"Mama! Kita ga liburan gitu?" Renjun turun dari tangga, dan menghampiri dan mendudukan diri nya di sebelah Winwin dan Yuta yang ada di sofa.
"Ngga ah, papa kan mau santai sama mama." Yuta mengeratkan pelukan nya ke arah Winwin.
"Emang Njun mau kemana? Orang kak Dejun aja belom pulang."
"Ya itu gara gara kak Dejun belom pulang, Njun jadi kesepian maaa."
"Ga usah keluar, papa mau di rumah aja."
"Papaaa! Papa ga bosen apa nempel terus sama mama."
"Engga lah, kan mama nya bikin papa nyaman." Yuta semakin mengeratkan pelukan nya dan meletakan kepala nya di pundak Winwin.
"Papa! Mama nya punya Njun!" Renjun menjauhkan kepala Yuta dari pundak Winwin.
"Ih gamau!" Yuta malah ikut menarik Winwin dan memangku nya.
"Papa!" Renjun menarik Winwin dari pangkuan Yuta.
"Renjun!" Yuta kembali menarik Winwin.
"Udah udah ih udah! Dikira ga sakit apa di tarik tarik!" Winwin melepaskan diri dari Yuta dan pergi menuju dapur.
"Mama mau ngapain?" Renjun mengikuti Winwin, begitu juga dengan Yuta.
"Mau makan! Ngapain ngikutin!" Winwin mengambil cake yang ada di kulkas dan mengambil sendok serta piring dan kembali berjalan ke sofa, di ikuti kedua pengikut setia nya.
"Eh mama lupa beli susu buat stock nya Njun!" Winwin langsung berdiri dan berjalan menuju kamar nya.
"Mama! Njun aja yang beli!" Renjun berdiri dan mengganti baju nya di kamar. Setelah selesai ia menghampiri Yuta...
"Pa uang?" Renjun membuka tangan nya di depan dada.
Yuta merogoh saku nya dan menemukan selembar uang merah di sana. "Nih, tinggal ini doang, kalo kurang ambil di dompet sana."
"Cukup ga ya pa? Cukup kali ya pa."
"Kaya nya engga deh, ambilin dompet papa di tas." Renjun segera naik ke atas dan mengambil dompet Yuta, Winwin hanya melihat dari samping.
"Nih pa." Renjun memberikan dompet nya kepada Yuta. Yuta membuka dompet nya dan mengambil empat lembar uang berwarna merah itu, tanpa memperhatikan tatapan tajam dari samping nya.
"Nah udah jadi lima ratus kan, beli yang banyak nya, snack juga. Tapi jangan sampe lebih dari lima ratus ribu loh, nanti harus ngambil uang lagi."
"Iys dada!" Renjun melangkah kan kaki nya dengan semangat.
"Yuta!"
"Apa?" Yuta menoleh ke samping dan melihat kilatan amarah sang istri.
"Kakak tidur luar, malem ini!" Winwin membereskan piring dan sendok nya, dan berjalan melewati Yuta, Yuta mengejar Winwin dan mencekal tangan Winwin.
"Oh come on Win! Bikin adik buat Renjun yuk." Yuta berbisik di akhir kata nya.
"No way! Udah tua ya jangan aneh aneh kak!" Yuta melemas mendengar jawaban Winwin. Tetapi setelah nya ia kembali menyeringai.
"Kaya ngga deh Win, atau mau nyobain Win?" Winwin membelalakan mata nya dan semakin meronta dan berusaha melepaskan cengkraman Yuta.
"Ga mau! Ga usah aneh aneh!"
"Ayolah Win, udah lama loh."
"No!, minggir kak!" Yuta mengangkat tubuh Winwin dan membawa nya ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
《Choice》 |Norenmin| ✔
FanfictionKata orang hidup itu tentang pilihan. Tapi aku tidak bisa memilih. . . . . . Ga bisa bikin deskripsi jadi langsung aja ya baca cerita nya Note: ⚠️Ini lapak bxb Norenmin ya, jangan salah lapak ⚠️Bahasa nya berubah ubah kadang baku kadang engga St...