terbuka, menampakan sosok Min Yoongi yang berjalan gontai dan dengan seenak jidat merebahkan diri di sofa di kamar itu, yah hal biasa untuk Chanyeol, tapi tidak untuk Jimin, namja pucat itu terlalu tidak sopan menurutnya, "hyung, kau sudah datang?" sambut Chanyeol, Yoongi tidak menjawab, dia hanya memejamkan matanya malas, "Yak! Hiks... Chanyeol hyung bertanya hiks, setelah membuat Chanyeol hyung luka-luka, kenapa kau seenaknya saja ada di sini?!" teriak Jimin disertai tangisnya yang belum reda karena Chanyeol membentaknya tadi.

Yoongi membuka matanya, dia langsung duduk menatap kearah ranjang tempat Jimin berada, pikirannya melayang jauh.

Ketika pertamakali bertemu anak itu di gudang saat memberi kakaknya pelajaran, anak itu seperti ingin menangis, pertemuan kedua saat di kamar mandi, ketika ada siswa cupu yang di bully oleh geng Nayeon, dia menangis, pertemuan ketiga ketika namja mungil itu tiba-tiba memeluk Sehun dan berakhir dengan Sehun yang menyusul Luhan, namja mungil itu menangis juga, ah jangan lupakan namja manis itu sempat membentaknya, "gwiyowo," batin Yoongi saat itu tanpa sadar, dan pertemuan kali ini, namja manis itu sedang menangis juga.

"Berhenti menangis, kau membuat telingaku sakit, dasar cengeng," ujar Yoongi tajam.

"Jiminie tidak cengeng," sergah Jimin tidak terima seraya mengelap airmatanya kasar seperti bocah, Yoongi mendengus kecil, "katakan itu pada hidung merahmu," lanjut namja pucat itu santai.

Jimin merengut lucu, "Yeolie hyung! Jiminie tidak mau orang itu ada di sini! Uhuk-uhuk," Ungkap Jimin diakhiri dengan suaranya yang terbatuk-batuk, Chanyeol langsung saja mengecek keadaan adik kecilnya itu, "Demam, batuk, cepat habiskan makananmu lalu minum obat," ucap lelaki itu setelahnya.

Jimin menggeleng lagi, "tidak enak," gumamnya diiringin suara batuk setelahnya.

Barusaja Chanyeol akan membuka suara, ponsel disakunya sudah bergetar mengintrupsi, "eoh?" Chanyeol terlihat menjawab sapaan seseorang di sebrang sana.

BADBOY AND INNOCENTMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang