Before dan after we meet

4.2K 283 17
                                    

Roma, italia 2020.

Pagi yang cerah di kota roma suara kicaua burung dengan sinarnya yang orange, vittorio terbangun dengan kepala yang terasa pecah belah. Ia segera mengangkat tubuhnya yang terasa berat dengan lenguhan kesal sebab matahari menyoroti langsung wajahnya.

'Ssshhhh!'

Ia memegang perutnya yang sedikit sakit entah karna apa. Ia mencoba menormalkan pandangannya melihat apa yang terjadi pada dirinya melalui cermin. Sangat berantakan definisi singkatnya, vittorio berjalan mendekati westafel lalu mencuci wajahnya agar dia kembali segar. Kemudian mengambil kotak P3K untuk mengobati luka di perutnya, hingga tak lama seseorang mengetuk pintunya dan orang itu menunjukan dirinya.

"Good morning"

Ia menyapa dengan senyuman yang tak bahagia, dia adalah fablo alexandro anak kandung dari samuel alexandro, Ia datang untuk menyapa vittorio yang baru saja bangun dari tidur nyenyaknya.

"Papa memanggilmu, aku harap kamu tidak menceritakan kejadian semalam padanya" vittorio menatap kepergian sang adik angkat dengan mata yang menajam.

Setelah dia bersiap dengan segalanya vittorio berjalan memasuki lorong lorong yang disambut oleh beberapa bawahan samuel, Lirikannya yang mampu membuat siapa saja bertekuk lutut kini memudar setelah melihat samuel sarapan bersama fablo dimeja makan dan menunggu vittoriountuk sarapan bersama,
Dengan janggut putih itu dia tersenyum hangat menyambutnya.

"Papa, good morning"
"Good morning too vittorio"

Yoongi diberinama vittorio alexandro ia diangkat oleh keluarga ini saat dia masih berumur 12 tahun dan sebatang kara, mereka makan bersama dengan tenang mengabaikan semua masalah yang akan mereka terjang, hingga topik pembicaraan korea italia kembali menjadi sorotan.

"Vittorio, apa kau tidak mau menemui ibumu? Kamu sudah menepati janjimu dan sekarang kau boleh menemuinya" ia tersenyum pada samuel yang penasaran akan tanggapan vittorio padanya.

"Papa aku masih memiliki pekerjaan di milan untuk proyek kita dimasa depan" samuel hanya mengangguk anggukkan kepalanya,namun tiba saat fablo pergi mengambil minum samuel mendekat lalu berbisik pada vittorio.

"Pergilah, papa akan mengurus semuanya" ia mengerling dengan senyum yang mengembang.
"Ini perintah jadi kau tidak boleh menolaknya"
" untuk masalah fablo dan apa yang kamu alami semalam, aku akan mengurusnya dengan baik. Percayalah pada papamu ini vittorio aku sudah lama mengekangmu dalam istana ini dan sudah waktunya untukmu mencari apa yang kamu inginkan" fablo yang baru saja tiba tersenyum dengan wajahnya yang lagi lagi terlihat tidak ikhlas.

"Saudaraku tercinta, pergilah sewaktu papa masih mengizinkan"

-  45 DAYS -
Y O O N M I N

Vittorio menyenderkan tubuhnya pada kursi VVIP jet pribadi miliknya, semua fasilitas ini dia dapatkan dengan susah payah. Benar kata pepatah itu usaha tidak akan pernah menghianati hasilnya, ia mengambil ponselnya lalu menelfon dengan sambungan beda negara.

"Siapkan rumahku dan kendaraan, aku akan sampai 8 jam mulai dari sekarang. Dan juga pembahasan tentang proyek Ying" dengan cepat sambungan terputus, namun tak lama sebuah pesan singkat dari fablo menghampirinya.

'Jangan pernah kembali lagi'

Senyum miring itu terangkat, kemudian ia mengeluarkan kartu simnya ia mematahkannya lalu membuangnya asal asalan. Terbang dari italia menuju korea selatan membutuhkan banyak waktu, setelah landing beberapa saat vittorio sempat bingung dengan pintu keluar masuk bandara yang sedikit ribet hingga pada akhirnya dia bisa keluar dari sana dengan alis yang mengkerut.

45 DAYS •YOONMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang