BAB 10

16K 859 12
                                    

Kini, Gerald sedang duduk di bangku sebuah taman bermain yang sangat ramai. Ia duduk sambil melihat seorang anak laki-laki yang sedang bermain dengan ibunya. Anak laki-laki itu, terlihat sangat bahagia saat ibunya menggelitik dirinya. Gerald sedikit tersenyum melihat anak tersebut. Anak itu, mengingatkannya pada dirinya waktu kecil saat dia yang bermain bersama ibunya di taman ini, dimana dirinya digelitik oleh ibunya karena dia yang berkali-kali mencium pipi ibunya. Sehingga ibunya yang mulai bosan dan akhirnya menghentikan dirinya dengan cara menggelitik. Dia sangat bahagia saat itu, sama bahagianya seperti anak tersebut.

Di tengah-tengah dia yang fokus memandang anak tersebut, tiba-tiba datang segerombolan anak remaja yang datang dengan heboh di dekat dirinya duduk, membuat dia merasa terusik, lalu memandang segerombolan anak remaja itu. Anak remaja itu tertawa bahagia satu sama lain. Gerald tidak menyukai itu, karena mereka seperti menertawakan dirinya yang kesepian ini.

Gerald mengepalkan tangannya dengan kuat sambil memejam matanya. Kemudian, dia kembali membuka mata dengan senyuman smirik nya.

"Bersenang-senanglah anak muda. Karena, sebentar lagi malaikat maut akan menjemput kalian semua!"

~~~

Sekarang telah menunjukkan pukul 4 sore. Anak remaja yang segerombolan tadi pun akhirnya pulang dari taman bermain tersebut. Mereka semua menuju ke mobil yang mereka bawa untuk ke sini. Mobil yang mereka bawa hanya satu, dan di dalam mobil itu pas untuk 7 orang. Di depan 2 orang, di tengah 3 orang dan di belakang 2 orang. Iya, anak remaja itu ada 7 orang, 3 perempuan dan 4 laki-laki.

Mereka menaiki mobil itu, dengan wajah yang masih terlihat sangat senang. Tanpa, mereka sadari ada seseorang di dalam mobil itu, dia adalah Gerald yang tengah bersembunyi di bagasi mobil. Gerald memasuki mobil itu ketika anak remaja itu masih bersenang-senang di taman hiburan.

Mobil itu telah berjalan dengan kecepatan yang sedang. Di dalam mobil itu mereka bernyanyi-nyanyi dengan hebohnya. Mobil tersebut memasuki perjalanan yang mulai sepi, mereka masih bernyanyi-nyanyi seperti tadi. Karena mobil ini, telah memasuki jalanan yang sepi, Gerald sedikit memunculkan dirinya dengan menunjukkan kepalanya sampai bahu. Disaat, tengah-tengah asik bernyanyi salah satu remaja perempuan yang duduk di kursi tengah melihat Gerald dari kaca mobil. Remaja itu seketika langsung berteriak.

"Aaahhh!!" teriaknya

Semua teman-temanya menoleh ke arah remaja perempuan itu, "Hai, Celine kenapa berteriak?" tanya teman perempuanya yang duduk di sebelah kirinya.

Remaja yang di panggil Celine itu, merasa sesak di dadanya, dengan mata yang masih memandang kaca yang memantulkan wajah Gerald. "Di ba_bagasi ada se_seorang," gugupnya.

mendengar jawaban temannya itu, mereka semua langsung memandang ke arah bagasi. Dan benar saja ada seorang pria yang tengah memandang mereka dengan senyum smiriknya.

"Siapa kau? Dan kenapa kau ada di mobil kami?" tanya salah satu anak remaja laki-laki yang duduk di kursi nomor 1 pada Gerald, dengan rasa takut yang ia tahan di dalam dirinya.

"Aku? Aku adalah orang yang akan mengirim kalian ke nereka!" ucap Gerald menekan kata akhirnya. Mendengar ucapan Gerald itu, tiba-tiba membuat tubuh mereka menegang.

"Ma_maksudmu a-apa?" tanya remaja perempuan yang duduk di samping jendela.

"Maksudku, aku hanya ingin membunuh kalian," jawab Gerald sangat tenang. Namun, membuat para remaja itu sangat ketakutan setengah mati. Apakah, ajal mereka sampai disini? Itulah yang ada di dalam benak mereka masing-masing.

Tiba-tiba sebuah pisau menusuk bahu remaja laki-laki yang duduk di paling belakang. Sontak remaja itu, langsung berteriak kesakitan.

"Akkhh!!"

In Psycho PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang