DAY 4

1.3K 201 12
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

Kalo ada nama yoongi nyempil di tulisannya tolong tag author yaaa.

VOTE AND COMMENT!⚠️🔞

-
-
-
-
-


Pada pukul 4 pagi itu dia berdiri di hadapan ayahnya sesaat setelah tuan park sadar dari koma, dia nampak baik-baik saja batin jimin seperti tidak pernah terjadi sesuatu yang buruk. Tuan park duduk dikorsi roda sambil menatap cahaya lampu dari jendela besar kamar rawatnya.

"Adakan konvrensi pers hari ini, dan siapkan wartawan secukupnya" jimin mendekat pada ayahnya dengan wajah kentara bingung.

Ada apa gerangan?

"Apa ada yang harus di klarifikasi?" Tuan Park terlihat menarik nafasnya panjang, lalu menghembuskannya perlahan.
"Aku akan mundur dari posisiku sebagai direktur dan mengakui semua kejahatanku"
"K-kejahatan? A-apa maksudmu?"
"Aku membunuh ibumu demi harta yang dipegangnya, membangun kartel diwilayah terlarang lalu membunuh banyak orang dan yang paling utama, aku telah membuatmu menderita dan sepertinya hukum seumur hidup adalah yang terbaik" tuan park meminta bodyguardnya untuk menyeret jimin keluar, sempat memberontak ingin penjelasan lebih tetapi jimin tetaplah kalah dalam menghadapi pria pria ini.

"APPA!!"

BRAKKK!

Pintu tertutup rapat, ia menggedornya berulang kali berharap di buka kembali. jimin terdiam dengan air mata yang sukses lolos dari tempatnya, dia terkejut atas semua yang ayahnya katakan. duduk menyender pada pintu dengan pikiran yang melayang entah ke mana.

Apakah ini semua benar adanya?
Ia memeluk lututnya seakan tidak percaya, dahulu ia menahan semua duka atas kematian ibunya berharap itu semua hanya bunuh diri saja, tapi ternyata isinya masih ada campur tangan pembunuhan didalamnya dan pelakunya adalah ayahnya sendiri.

Saat fajar tiba, pagi itu semua sibuk menyiapkan rekaman dengan kamera-kamera mereka yang di tenteng di lengan kirinya. Jimin melirik kekiri dan kekanan berusaha menemukan dimana ayahnya berada, setidaknya meminta kejelasan dari ucapannya semalam tidak masalahkan?

'Konfrensi aka dimulai 5 menit lagi hadirin di mohon untuk duduk'

Dia berhenti pada langkahnya yang mengambang, melihat gelagat ayah yang berjalan menuju panggung.

"Appa!" Ia berlari memegang tangannya.
"Katakan kalau itu bukan appa! Malam itu yang menembak eomma bukan kau kan?" Tuan park menghempaskan tangan jimin lalu dia tetap berjalan menuju podium sidang miliknya meninggalkan jimin yang terus menerus meminta ayahnya untuk berhenti.

Vittorio berdiri disana, ia menyaksikan semua kejadian itu tanpa ekspresi yang mencolok.

"Vittorio kita harus kembali ke italia sehari setelah konfrensi pers ini dilaksanakan, samuel ingin bertemu denganmu" ia mengambil paspor itu dari tangan sekertarisnya. Kemudian beranjak pergi setelah tuan park mengakui semua kejahatannya dan ia mundur dari posisinya sebagai direktur.

Duduk merenung dengan ekspresi menyedihkan, jimin malu hanya sekedar mengangkat kepalanya dan melihat berita tentang ayahnya yang tersebar disana sini. Seharian dia berkelana bahkan tidak berpikir untuk kembali ke rumahnya, semua aset disita ia pasrah dengan semuanya.

"Apa kau merasa bahagia dengan sendirian disini?"
"Vittorio shii!!"
"Kau mau jalan jalan? Ayo pergi ke lotte world" jimin menggeleng kehilangan nafsu.
"Aku tidak berselera, kau saja"
"Apa kau menolak tawaranku? Baiklah tak akan ku ulangi 2 kali, anggap saja ini niat baikku untuk menghiburmu" langkah kaki itu perlahan menjauh.

45 DAYS •YOONMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang