Di malam itu aku memang tidak memperkosanya. Aku pamit pulang ketika spermaku sudah muncrat di payudaranya Nia. Aku sengaja menyemprotnya ke arah payudara kecoklatan milik Nia. Agar bisa aku video dan jadikan bahan ancaman untuk diam.
Keesokannya konon Nia tidak masuk kelas kuliah. Aku tahu betul mental Nia memang lemah. Mungkin seharian ini menangis saja di dalam kamar. Tapi ini justru kesempatanku.
Aku pulang kuliah, justru "pulang" ke kos-kosannya Nia, dan tak lupa mampir ke apotek membeli kondom dulu. Ya. Aku berencana melepas keperjakaanku dengan Nia. Toh Nia adalah teman masa kecilku. Memang seharusnya dia yang mendapat kehormatan itu.
Pikiranku sudah gila.
Sesampainya di kos-kosan putri Nia. Aku ketuk-ketuk pintu kamar kosnya. Nia tidak menjawab panggilanku meski aku sangat yakin ia tidak tidur. Aku sempat mendengar isak tangis sebelumnya. Mungkin Nia sangat kaget melihat aku datang.
Tak menyangka aku benar-benar datang lagi keesokan harinya. Padahal baru semalam aku baru saja melecehkannya. Tapi kemarin memang sangat tanggung.
Aku pun berkata di depan pintu kamarnya yang dikunci, "Jika kamu tidak mau buka, video kemarin kukirimkan ke chat orangtuamu."
Aku pun diam menunggu.
Beberapa detik kemudian bunyi kunci kamar dibuka. Ceklek! Wajah Nia tampak mengintip dari dalam.
"DASAR BRENGSEK !!! MAU APA KAU KESINI !!!" bentak Nia dari balik pintu.
xxxxxxxxxxxxx
Puting payudara coklat tua milik Nia terlihat berputar-putar. Tubuhnya terguncang-guncang.
Tubuh Nia sekarang tanpa sehelai benang pun. Berbaring lemah di kasurnya. Pahanya terbuka seperti huruf M.
Wajah Nia masih terlihat sendu. Bekas tangisannya belum kering. Matanya masih bengkak. Kulihat Nia menggigit bibirnya sendiri. Nia tampak sangat kesakitan. Tubuh Nia yang bohay kini sedang melayani nafsu bejatku. Kami sama-sama kehilangan keperjakaan dan keperawanan.
Pada hari yang bersejarah itu, aku genjot vaginanya Nia untuk pertama kali malah di kamar kosnya, tempat yang pada hari itu ia gunakan untuk bersembunyi dariku.
"Sudah Nia, janganhhh menangishh...akh...aku pakai kondom kok," kataku sambil menggenjot penisku ke liang kehangatan Nia.
"Kamu...huhuhu...jahat Jimmy...huhuhu..." kata Nia sambil menangis dan payudaranya berputar-putar.
Nia tak menyangka akan betulan diperkosa bahkan di dalam kamar kosnya sendiri. Nia syok karena kemarin aku sudah janji tidak akan memperkosanya, tapi siang ini aku malah datang-datang bawa kondom. Aku mengancam mengirimkan video payudaranya menjepit penisku orangtuanya langsung. Maka Nia pun dengan sangat terpaksa mau aku perawani siang ini.
Tubuh cokelat Nia betul-betul menggairahkan. Payudaranya pun terasa sangat kenyal dan legit. Aku jadi sangat bersemangat menyodok vaginanya terus-menerus sambil sesekali menyusu.
Aku tak peduli mukanya masih acak-acakan karena semalaman menangis. Aku hanya butuh tubuhnya untuk melepas keperjakaanku.
Dengan santainya aku pegangi kaki Nia hingga berbentuk huruf M lalu menyodok-nyodoknya terus. Vaginanya terlihat merekah menerima penisku yang keluar-masuk.
Nia yang ketakutan aku ancam sebarkan video payudaranya menjepit penisku itu akhirnya hanya bisa pasrah aku gauli di siang itu. Pada hari itu aku menggauli Nia sampai beberapa kali. Aku mampir di kosnya sampai malam.
Setelah merasa sangat puas aku pun meninggalkan Nia yang masih sangat syok di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love From Some Girls For Jimmy
Storie d'amoreJimmy adalah seorang mahasiswa di sebuah kampus bilangan Jakarta. Jimmy diam-diam menyukai Deborah, tapi ia tidak berani mengungkapkannya, karena Deborah terlihat membencinya! Jimmy pun ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Petualangannya untuk me...