Sudah terhitung ada satu bulan usaha pendekatan Jeno dan Jaemin ke Renjun. Dan hari ini juga Winwin dan Yuta, mengajak twins untuk makan malam di rumah.
Kok bisa tau? Ya karena beberapa hari yang lalu Winwin mergokin twins yang berebut bukain pintu buat Renjun. Ya hal itu bikin Winwin bingung dong awal nya di kirain orang mau ngerampok mobil depan rumah dia, tapi dia bodo amat aja. Pas mau muter balik eh dia kedengeran suara anak nya.
"UDAH IH! BUKAIN PINTU DOANG REBUTAN!!" Winwin langsung keluar dari rumah dan ngeliatin mereka. Renjun sih santai aja jalan ngehampirin mama nya, lah si twins, udah kaya anak kecil di marahin mama nya abis berantakin mainan.
"Siapa Njun?" Tanya Winwin.
"Oh kakak kelas nya Injun ma. Udah masuk aja ma."
"Eh, bentar dong itu temen nya bawa masuk dulu." Renjun mendengus dan menghampiri mereka.
"Kak, ayo masuk. Di ajak mama ke dalem dulu." Twins mendongak kan kepala nya.
"Eumm... jangan deh. Tadi sama mommy di suruh nganterin ke supermarket." Jaemin menjawab.
"Ya udah kapan kapan ya dadah kak." Renjun tersenyum dan melambaikan tangan nya.
"Iya dadah Injun." Twins mengusak rambut Renjun dan masuk ke dalam mobil.
"Dadah Injun..." Setelah nya Renjun berjalan masuk ke rumah.
"Mah, kak Jeno sama kak Jaemin gabisa mampir."
"Kenapa?"
"Di suruh ngaterin mommy nya ke rumah kata nya."
"Oh yaudah." Jadi dari sanalah awal mula nya Renjun yang mulai di goda habis habisan sama papa sama kakak nya.
"Mamaaaa, papa nakal." Renjun menghampiri Winwin yang sedang duduk di sofa.
"Injunnn, papa belom selesai nanya." Yuta ikut menghampiri Winwin.
"Eh jangan ninggal Dejun sendiriann." Dejun berlari ke sofa juga.
"Udah? Mau ngapain?" Winwin bertanya karena ia sedang terhimpit di tengah tengah.
"Ih Injun kalo misal nya nih misal nya, Jeno sama Jaemin nembak Renjun. Renjun mau yang mana?"
"Gamau. Kalo di tembak nanti Renjun mati dong." Ok tolong ingatkan Renjun kalo nanya harus jelas ya.
"Maksud nya kalo di jadiin pacar sama Jeno sama Jaemin. Injun mau yang mana?" Tanya Dejun.
"Eum... dua dua nya gaboleh? Harus satu?"
"Iya gaboleh dong, masa dua."
"Tapi Injun hidup itu tentang pilihan, Injun harus milih tau."
"Ya pilihan nya Injun kan ada dua. Mau satu atau dua. Ya Injun milih dua." Renjun menjawab mantap.
"Njun, segala sesuatu yang berlebihan itu gak baik loh."
"Iya iya Injun tau."
"Ya kalo Jeno sama Jaemin mau berbagi ya gapapa sih." Ujar Xiaojun. Ok balik lagi ke cerita awal nya.
Tokk.. tokk.. tokk
"Renjun buka pintuu." Renjun jalan ke depan pintu.
"Uh, masuk kak." Renjun mempersilahkan mereka masuk dan Renjun menuntun ke meja makan.
"Oh udah dateng, duduk dulu tunggu bentar ya." Winwin, Dejun, dan Renjun masih merapikan meja.
"Dejun panggil papa gih." Dejun mengangguk.
"Ga usah." Yuta sudah berjalan dan ada di depan ruang makan.
Glekk
Twins menelan ludah nya saat melihat Yuta. Terlalu seram pikir nya.
"Udah ayo makan, pasti udah pada laper." Winwin duduk di sebelah Yuta. Mereka makan dengan suasana dingin dan mencekam, belum lagi tatapan tajam dari Yuta.
"Ekhemm... jadi mana yang Jeno mana yang Jaemin?" Yuta membuka suara nya.
"Ah iya, saya Jaemin dan ini Jeno." Jaemin berbicara sambil menunjuk Jeno.
"Oh, kalian sekelas sama Dejun kan?" Winwin bertanya dengan lembut.
"Engga sekelas juga sih tan." Jeno menjawab.
"Ga usah panggil tante, mama aja." Renjun tersedak.
"Uhukk.. uhukkk.." Renjun memukul mukul dada nya, Xiaojun langsung mengambilkan minum.
'Enak aja belom belom udah dapet restu. Ga bisa!' Yuta merasa terkhianati.
"Iya tan- iya ma."
'Yes dapet restu!' Jaemin besorak dalam hati. Mereka melanjutkan acara makan malam itu. Setelah selesai twins di bawa Yuta ke ruang tamu."Jadi kalian yang selama ini nganter jemput Renjun?" Tanya Yuta dengan tatapan serius.
"I-iya om." Jeno menjawab.
"Kenapa?..."
"Kenapa apa nya om?"
"Kenapa kalian berdua? Kenapa berdua? Kenapa ga salah satu? Kalian ga rebutan gitu?" Twins menatap satu sama lain.
"Engga kok om, kita udah sepakat buat saling berbagi."
Yuta mendatarkan wajah nya "Dikira barang berbagi."
"Engga gitu. Maksud nya, engga rebutan gitu, eum.. gimana ya.. ya gitu lah pokok nya engga rebutan aja gitu, udah sepakat buat berbagi.. biar ga tengkar juga, karena selama ini Jeno sama Jaemin udah berbagi. Jadi ya gitu." Jeno menanggapi. Iya cuma berdua kalo Mark mah mana mau di suruh berbagi sama kembaran nya, mending di ambil sendiri kata nya.
"Tapi Renjun bukan barang loh. Kalau selama ini kalian berbagi paling berbagi makanan atau barang iya kan. Kalo Renjun beda lagi, dia punya nyawa punya perasaan. Engga gampang buat berbagi perasaan. Apa kalian yakin bisa?" Yuta bertanya lagi.
"Bisa kok om. Kita bisa kok jagain Renjun." Jawab Jaemin. Sedangkan di satu sisi...
"Woy keren banget si papa. Bisa bisa nya ngomong gitu!" Xiaojun berbisik ke arah Renjun dan Winwin. Yap mereka mengintip dari dapur.
"Abis dapet siraman rohani dia." Winwin menjawab.
"Terhura aku denger kata kata papa, se-berharga itu kah aku?" Tanya Renjun, yang mengundang tatapan tajam dari Xiaojun dan Winwin.
"Ya iyalah! Kamu itu berharga banget tau!"
Winwin menganggukan kepala nya "Kalian berdua itu berharga buat mama sama papa. Kalian itu udah jadi berlian yang harus dijaga. Jadi kita harus seleksi dan nge test siapa pun yang mau deketin kalian. Mama gamau kalian jatuh ke orang yang salah." Winwin mengusap kepala kedua anak nya.
"HUWAA.. PAPA, MAMA BIKIN INJUN NANGIS!!" Renjun berlari dengan mata berkaca kaca nya menghampiri Yuta.
"Loh kenapa?" Winwin dan Xiaojun ikut menyusul ke ruang tamu.
"Tadi kita lagi nguping dari dapur.." Nahkan ketauan.
".. terus lagi ngomongin papa yang hari ini beda dari hari biasa nya.. terus tiba tiba Injun jadi terharu sama kata kata nah mama." Renjun berbicara sambil mempoutkan bibir nya. Ia mengabaikan tatapan memuja dari kedua saudara kembar di depan nya.
"Biasa aja liat nya!" Xiaojun menyindir twins.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Baca please. Lama lama bosenin ya, harus nya bisa bkn yg lebih bagus. Karena lama lama bosenin jd aku berpikir untuk menyelesaikan cerita nya 😄 krn ak bosen juga. Ok makasih buat yg udh bacaBye bye pyongg~
KAMU SEDANG MEMBACA
《Choice》 |Norenmin| ✔
FanfictionKata orang hidup itu tentang pilihan. Tapi aku tidak bisa memilih. . . . . . Ga bisa bikin deskripsi jadi langsung aja ya baca cerita nya Note: ⚠️Ini lapak bxb Norenmin ya, jangan salah lapak ⚠️Bahasa nya berubah ubah kadang baku kadang engga St...