1. Kelas👩‍🏫📚

4.3K 366 51
                                    

Tahun ini Luna dan teman temannya kembali berada di Hogwarts. Gadis perempuan berambut pirang itu memasuki gerbong kereta berisi anak anak Ravenclaw sambil membawa majalah Quibbler yang diedit oleh ayahnya sendiri, yaitu Xenophilius Lovegood.

"Hai Cho Chang.." Sapa Luna lembut dan riang pada Cho Chang, teman satu asramanya.

"Hai Luna.." Sapa Cho balik.

"Apa kau mau membeli majalah Quibbler ku? Hari ini sedang ada promo.." Ucap Luna menawarkan pada Cho, dan Cho membayar dengan memberikan beberapa Galleon.

"Tentu.." Jawab Cho sambil tersenyum.
Lalu Luna memberikan satu buah majalah Quibbler pada Cho Chang.

Luna masih berjalan menyusuri gerbong gerbong kereta untuk menawarkan majalah Quibbler nya, dan masuk lah ia ke gerbong Gryffindor.

"Hallo Harry dan teman teman.. apakah kalian ingin membeli majalah Quibbler ku? Hari ini sedang promo.." Ucap Luna.

"Uh.. um.. ya aku beli satu" Jawab Harry, sebenarnya ia ingin menolak , karna banyak siswa yang bilang bahwa majalah Quibbler milik Luma aneh dan tidak berguna, tapi Harry tidak enak jika menolak, jadi ia membelinya saja.

"Aku juga ingin satu" Ucap Ginny yang duduk di depan Harry.

"Tentu.. ini dia" Ucap Luna sambil menyerahkan 2 majalah Quibbler, lalu Harry dan Ginny memeberikan beberapa Galleon.

...

Tak terasa, sampailah mereka di Hogwarts, semua murid turun dari kereta sambil membawa koper mereka.

Luna turun dengan tangan kanan menarik kopernya, dan tangan kiri memegang majalah Quibblernya.

Sampailah mereka di asrama masing masing, setelah merapikan barang bawaan mereka, seluruh murid menuju Great Hall untuk makan malam.

Luna berjalan menuju Great hall memutar melewati kamar mandi perempuan yang sudah lama tak digunakan, saat melewati kamar mandi itu, luna mendengar suara tangisan.

Lalu luna masuk kedalam kamar mandi itu dan melihat hantu Moaning Mrtyle sedang menangis di jendela kamar mandi itu.

"Hai Mrtyle, apa kau sedang menangis?" Tanya Luna.

Seketika Mrtyle mendekatinya.
"Memangnya apa Yang kau lihat!? Apa kau melihat aku sedang tertawa sambil menari nari!?" Ucap Mrtyle marah.

"Tidak" Jawab Luna polos.

"Tepat sekali! Tidak! Sama sekali tidak!" Balas Mrtyle.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Luna.

"Apa lagi.. selain kesendirianku disini..." Jawab Mrtyle mulai menangis lagi.

"Kau bisa keluar dan bermain bersama kami.." Ucap Luna.

"Tidak! Tidak Tidak Tidak!!" Ucap Mrtyle.

"Berteman dengan manusia itu sungguh menyebalkan!! Tidak berguna dan tidak akan mengerti masalah yang ku alami! Mereka tidak punya perasaan!!!" Lanjut Mrtyle.

"Tapi dulu kau adalah manusia.." Ucap luna dengan wajah polosnya.

"Ya!! Itu dulu!! Sekarang.. lihat lah aku.. aku bisa menembus tembok!!!" Ucap Mrtyle sambil menembus pintu pintu toilet.

"Itu bagus.." Jawab luna dengan polosnya.

"Ya! Tapi aku sekarang ini Hantu!!" Lanjut Mrtyle.

"Kau masih tetap bisa bermain bersama kami.." Ucap Luna.

"Tidak! Aku tidak mau!!!!" Ucap Mrtyle marah dan masuk kedalam WC.

"Baiklah.. sampai nanti.." Ucap Luna lalu keluar dari kamar mandi dan ingin pergi menuju Great hall.

Saat baru keluar kamar mandi, ia melihat sebuah bayangan yang baru saja melewatinya, saat luna hendak melihatnya dengan jelas, bayangan itu sudah tidak ada, luna tak menghiraukannya, ia tetap berjalan menuju great hall.

Sesampainya di great hall, terlihat semua orang sudah mulai makan, luna langsung menuju meja makan Ravenclaw.

"Luna.. kemana saja kau.." Ucap Padma Patil, teman seasramanya yang duduk disebelahnya.

"Aku dari kamar mandi.." Jawab Luna.

"Cepatlah makan.." Ucap Padma, diangguki Luna.

...

Selesai makan di great hall, seluruh siswa diwajibkan memasuki asrama mereka.

Tetapi tidak dengan luna, ia malah berjalan jalan menyusuri seluruh lorong di sekolahnya itu.

Dan tiba tiba ada bayangan yang melawatinya lagi, kali ini luna dengan sigap langsung memanggilnya.

"Hei.. Hallo.. Siapa kau?" Tanya Luna pada lorong yang kosong.

"Apa ada orang? Tak perlu takut padaku.." Ucap Luna.

Lalu muncul sosok seorang pria muncul di ujung lorong.

"Untuk apa aku takut pada mu?" Ucap Pria itu.

Luna lantas mendekatinya untuk melihat lebih jelas.

"Oh.. hai Draco Malfoy.." Ucap Luna.

"Sedang apa kau berkeliaran malam malam begini?" Ucap Draco dengan sinisnya.

"Hanya berjalan jalan kecil" Jawab Luna.
"Dan kau?" Lanjutnya.

"Tidak ada urusannya denganmu" Jawab Draco membalikan badan lalu pergi meninggalkan Luna.

"Baiklah.. sampai jumpa lagi.." Ucap Luna lalu pergi menuju Asramanya.

Draco sebenarnya masih bisa mendengar suara Luna, tapi ia memilih untuk tidak memperdulikanya sama sekali.

---


Keesokan paginya.

Luna sudah bersiap menuju kelas pertahanan terhadap ilmu hitam. Seperti biasa, sebelum ke kelas ia memutar berkeliling sekolahnya, entah apa yang menarik, tapi ia selalu berkeliling sekolahnya.

Sampai di kelas, beruntungnya ia, professor Moddy belum ada di kelas, ia lalu duduk di kursi paling belakang, ia selalu duduk dikursi paling belakang.

Tak lama, Professor Moddy masuk ke kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, tanpa basa basi ia langsung mengajar.

Tiba tiba pintu kelas terbuka, dan munculah seorang laki laki.

"Dari mana saja kau mr. Malfoy?" Ucap Professor Moddy nampak ingin marah.

"Maafkan aku Professor" Ucap Draco.

"Duduklah" Ucap Professor.

Draco nampak mencari tempat duduk yang kosong, saat mencari tempat duduk, ia melihat Luna dipojok kelas tresenyum padanya.

"Sial" Ucap Draco, karna hanya kursi sebelah Luna saja yang kosong. Draco berjalan menuju Luna dengan enggannya.

Kebetulan saat itu kelas Ravenclaw dan Slytherin sedang di gabung.

Lalu ia duduk disebelah luna.

"Hai Draco Malfoy" Ucap Luna.

"Diamlah Loony" Balas Draco Malas.

"Baiklah" Jawab Luna lalu kembali memperhatikan Professor Moddy.

...

Selesai pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, seluruh siswa keluar dari kelas itu. Luna adalah siswa terakhir yang keluar dari kelas.

Saat hendak berdiri dari tempat duduknya, ia melihat sebuah pena di mejanya.

"Apakah ini milik Draco Malfoy? Ia pasti tak sengaja meninggalkannya, aku harus segera mengembalikan pena ini padanya" Ucap Luna sambil memegang pena itu, dan berlari kecil keluar kelas.






- - - - -
Okeh garing banget bye!
:'((

Together [Draco x Luna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang