Sudah hari ke empat mereka ulangan, Airysh tau besok adalah mata pelajaran yang tidak ia ingin sekali ada. Matematika. Mendengar namanya saja sudah membuat Airysh malas setengah mati untuk membuka buku.
Di tambah lagi kedatangan kedua bocah lelaki yang tiba-tiba aja, ah, bukan tiba-tiba emang selalu datang kerumahnya dan mengganggu ketenangan Airysh dengan berbagai cara mereka.
"Ris, belajar bego lo! Besok ulangan matematika juga lo, mati kutu lo gak bisa jawab besok, tamat riwayat lo kalau dapat telor!" celetuk Galung membuat Airysh mengerlingkan bola matanya.
Galang walau tidak belajar juga, lelaki itu akan mendapatkan nilai yang bagus, begitu pula dengan sodaranya. Berbeda dengan Airysh, perempuan itu gak belajar maka perempuan itu akan dapat telor atau setidaknya menetas menjadi tiga atau empat.
Airysh yang mendengar ocehan Galung cuma bisa mendumel, "dikasih tau malah ngedumel lagi lo!" omel Galung yang langsung menjitak kepala Airysh yang malah lebih sibuk ke handphone miliknya.
Galang langsung mengambil remote tv dan langsung menyalahkan tv tersebut tanpa izin dari pemiliknya.
Gulung yang baru saja mau duduk di samping Airysh tidak jadi, cowok itu langsung berjalan menuju dapur dan mengambil minum serta cemilan untuk dirinya sendiri.
Airysh yang melihat kelakuan Galung cuma bisa mencibir cowok itu, "aduh mandirinya tamu aku yang ngambil minuman sendiri,"
Galung yang mendengar tidak peduli dengan cibiran Airysh, "Ris belajar Ris, main handphone mulu lo! Nilai ulangan lo jelek gue gantung lo di pohon toge!"
Airysh yang mendengar ocehan emak-emak versi Galang membuat perempuan itu mendelik mendengarnya, "dasar lo emak-emak kos-kosan!"
Airysh langsung mematikan handphone nya dan ikutan menonton tv bersama kedua cowok tersebut yang sebenarnya tidak jauh-jauh dari pertandingan bola.
"Bilang aja lo berdua kesini biar bisa nonton bola kan! Pasti lo berdua bilang sama tante Risa belajar bareng?!" tebak Airysh membuat Galang menyengir lebar.
"Kok tau sih kamu, jadi makin sayang deh aku sama kamu," ucapan Galang membuat Airysh melemparkan wajah cowok itu dengan bantal sofa dan pergi meninggalkan kedua cowok itu.
Bahkan mereka berdua tidak peduli dengan kepergian perempuan itu yang entah kemana, yang mereka pedulikan sekarang adalah pertandingan bola yang sedang seru itu, bahkan mereka berdua sering kesal sendiri karna pemain favorit mereka gagal mengegolkan bola ke gawang lawan.
"Ah, anjir gagal lagi!"
Airysh yang baru datang bingung sendiri saat mereka berdua berterima kesal, "dih, kocak pada kesel sendiri,"
Airysh kembali duduk di samping Galang dan di bawah ada Galung yang sedang duduk tidak jauh dari Airysh dengan cemilan di dekapannya.
"Eh, Lung! Bagi anjir keripiknya! Di kekepin sendiri lagi tuh keripik," oceh Galang yang langsung membuat Galung mencomot keripiknya yang banyak lalu toplesnya ia berikan ke Galang.
"Nah, gitu dong, seneng deh gue jadinya," Airysh yang melihat kelakuan mereka bingung sendiri.
"Lung sini ngapa munduran dikit lo duduknya, gue kan kagak keliatan semuanya!" kesana Airysh yang ikutan menonton tapi, perempuan itu justru harus melihat kepala Galung yang menghalangi.
Galung tanpa banyak bicara langsung mundur dan tubuhnya ia senderkan di sofa dengan menyuruh kaki Airysh di angkat, "awas kaki lo,"
Airysh yang mendengar langsung mendumel. Dengan kebosanan Airysh yang sama sekali tidak mengerti dengan pertandingan bola, akhirnya yang dijadikan sasaran sama Airysh adalah rambut Galung yang ia mainkan dan berakhir dengan di ikat jadi apple hair, "nah! Kan kalau gini lucu jadinya," senang Airysh yang melihat hasil kuncirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Am I? ( On Going )
Teen FictionDon't leave me alone. Itu yang aku inginkan, tapi kenyataan nya adalah .... you leave me alone. Ah, tidak, tidak! Kamu tidak tinggalkan aku, tapi kamu hanya melepaskan aku dan membiarkan aku bertanya-tanya sendiri. What am I? Who am I? For you...