Entah mengapa suasana hari ini menjelang malam di pusat kota begitu sayup redup, hembusan angin mengalun seiring dengan keheningan yang tercipta. Hanya terdengar suara langkah kaki kecil di penjuru lorong bangunan dan menyisakan seorang gadis yang memakai jubah putih dan menudungkan di kepalanya yang seakan tak ingin siapapun melihatnya."Aku ingin segera cepat sampai rumah" gumam lirih dari bibirnya dan diikuti langkah kaki yang mempercepat. Entah kenapa Jisoo merasa sangat takut kali ini, bukan karena takut malam akan segera tiba, tapi dia takut bibinya akan memarahinya karena sedari tadi dia menghilang sedari pagi, entah apa yang dilakukan Jisoo seharian ini sampai dia lupa telah pergi dengan waktu yang cukup lama.
Sial, jalan yang dilaluinya semakin gelap dan terdengar langkah kaki dari seseorang atau bahkan lebih yang mengikutinya. Jantung Jisoo berdebar tak karuan, dia mempercepat langkahnya dan tidak berani untuk sekedar menoleh kebelakang dan memastikan apakah ada yang mengikutinya. Suara langkah kaki itu semakin dekat, dan entah mengapa lorong jalan ini tidak ada habisnya, seharusnya dia tadi tidak mengambil jalan pintas.
Dekat ... dekat ... dekat ...
Tap ... tap ... tap ...
Dan tiba tiba .....
Sreeetttttt .....
Dengan sekejap kilat lengan Jisoo ada yang menarik kearah belokan di balik dinding, sontak dia berteriak namun apa daya tangan kekar nan lentik membungkam mulutnya. Tubuh Jisoo terpanting ke arah tembok dan menyisakan rasa takut yg teramat dalam di dalam hati kecilnya.
"Sssst ...diamlah, nona .. dia sedang mengejarmu"
Suara husky itu berbisik ke telinga Jisoo dan membuat seluruh tubuhnya merinding.Sekitar 1 menit mereka ada berada di posisi seperti itu, dan dengan lembut tangan itu membuka tudung Jisoo agar dia bisa melihat wajah Jisoo.
"Sekarang, kau boleh membuka mata" ucap pria itu seraya melepas tangannya yg sedari tadi membekap mulut Jisoo.
Dengan sedikit demi sedikit Jisoo membuka mata, dia amat terkejut wajah yang berada tepat dihadapannya. Menyisakan jarak 1 cm yang bahkan nafas mereka dapat saling terasa. Kim Taehyung, dialah lelaki yang baru saja menyelamatkan Jisoo.
Keduanya saling tertegun satu sama lain, kedua manik mata mereka menatap begitu dalam dan tanpa disadari suara degup jantung Jisoo bisa terdengar dengan jelas.
"Ehem.." daham Jisoo dengan pura pura untuk menutupi rasa malu nya.
"Maaf nona aku jadi memandangmu, aku tak bermaksud kurang ajar" ucapan Taehyung dengan menjauh dari wajah Jisoo.
Dengan merapikan jubahnya Jisoo menjawab "apa yang barusan kau lakukan ?"
Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman Taehyung menjelaskan jika Jisoo tadi sedang diikuti oleh Hollow
((Hollow : adalah bentuk roh jahat yang bisa menyamar menjadi manusia, hollow suka menempel pada orang orang yang memiliki jiwa kesepian))
"Aa.. terimakasih banyak tuan, lain kali aku akan hati hati" balas Jisoo dengan sedikit membungkukkan badan sebagai rasa terimakasih.
Alam sepertinya sedang mempertemukan kedua insan di negeri itu dengan sengaja, perlahan cahaya bulan mulai menyinari kedua sosok yang tengah menatap di lorong gelap. Mulai dari sinar bulan yang menyinari wajah tampan Taehyung diiringi dengan wajah cantik Jisoo yang bagaikan sebuah persembahan opera dewi dewi.
Keduanya saling terpaku menatap satu sama lain, dan begitu pula sang bulan purnama yang seakan menyaksikan pertemuan keduanya.
Jisoo yang mulai merona pipinya lantas bertanya dalam hati
"Ini pertama kalinya jantungku berdebar terhadap seorang pria"
Memang tidak bisa dipungkiri, Taehyung begitu tampan dan gagah, dengan proporsi wajah dan tubuh yang bisa dikatakan sempurna. Ia mengenakan kemeja putih dan celana yang begitu apik ia kenakan, ditambah dengan mantel coklat tua yg ia pakai menambah kesan luxury pada dirinya.
"Nona, apakah kau tidak apa apa, knapa kau hanya diam". Tiba tiba taehyung melihat jam gantung yang slalu menempel di mantelnya.
"Maaf nona aku harus pergi sekarang, akan aku antar kau pulang"
Tanpa menunggu persetujuan dari Jisoo, Taehyung lantas merangkul pundak Jisoo dan dengan ajaibnya mereka berdua beranjak terbang dan sekarang sudah setinggi atap dumah.
"Apakah ini nyata, apa .. aku terbang" Jisoo mulai kegirangan dengan apa yg ia lakukan sekarang, Taehyung yg hanya tersenyum sembari menuntun Jisoo agar tidak goyah dan jatuh mulai melatih Jisoo agar menyeimbangkan badannya
"Hap.. hap .. ayo nona arahkan kakimu seperti menari, semakin kau menanjak makan kau akan terbang semakin tinggi".
Sungguh keduanya benar benar terbang melintasi penjuru kota dengan rasa bahagia dan gelak tawa diantaranya. Dari atap ke atap sampai cahaya bulan menuntun mereka dengan pancaran indahnya, mereka seakan menari nari diatas langit kota malam itu.
"Yak.. kini kau sudah pulang dengan aman" ucap Taehyung yang menurunkan Jisoo di balkon kamarnya, lantas ia berbalik badan dan bersiap untuk pergi.
Dengan cepat Jisoo segera menarik mantel lelaki asing itu dan berkata dengan mata berbinar kagum
"Terimakasih, aku sangat senang dengan pertolonganmu"
Taehyung kemudian berbalik badan dan jongkok diatas pagar balkon sehingga dirinya berhadapan dengan wajah cantik Jisoo. Dengan lembut dia mengusap pipi Jisoo dan berkata ..
"Jangan khawatir, akan kupastikan kita bertemu kembali"
Setelah itu pria tampan itu lantas terbang pergi diiringi dengan sunyinya malam setelah kepergiannya.
✧∘* ೃ ⋆。˚. | *ೃ༄ | ๑
So soweet, menurut kalian mereka akankah bertemu kembali ??
Jangan lupa vote dan tinggalin jejak ya,
gzta🦋.
❌don't copy my story❌
KAMU SEDANG MEMBACA
SLEEPY HOLLOW ~ [VSOO🥀]
Fantasy{END} March, 6 2021 ~ November, 26 2021 1600's seorang penyihir pria yang menginginkan kebebasan oleh keinginan memiliki sekuntum dandelions " Sekarang aku bisa mendapatkanmu, tapi tanganku sudah tak sanggup menggenggam tangkai dandelion " lirih pen...