DAY 11

1.1K 176 32
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️
SEBENRNYA GA BAIK DI BACA PAS PUASA!🔞
tapi gw lagi ga puasa hihihihihi😆😆😆😆

-
-
-
-
-

Jimin pov.

Aku sama sekali belum pernah menceritakan hidupku pada siapapun. Sahabat? Cihh aku bahkan malas hanya untuk mencarinya, aku memulai kisah dengan sebuah pengalaman rentan waktu. Dimana pada waktu itu aku hidup seperti orang yang tengah berada di surga, saat aku memiliki ibu disampingku adik kecil dan seorang ayah yang tangguh.

Namun semua itu tidak lama, ayahku mulai melakukan kekerasan pada kami hingga mencekoki adikku dengan obat tidur agar dia tidak menangis saat ayah menyiksa ibu, Dan aku? Mulai saat itu aku hanya memikirkan bagaimana untuk keluar dari rumah itu, aku tidak tahan.

Seharusnya rumah adalah tempat teraman, dimana kami mendapat kedamaian, dimana kami mendapatkan keteraturan, ketenangan dan nurani yang jernih. Aku bahkan kehilangan kepercayaanku bahwa rumah benar benar memiliki pengampunan dan rasa cinta luar biasa, semua menjadi berantakan. Dengan pelan aku mundur dari rasa itu, perlahan aku mulai tidak mengenal siapa orang tuaku, aku hanya bisa melindungi adikku dan menjaganya agar tidak terluka lagi.

Tetapi malam itu, kami berdua bersembunyi di basemen saat ayah kami pulang dengan marah marah. Dia berkata bahwa perusahaan akan hancur dan penyebabnya adalah ibu, aku ingin membantunya saat suara pukulan itu nyaring terdengar. Tetapi ibu melarang kami untuk naik hanya untuk sekedar memastikan, saat itu umur kami masih belum dewasa.

DOR!

Suara tembakan dan nafas yang terengah, aku dan adikku hanya bisa menutup mata. Sekilas bayangan menyesakkan terlintas di kepalaku, pintu terbuka menampilkan ayah yang turun dari tangga. Ia menyeret kami naik keatas lalu menyiksa jaehyun di hadapanku, aku tidak bisa berkata apa apa. Melihat ibu yang tergeletak karna luka tembak dan adikku yang lagi lagi di cekoki obat obatan dan selanjutnya giliranku.

Aku melihat kearah pintu yang terbuka, dengan sekuat tenaga aku berlari menjauh dari rumah penuh kutukan itu, aku tau aku pengecut remaja SMA ini tidak tau apa yang harus dia lakukan. Ayah mengejarku menggunakan mobil, mungkin dia takut aku akan membeberkan masalah ini ke polisi hingga seorang wanita menarikku masuk kedalam sebuah gang kecil. Sangat gelap bahkan ini adalah kegelapan yang sesungguhnya, dia adalah wanita bernama Min Jae Ah, dia menyelamatkan hidupku dari ayah.

Namun seiring waktu berlalu, aku perlahan tumbuh menjadi lelaki dewasa yang jauh dari rumah. Setiap hari memikirkan jaehyun dan ibu, berharap mereka semua baik baik saja. Namun semua hilang karna suatu hari aku mendengar kabar kalau ibu meninggal dunia dan jaehyung entah berada di mana.

Kisahku berawal dari ini semua hingga Nona jae ah juga terbunuh dalam melindungiku dari ayah.tetapi sekarang dia telah mati dan aku berharap dia meminta pengampunan, dan beginilah semua ini terjadi.

Jimin pov end.


Jimin dan vittorio turun dari pesawat di ikuti beberapa bodyguard suruhan vittorio, malta adalah negara yang sedikit panas. Vittorio menyodorkan kacamata hitam pada jimin, dan pria itu menerimanya tanpa gengsi.

Mereka langsung menaiki limosin mewah, dalam perjalanan vittorio dan jimin masih tidak berbicara satu sama lain. Jimin yang kesal, vittorio yang tidak peka, menjadikan suasana di mobil itu menjadi sangat canggung.

"Mampirlah di LV" ujarnya pada sang sopir yang langsung dikabulkan, jimin heran dia melepaskan kacamatanya dan menatap vittorio tidak percaya.

"Mau apa kita kesini?"
"Berbelanja" ujarnya singkat dan langsung menarik tangan jimin keluar.

45 DAYS •YOONMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang