23. Please..

1.1K 154 13
                                    

Luna sampai di atas menara astronomi, ia melihat Harry, Draco dan Professor Dumbledore. Draco mengarahkan tongkatnya ke arah Professor Dumbledore.

"Draco.." Ucap Luna.

"Luna! Apa yang kau lakukan disini!" Draco terkejut karna Luna datang.

"Lunaa" Harry langsung menarik tangan Luna agar menjauh dari Draco.

"Apa yang kau lakukan Draco?" Tanya Luna.

"Ini.. tugasku.." Jawab Draco, Luna tampaknya langsung mengerti.

"Maafkan aku.." Ucap Draco terisak.

"Draco.. aku bisa membantumu.." Ucap Professor Dumbledore.

"Tidak! Kau tidak bisa" Ucap Draco.

"Draco kumohon.. jangan lakukan.." Luna memohon pada Draco.

"Kau tidak mengerti, kalian tidak mengerti, aku harus melakukan ini" Ucap Draco.

"Draco, aku bisa membantu mu, percayalah" Ucap Professor Dumbledore meyakinkan.

"Draco.. ku mohon.. jangan lakukan ini.." Luna ingin mendekati Draco, tapi Harry menahannya, Harry mengenggam tangan Luna.

"Aku harus Luna.. maafkan aku.." Draco mengeluarkan air matanya.

"Aku bisa membantumu Draco.." Ucap Professor Dumbledore.

"Aku harus melakukan ini.. karna aku yang terpilih!" Ucap Draco menunjukan lambang pelahap mautnya.

"Jangan lakukan Draco" Ucap Harry.

"Maaf.." Lirih Draco.

"Bagus Draco! Bagus sekali!!" Ucap Bellatrix yang muncul bersama pelahap maut yang lainnya.

"Ayo cepat lakukan!" Bellatrix berjalan kearah Draco.

"Draco.. percayalah padaku" Ucap Professor Dumbledore.

"Draco, kumohon.. jangan lakukan.. kumohon Draco.." Luna memohon.

Draco menurunkan tongkatnya.

"Apa yang kau lakukan Draco! Jangan dengarkan mereka Draco! Cepat lakukan!" Ucap Bellatrix pada Draco.

"Tunggu" Tiba tiba Professor Snape muncul. Dia langsung mengarahkan tongkatnya pada Professor Dumbledore.

"Professor! Kau.." Harry melihat Professor Snape yang mengarahkan tongkatnya pada Professor Dumbledore.

"Severus.. Please.." Ucap Professor Dumbledore.

Professor Snape terdiam, tampak raut sedih diwajahnya.

"Avada Kedavra" Professor Snape melancarkan mantranya pada Professor Dumbledore.

"PROFESSORRRR..." Luna dan Harry teriak ketika melihat Professor Dumbledore jatuh dari menara astronomi akibat mantra yang diberikan Professor Snape.

Sementara Bellatrix dan pelahap mautnya tertawa penuh kemenangan. Tapi tidak dengan Draco dan Professor Snape, mereka terlihat sedih, sangat jelas terlihat raut wajah kesedihan di wajah Draco dan Professor Snape. Walapun mereka mencoba menutupi ekspresinya.

Harry langsung berlari menuruni menara astronomi, disusul Luna.

Para pelahap maut langsung menghilang.

"Professorrrrr" Tangis Harry memegang jasad professor Dumbledore.

Luna terduduk disebelah Harry ikut menangis, orang orang uang ada disana pun ikut menangis.

"Professorrrrr" Harry terus menangis.

Luna berdiri, lalu mengarahkan tongkatnya yang bercahaya ke langit, sebagai tanda penghormatan untuk Professor Dumbledore.

Semua murid dan Professor yang ada disana mengikutinya, mengarahkan tongkat mereka yang bercahaya kearah langit. Semua orang menangis.

---

Sekolah libur, semua murid kembali ke rumahnya masing masing, sebulan lagi mereka akan kembali kesekolah untuk tahun ajaran baru.

Luna menaiki kereta Hogwarts bersama teman temannya, mereka mengobrol bersama, Luna sebenarnya sedih, pertama, karna kematian Professor Dumbledore, semua siswa masih berduka atas kematian Professor Dumbledore.

Kedua, karna ia sebentar lagi akan lulus dari Hogwarts, dia belum siap berpisah dengan teman temannya.

Ketiga, dia tidak akan bertemu dengan Draco selama sebulan, Luna tau Draco pasti akan sibuk tahun ini, karna tugas Draco.., ditambah, setelah kematian Professor Dumbledore, ia tidak melihat Draco di Hogwarts.

Tapi Luna tidak ingin terus bersedih, ia memutuskan berjalan jalan ke garbong kereta lain.

"Luna, mau kemana?" Tanya Cho ketika melihat Luna berdiri dari tempat duduknya.

"Berjalan jalan sebentar" Jawab Luna sambil tersenyum, lalu diangguki Cho.

Ia menuju ke gerbong lain.

"Hai Harry" Sapa Luna melihat Harry.

"Hai Luna" Sapa Harry.

"Aku harap kau selalu baik baik saja.." Ucap Luna tersenyum ramah pada Harry.

"Tentu.. kau juga.." Harry tersenyum pada Luna.

"Baiklah, aku akan melanjutkan jalanku, dah Harry" Ucap Luna lalu lanjut berjalan.

"Hai Luna" Sapa Neville dan Ginny.

"Hai Neville, Hai Ginny" Sapa Luna.

"Aku akan merindukanmu" Ucap Ginny memeluk luna.

"Aku juga.." Luna memeluk Ginny.

"Jaga dirimu Luna" Ucap Neville pada Luna.

"Pasti.. kalian juga jaga diri ya.." Luna tersenyum pada mereka, mereka menganggukan kepala.

"Entah mengapa, setelah Professor Dumbledore tiada, suasana menjadi mengerikan" Ucap Ginny.

"Ya.. sebenarnya aku pun merasakan hal yang sama" Ucap Neville.

"Jangan khawatir teman teman, semua akan baik baik saja.." Ucap Luna menyemangati mereka, Neville dan Ginny memberikan senyum tipis, lalu mereka berpelukan.

"Aku akan mengirimi kalian surat" Ucap Ginny menatap Luna dan Neville. Lalu diangguki kedua sahabatnya.




- - - - -
Entahlah guys:v
Alurnya rada aneh maap ya:)
Btw, nyesek banget kalo mereka pisah:'((

Together [Draco x Luna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang