DAY 17

1.3K 140 28
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️
-
-
-
-
-

Esok pagi saat matahari telah sepenuhnya terbit jimin bersiap-siap di pindahkan ke mansion vittorio yang sepenuhnya telah selesai direnovasi, vittorio akan menjemputnya 30 menit lagi. Sementara itu jimin menggunakan waktunya untuk mempersiapkan dirinya yang tentu saja di bantu seorang suster.

"Terima kasih telah membantuku" jimin di bantu berdiri oleh suster itu dan memindahkannya menuju korsi roda. Karna sepenuhnya jimin masih tidak kuat jalan sendiri jadilah ia menggunakan kursi roda.
"Sama sama tuan, senang melayani anda, semoga anda bisa secepatnya pulih" jimin tersenyum simpul.

KLEK!

Pintu terbuka lebar, tak diduga pria kemarin yang memberikan bunga padanya datang kembali dengan senyum menawan, jimin langsung meminta sang suster untuk keluar, Meninggalkan mereka berdua.
"Kau tak memberikanku kabar sama sekali" jimin hanya menyibukkan dirinya, berusaha menghindari kontak dengan pria dihadapannya.

"Maaf, aku tidak sempat mengirim pesan text"
"Kau diperbolehkan pulang hari ini, aku hanya datang untuk mengevaluasi kesehatanmu" ia menulis sesuatu tanpa berbicara dengan jimin, pria yang telah menjadi masa lalunya kini menjadi seorang dokter di rumah sakit ini.

"Baiklah semua selesai, kau akan pulih sekitar 5-7 hari lamanya. Banyak banyaklah latihan jimin itu akan mempermudahkanmu untuk pulih" jimin membalas dengan mengangguk, suasana yang canggung membuat jimin tak bisa memikirkan basa basi yang tepat.

"Jika suatu saat kau membutuhkan bantuan jangan sungkan untuk meminta tolong, bukankah kita adalah sahabat lama?" Jimin hanya tertawa pelan, keheningan itu pecah kala vittorio tiba dan langsung mengambil kecupan di bibir jimin. Jimin tentu saja syok dengan kelakuan yoongi itu, terbukti dengan matanya yang membelalak.

"Apa kau sudah siap?" Jimin mengangguk.
"N-ne hyung kajjah" vittorio mendorong kursi roda itu keluar dari ruangan meninggalkan si dokter dengan tatapan nanar.

Jimin menaiki mobil itu di bantu vittorio, sudah lebih dari 2 minggu jimin bersama yoongi, sejak pertama bertemu, jimin masih belum menemukan siapa yoongi sebenarnya dan untuk apa dia membawa jimin bersamanya. Ia masih belum paham dengan segala alur ceritanya.

"Apakah dia temanmu?" Jimin menoleh dengan sarkas, vittorio bertanya dengan nada dingin.
" Si dokter? Dia hanyalah ingatan buruk dari masa lalu yang pahit" jimin terkekeh, ia menatap kejalanan dengan tatapan kosong.
"Aku meminta dia untuk berhenti dari rs"
"Mwo?"
"Apa? Kau tidak suka?"
"Bukan begitu hanya saja itu tindakan yang menyebalkan, kau tidak tau siapa dia!" Jimin mendadak kesal, vittorio selalu membuat masalah.

Perjalanan yang lumayan panjang itu masih diselimuti dengan suasana hening yang mencekam, mereka pada akhirnya sampai di gerbang utama mansion vittorio. Saat sampai pintu utama para pelayan langsung berjejer dan membukakan pintu untuk jimin.

"Apa kau bisa berjalan?" Tanya vittorio yang telah turun terlebih dahulu.
"Sepertinya bisa" namun baru saja saat jimin akan melangkah, kakinya tiba tiba lemas dan vittorio dengan sigap menangkap tubuh jimin.

"Ehehe maafkan aku, ternyata masih lemas, apa kau bisa memapahku hyung? Akan sangat merepotkan tapi kali ini aku minta tolong" iya menyengir dengan lucu, sehingga membuat vittorio tidak bisa menolak permintaannya.

Sesampainya di kamar jimin hanya berterima kasih pada vittorio lalu ia membiarkan jimin berbaring diranjangnya.
"Aahhhhh nyaman sekali, jadi hyung kapan kau memperbolehkanku untuk kembali dan tinggal di apartment?" Vittorio duduk disalah satu korsi lalu menggeleng pelan.
"Kau akan pergi setelah sepenuhnya sembuh"

45 DAYS •YOONMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang