Sekarang Dean bersama Sonya, mereka pulang bareng tanpa ada yang mengetahuinya, bahkan, Galung yang tadi ada di dekat mereka aja tidak akan tahu kalau mereka pulang bersama.
"Lo mau dengar cerita tentang Airysh? Kenapa dua cowok itu sebegitu khawatirnya sama Airysh?" Dean terdiam, ia juga sebenarnya tidak berhak mengetahui apapun tentang perempuan itu.
Sonya menghela napas, "gue baru deket sama Airysh jaman SMP kalau dua cowok itu udah dekat sama dia dari jaman SD dan yang udah jelas mereka lebih tau Airysh seperti apa,"
"Jujur aja pas gue tau apa yang di alami Airysh gue kaget dan gak percaya, maka dari itu gue selalu ajak dia ke rumah gue, gue selalu ada di samping dia walau gak sesering dua cowok itu, Airysh pernah mencoba mengakhir hidupnya sendiri dengan overdosis obat-obatan, untung aja pengurus rumah tangganya yang merasa khawatir langsung memaksa masuk ke kamar dia walau udah di kasih tau kalau dia mau istirahat dan gak mau di ganggu oleh siapapun, bahkan dia juga bilang jangan ada yang masuk, dan ya, pas pengurus rumahnya itu masuk, Airysh udah tergeletak tidak berdaya lagi, tubuh perempuan itu dingin, yaa, untungnya ia masih selamat pas di bawa ke rumah sakit,
Airysh mengalami kritis selama beberapa hari, dan dua cowok itu merasa kalau semuanya adalah salah mereka, seharusnya mereka bertanya, saat mood perempuan itu udah gak stabil dan perilakunya terlihat aneh, seharusnya mereka berpikir pasti ada yang salah pasti ada sesuatu yang udah terjadi, dan itu semuanya benar, dan Airysh gak pernah mau ngasih tau apa masalahnya,"
Sonya menghela napas, "dia juga punya kebiasaan buruk, saat dirinya mau istirahat dan gak bisa istirahat dia bakal maksain dirinya buat tidur dengan cara minum obat tidur, dan itu udah sering terjadi, maka dari itu kenapa mereka berdua khawatir banget saat perempuan itu di hubungi gak aktif,"
Sonya menatap Dean yang masih terdiam dalam perjalanan, "tadi gue dengar lo sama dia kan? Lo tau gak ada sesuatu yang aneh tentang Airysh? Atau sesuatu perubahan secara drastis dari perilakunya?"
Dean menatap Sonya dengan mengernyit bingung, ia tidak tahu apa ia harus cerita pasa perempuan itu atau tidak yang jelas ia tahu bahwa ada yang tidak beres tadi siang terhadap perempuan itu dan dia juga gak menyangka kalau efeknya akan seperti ini buat perempuan itu.
"Enggak ada, biasa aja tadi gue ajak dia ngobrol doang sama dia ngajak foto bareng," Jawab Dean berbohong. Ia juga gak mau kalau Sonya khawatir dan bersedih karna perempuan itu.
Sonya terkekeh, "lucu terkadang kalau lo tau seperti apa Airysh, dia berusaha menyembunyikan suatu masalah, tapi sebenernya dia pembohong yang payah, dia gak bisa menyembunyikan apapun dari orang-orang terdekatnya,"
"Terkadang gue lebih suka ngelihat dia yang aktif, yang pecicilan, kalau udah menyangkut tentang lo, apalagi gue tau kalau dia suka banget sama lo, bahkan gue gak pernah lihat dia segininya sama cowok," Dean yang mendengar ucapan Sonya cuma bisa menatap tanpa ekspresi perempuan itu, ia tahu kalau temannya itu menaruh perasaan padanya.
Dia tahu hanya sekali lihat tatapan perempuan itu padanya dan sikapnya yang terlihat malu-malu saat bertatapan dengannya.
🍀🍀🍀
Ini yang sebenarnya Airysh malesin dari dua cecunguk alias manusia tidak di undang, makhluk immortal, yang bisa di sebut sahabatnya.
"Lo tuh, ya! Ish greget gue lama-lama sama lo!!" gemes Galang pada sikap Airysh yang membuat dirinya ingin sekali menoyor kepala cantik perempuan itu.
"Lebay lo," nah, kan! Cuma begitu balesannya setelah buat dua makhluk immortal itu kalang kabut mencari keberadaannya dan panik saat tau perempuan itu balik kerumah dengan kondisi yang it's not fine.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Am I? ( On Going )
Teen FictionDon't leave me alone. Itu yang aku inginkan, tapi kenyataan nya adalah .... you leave me alone. Ah, tidak, tidak! Kamu tidak tinggalkan aku, tapi kamu hanya melepaskan aku dan membiarkan aku bertanya-tanya sendiri. What am I? Who am I? For you...