What Am I? ( On Going )

Bagian 14

Tidak ada yang pernah tau siapa orangtua Airysh, mereka cuma tau kalau Airysh terlahir dari keluarga yang kaya raya bahkan orangtua nya adalah salah satu donatur yang paling besar. Sejak TK hingga sekolah menengah atas tidak pernah sekali pun orangtua nya hadir dalam acara sekolah atau pun hanya sekedar mengambil rapor sebentar saja pun tidak bisa hadir. Yaa, mereka sibuk. Pekerjaan mereka lebih penting di bandingkan dengan anaknya.

Tidak. Sebenarnya bukan begitu, mereka hanya sedikit lebih sibuk di banding orangtua lainnya, Airysh masih di perhatikan dalam bentuk pengawasan mereka, mereka juga masih tanya kabar Airysh setiap harinya, yaa masalahnya hanya satu mereka gak punya waktu luang untuk Airysh.

Broken home? Airysh gak pernah merasa jadi anak broken home walau terkadang  kala ada waktunya ia merasa seperti itu. Bagi Airysh selagi dia masih memiliki dua makhluk immortal yang selalu ada untuknya dan juga oppa oppa koreanya yang selalu dengan segala tingkah mereka yang masih bisa membuat Airysh sadar kalau di bumi ini ada yang jauh lebih menderita di bandingkan dirinya.

Banyak cara bisa meraih kebahagian sendiri dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang dengan cara yang positif atau pun dengan cara yang negatif. Kembali lagi pada diri mereka masing-masing dimana diri mereka merasa diri mereka masih banyak menyayangi maka disitulah mereka harus bisa kuat.

Karna hidup gak selamanya dalam kesedihan dan kehampaan, hidup selalu berjalan begitu juga dengan waktu. Entah apa yang akan terjadi ke depannya tidak ada yang tahu.

Hari terakhir  sekolah sebelum libur akhir tahun dan memasuki semester baru. Airysh hanya bisa menghela napas pas melihat pesan dari adik nya yang jauh disana.

Azkal massage

Hello sister bentar lagi gue ke indonesia tunggu kedatangan adik ganteng mu tersayang ini yaaa 😘 💕 💕

Airysh udah malas membalas pesan adik nya itu, Airysh cuman berharap kalau adik nya itu cuma mau nge-prank dia biar dirinya panik.

"Bodo lah, paling juga cuma nge-prank gue tuh, bocah," gumamnya percaya walau otak dan hati nya gelisah.

Bagaimana kalau memang beneran adik nya itu dateng ke indonesia? Bagaimana kalau hidup nya gak damai lagi pas di sekolah? Bersama Galang dan Galung aja dia udah sering dapat tatapan tidak bersahabat apalagi kalau sampai adik nya itu masuk ke sekolahnya untuk pelajaran baru nanti? Ah, ingin rasa bersembunyi ke dunia orange seketika.

🍀🍀🍀

Sebenarnya tidak sekolah pun tidak masalah, toh, tinggal besok mengambil rapor saja, sekarang yaa, kalau mau masuk di persilahkan, yaa ... Cuman gini kelas free sampai akhir tidak akan ada guru masuk, guru masuk juga cuman buat ngontrol doang sisanya di biarkan saja, paling cuman di tagih yang belum remedial nilai yang kurang dari nilai rata-rata pelajaran tersebut.

Kantin aja terbuka begitu saja, mau kalian nongkrong di kantin atau di lapangan bebas selagi tidak terlalu berisik dan menganggu rapat guru. Tidak di permasalahkan.

Tapi, Airysh mempermasalahkan kebebasan ini. Buktinya sekarang dirinya di apit dua lelaki yang tidak mau bebas dari nya di tambah lagi teman-teman kedua cowok ini juga ikut kumpul bareng dan terjadilah dirinya perempuan sendiri. Sonya? Jangan di tanya perempuan itu tentu saja sibuk di ruang OSIS kesayangannya itu.

Untung saja Dean tidak ikut kumpul bersama mereka. Atau mungkin Galang lupa mengajak Dean kumpul.

Dengan rasa tanpa salah dirinya main rangkul bahu Airysh, "Ris, gue dengar Azkal mau ke indonesia?"

Wah ... Airysh sungguh percaya sama anak satu itu.

"Percaya aja lo sama dia," acuh Airysh yang sebenernya juga bantinnya gak tenang.