DAY 1

1.9K 250 15
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️🔞

-
-
-
-
-

Langkahnya yang menggema memasuki sebuah mansion utama yang dia beli dari hasil jerih payahnya sebagai seorang yang berpengaruh, aula yang kotor ditambah debu di mana mana membuatnya harus menghemppaskan udara agar debu debu itu tidak mengenainya. Kenalkan dia vittorio alexandro seseorang yang berketurunan asli korea namun lahir di negara eropa yaitu italia, dia baru saja pindah dari italia dan akan tinggal dikorea selama beberapa bulan. Tak banyak orang yang mengenalnya, hanya orang-orang penting dari klan rantai teratas, ia memeriksa seluruh bagian bangunan apakah semuanya berfungsi? Semua yang ada dirumah itu serba serbi luxury, meski sudah di tinggalkan selama beberapa tahun lebih.

"pak nam, apakah para maid sudah direkrut?"

"ne, saya sudah merekrut sebagiannya. Dan rumah ini akan siap pakai seminggu kedepan, saya telah menyiapkan tempat tinggal sementara untuk anda." vittorio mengecek semuanya hingga bagian yang dulunya dia desain sendiri. Ruang tersembunyi dan basemen, meski gelap karna tak adanya penerangan ia tetap masuk mengecek semua yang ada.

"pak nam, kabari aku jika semuanya telah siap" vittorio berjalan menuju sofa lalu membuka bungkusnya yang berdebu tebal.

"pastikan pemilik toko bunga itu tidak membuka tokonya dihari sabtu, kita akan memindahkan semuanya malam itu. Apa kau telah menyiapkannya?" pak nam berkata kalau semuanya telah siap.

"carikan aku dimana tempat tinggal pemilik toko bunga itu, dan aku akan mencoba membujuknya dengan caraku sendiri" pak nam melihatnya dengan pandangan aneh.

"pak tapi dia tidak mempercayai orang baru apalagi kalau-----

"jangan khawatirkan itu urus saja yang menjadi urusanmu dan kita selesaikan dengan cepat" ia tersenyum kearah pak nam yang memandangnya kikuk. Vittorio alexandro adalah seorang yang pintar namun berhati dingin, di italia dia menjadi incaran para gadis tetapi bermain bukanlah keinginannya saat ini. Menimbun uang, mendapatkan banyak cinta, lalu hidup bersuka cita adalah keinginannya tanpa terikat hubungan yang buat pusing saja. Pendirian yang sempurna bahkan orang lainpun tak akan percaya kalau vittorio adalah pembisnis tidak tergoda suatu hubungan.

Waktu berlanjut dengan vittorio yang telah pergi dari mansion itu, kini mereka tengah menuju sebuah apartemen yang lumayan lusuh untuk dijadikan tempat tinggal sementara. Ia tidak banyak berkomentar tentang lingkungan barunya hanya saja vittorio seperti  menyembunykan rasa tidak nyamanya.

"pak, apakah tidak apa-apa jika tinggal disini?" vittorio tersenyum lalu ia melenggang masuk menggeret kopernya menaiki lift di ikuti pak nam dibelakangnya. vittorio melepaskan jasnya merasa kegerahan.

"pak nam, bisakah kau membelikanku sebotol wine, Kupikir aku mulai merindukan milan?" pak nam tersenyum.

"samuel kerap mengatakan kalau kau pencinta anggur. Jadi sebelum kau kesini saya telah menyiapkan beberapa botol di mobil untuk dirimu. Jangan khawatir ini wine yang dikirimkan samuel untukmu" Vittorio tersenyum kemudian dia menatap pak nam yang pergi dari hadapannya.

Vittorio menyeret kopernya beranjak memasuki sebuah pintu yang bernomorkan 034 ia ingin membukanya namun keburu ditahan orang lain.

"mau apa kau didepan pintu apartemenku?" dia jimin menatap nyalang kepada vittorio.

"ahh, aku salah rumah rupanya, kupikir ini rumahku" jimin terkekeh, dia menunjuk pintu disamping rumahnya, ternyata pria pindahan italia ini akan bertetanggaan dengannya.
"ternyata kau orang pindahan baru itu, kenapa memilih gedung yang seperti ini? Tuan antonio?"
"vittorio alexandro bukan antonio tuan" ia kemudian membuka pintu apartemennya.

45 DAYS •YOONMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang