Bagian 4

22 2 0
                                    

Sialnya untuk hari ini adalah ulangan harian matematika dan lebih sialnya lagi Airysh lupa belajar. Apa sih, yang tidak Airysh lupa? Bahkan, dirinya saja suka lupa mau mengambil sesuatu, jangan mengambil sesuatu, membeli keperluan yang sangat di perlukan bagi dirinya juga lupa.

Airysh yang pusing hanys bida menggaruk keningnya, kepalanya terasa mau meledak melihat angka-angka yang berterbaran, dan lebih parahnya Galung tidak peka kalau dirinya butuh bantuan.

Berkali-kali Airysh melirik Galung, dan lelaki itu justru sibuk mengerjakan jawabanya, sekalinya menoleh ke arah Airysh lelaki itu hanya menunjuk kertasnya yang masih kosong yang Airysh tahu dari tatapan nya, "kerjain, bukan diliatin," dan Airysh hanya bisa mengerlingkan matanya.

"10 menit lagi kumpulkan secara estafet," setelah di ingatkan berapa menit yang tersisa untuk mengerjakan soal membuat Airysh menaruh kepalanya di meja dengan frustrasi.

"Stress gue ini mah," gumamnya yang bisa di dengar sama Galung.

Dengan kepala yang masih setia tertempel di meja, Airysh menatap Galung dengan melas, tapi tetap saja lelaki itu hanya meliriknya saja.

Wajah Airysh harus seperti apa lagi agar Galung mau memberinya bantuan, kalau Galung gak peka-peka saat kesulitan yang menimpa dirinya, yang ada kali ini membuat dirinya mendapat telur lagi.

Dari seluruh soal yang ada yang di kerjakan oleh Airysh hanya bagian pilihan ganda saja itu pun ia isi pake tang ting tung dan essai ia biarkan kosong, setidaknya ia di beri hidayah untuk mengisi essai agar menambahkan nilainya.

Galung yang melihat Airysh merasa perempuan disampingnya ini tidak berguna sama sekali. Dengan seenak dirinya, lelaki itu menarik rambut Airysh yang menjuntai kebawah, yang membuat perempuan itu otomatis ingin memaki dirinya dengan kata-kata kasar.

Sebelum Airysh mengoceh lelaki itu menggeser kertas jawabannya membuat Airysh senang dan tersenyum lebar kepada Galunga yang membuat lelaki itu tersenyum paksa sambil menepuk bahu Airysh, setiap yang di lakukan Galung pasti ada maksudnya dan Airysh pun tahu apa maksud darinya yang menepuk bahunya, lelaki itu pasti bilang, "dasar bodoh," dan untuk kali ini Airysh tidak peduli karna dia membutuhkan jawabannya.

"Oke, waktu sudah habis kumpulkan soal dan jawaban kalian secara estafet," suara desahan terdengar seisi kelas, banyak yang mengeluh karna mereka belum selesai mengerjakan atau yang bodo amatan yang penting gue ngisi dan mata pelajarannya akhirnya selesai juga.

Tinggal dua nomor lagi Airysh selesai, tapi Galung sudah merebut kertasnya, "Lung beluman gue,"

"Lambat," dengan satu kata itu membuat Airysh membelak dan ujungnya memohon lagi.

"Lung, please ini aja deh, jawabannya apa?" Airysh memasang wajah melas membuat Galung mengerlingkan matanya.

Tanpa banyak bicara Galung langsung memberi Airysh kembali jawabannya dan langsung di ambil lagi saat perempuan itu sudah mengisi jawaban yang di butuhkan.

Airysh yang melihat hanya bisa menghela napas, "yang lo butuhin udah ke isi,"

Dengan separuh hati Airysh memberi mertas dan soalnya ke temannya yang di depan.

"Separuh hatiku melepaskan mu jawaban," ucap dramatis Airysh membuat Sarah yang duduk di depan nya langsung tertawa.

"Lebay lo Ris! Gue aja b aja belum gue jawab essai nya," kata Sarah membuat Airysh langsung menatap sengit Galung yang duduk di sampingnya.

"Gara-gara lo nih!"

Galung yang tidak heran lagi dengan kelakuan Airysh hanya bisa menyentil kening Airysh, "lo yang bodoh!"

What Am I? ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang