Bagian 12

4 1 0
                                    

Acara puncak telah tiba, tapi sayangnya Airysh tidak bisa sampai malam, ia harus kembali ke rumah nya. Entah kenapa hari ini dia benar-benar ingin sendiri, menjauh dari keramaian.

Sonya Call

Airysh yang tahu Sonya menelponnya hanya bisa menghela napas, ia tadi tidak sempat berpamitan pada siapapun bahkan sama dua sejoli itu juga.

"Gue udah pulang, So. Iya, iya sorry gue gak ngasih tau lo dulu. Iyaa, gue gapapa So, udah ya, gue mau istirahat dulu, dahhh,"

Tutt tutt

Airysh memutuskan sambungan telponnya secara sepihak. Ia sudah sampai di rumah sejam yang lalu, bahkan dirinya langsung mencari ponsel lamanya dan mengisi daya ponsel lamanya tersebut dan langsung memindahkan kartunya ke ponsel lamanya.

Airysh bukan tipikal orang yang akan menghilang begitu saja tanpa sebab yang jelas, walau dirinya tidak ingin di ganggu tapi ia membiarkan ponselnya tetap menyala agar tiga orang itu tidak khawatir karna kehilangan kabar darinya tiba-tiba saja. Yaa, seperti sekarang Airysh tahu ponselnya rusak, maka dari itu ia langsung mencari ponsel lamanya, dan mengaktifkan ponsel lamanya itu, ia tidak mau membuat tiga orang itu mencari-cari dirinya yang tiba-tiba menghilang tadi.

Sekarang dirinya meng-non aktifkan ponselnya, karna tidak ada yang perlu ia tunggu lagi. Sonya sudah menelponnya dan pasti di dekat Sonya ada dua manusia itu yang akan mendengar semua obrolannya.

Dan sekarang adalah waktunya menghilang sementara dari dunia yang ramai ini.

🍀🍀🍀

"Gimana? Dia dimana So?" tanya Galang pada Sonya yang baru saja selesai menelpon Airysh.

Dia menghela napas lega saat mendengar Airysh berada di rumah, rasa khawatir yang tadi sudah hilang sedikit, tidak semuanya rasa khawatir tentang perempuan itu menghilang, jujur saja Sonya masih khawatir sama keadaan Airysh sekarang, keadaan perempuan itu yang tiba-tiba saja menghilang dari acara puncak sekolahnya.

"Dia ada dirumah, katanya lagi mau sendiri aja gak mau di ganggu sama siapa pun, dia mau istirahat katanya, kecapean kali dia seharian di sini terus," kata Sonya yang mencoba membuat Galang lebih rileks saat mendengar kabar Airysh.

Yaa, karna nomor Galang dan Galung tidak bisa menghubungi perempuan itu, dan yang bisa menghubungi nomor perempuan itu hanyalah Sonya.

Dean yang sejak tadi berada di antara mereka, karna disaat waktu mendekati dirinya perfom dua lelaki itu menghampiri Sonya dengan rasa khawatir yang berlebihan menurut Dean pada Airysh.

Galang yang main pergi begitu aja langsung membuat Galung menahan bahunya saudaranya itu, membuat Galang menatap Galung, "mau kemana lo?"

"Mau ke rumah Airysh, gue gak tenang kalau gak liat sendiri," jujur Galang membuat Galung yang mengerti hanya bisa menghela napasnya.

Sejak dulu Galang seperti ini, tidak bisa melihat Airysh sendiri dengan rasa sedih dan menghilang begitu saja yang akhirnya membuat dirinya khawatir.

"Jangan dulu, dia mau istirahat Lang, besok aja kita kesana," bujuk Galung membuat Galang menggeleng tegas.

Raut khawatir di wajah Galang tidak juga menghilang, lelaki itu benar-benar merasa khawatir pada perempuan itu, "gak bisa, Lung! Gue kudu kesana, lo tau kan dia seperti apa?! Gue gak mau kaya dulu lagi ya!"

Galung hanya bisa membuang napas dengan kasar, "Yaudah seterah lo, kalau dia suruh lo pergi, lo pergi, kalau dia lagi istirahat jangan lo usik, biarin dia sendiri aja, lo hanya perlu tau keadaan dia yang sebenarnya bukan mengusik istirahatnya!"

What Am I? ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang