11. Penyemangat💪🏻❤

1.7K 207 27
                                    

Semua siswa sudah berada di asramanya masing masing. Tapi Luna malah berkeliaran di Hogwarts. Dia berjalan ke arah kamar mandi perempuan yang sudah tidak terpakai, atau sering juga disebut kamar mandi Moaning Mrtyle.

"Mrtyle.." Ucap Luna memanggil Mrtyle.

"Mrtyle.." Panggil Luna lagi. "Apa kau sudah tidur?" Tanya Luna pada kamar mandi yang tampaknya kosong itu.

Luna mendekat ke arah toilet yang menjadi tempat tinggal Mrtyle.

"Mrtyle" Panggil Luna pada wc yang ada disitu.

"Hai Luna" Tiba tiba Mrtyle mucul di belakang Luna. Luna terkaget, langsung menengok kebelakangnya.

"Hai Mrtyle" Sapa Luna.

"Ada apa? Kenapa kau kesini malam malam?" Tanya Mrtyle.

"Hanya ingin menyapa mu, aku tidak bisa tertidur akhir akhir ini" Jawab Luna.

"Ooh" Jawab Mrtyle.

"Kenapa kau tidak ada di wc mu?" Tanya Luna.

"Ada seorang anak laki laki menangis di pojok sana tadi" Jawab Mrtyle sambil menunjuk arah pojok wastafel.

"Kenapa dia menangis?" Tanya Luna.

"Entahlah, dia tidak mau bercerita pada ku" Jawab Mrtyle. "Tapi ku lihat sepertinya keadaanya sangat menderita, dia terlihat tertekan" Lanjut Mrtyle.

"Siapa dia?" Tanya Luna.

"Hmm.. aku tidak tau namanya"Jawab Mrtyle. "Tapi warna rambutnya pirang, sama sepertimu" Lanjutnya.

Pikiran Luna langsung tertuju pada Draco Malfoy, dia berambut pirang mirip seperti rambut luna.

"Kemana dia sekarang?" Tanya Luna.

"Aku tak tau" Jawab Mrtyle.

"Baiklah kalau begitu, sampai nanti Mrtyle" Ucap Luna.

"Dah Luna" Ucap Mrtyle.

...

Sekarang Luna berada di menara astronomi, tepat seperti dugaannya, dia..
Draco Malfoy, berada disini.

"Malfoy" Ucap Luna lembut pada Draco yang sedang termenung menatap Langit.

"Apa kau tak apa? Maaf jika aku mengganggu" Ucap Luna pada Draco.

Draco menatap Luna yang kini duduk di sebelahnya.

"Kau tak apa?" Tanya Luna lembut.

Draco menggeleng pelan.

"Jika kau mau, kau bisa bercerita pada ku" Ucap Luna masih menatap Draco.

"Jika kau punya masalah, berceritalah pada orang yang kau percayai, itu akan membuatmu lebih tenang" Lanjut Luna.

"Tidak semua masalah bisa diceritakan Loony" Ucap Draco.

"Kalau begitu, jika kau mempunyai masalah, kau bisa membagi masalahmu padaku, agar kau tidak menanggung semua masalahmu sendirian, itu cukup menyakitkan benarkan?" Ucap Luna masih menatap Draco.

Draco menatap Luna. "Kau tidak akan sanggup menanggung masalahku Loony" Ucap Draco. "Bahkan sebelum kau mendengar cerita ku kau akan pergi meninggalkanku" Lanjut Draco menatap langit lagi.

"Kau bahkan belum bercerita Draco" Ucap Luna.

"Kau ingin mendengarnya?" Tanya Draco.

"Jika kau mau, aku akan mendengarkan dengan baik" Jawab Luna

"Aku harus melakukan hal besar yang aku tidak mau" Ucap Draco.

"Kenapa kau tidak menolaknya?" Tanya Luna.

"Andai aku bisa menolaknya" Ucap Draco.

"Kapan hal besar yang kau maksud itu selesai?" Tanya Luna.

"Segera" Jawab Draco menatap Luna lirih.

"Aku yakin kau bisa Draco" Ucap Luna menyemangati Draco.

"Tapi aku tidak mau Loony, aku tidak suka melakukannya" Ucap Draco menatap lekat mata Luna, mata Draco hampir mengeluarkan air mata, luna bisa melihat jelas air mata yang terbendung dimata Draco.

Luna segera menggenggam tangan Draco, mengelusnya dengan lembut.

"Kau pasti bisa Draco.." Ucap Luna, tanpa mengetahui hal besar apa yang harus Draco lakukan.

"Aku tidak mau.." Ucap Draco pada Luna, kini air mata Draco menetes.

"Tenang Draco.. aku ada disini bersama mu" Ucap Luna menghapus air mata Draco. Luna baru pertama kali melihat Draco menangis.

Draco sontak memeluk Luna erat, Luna sangat terkejut, tangan Draco melingkar erat di pinggang Luna, kepalanya berada dipundak Luna, mukanya bersembunyi di antara leher dan rambut luna.

Draco mulai menangis pelan, Luna mengelus elus punggung Draco.

"Tidak apa Draco, aku ada disini bersamamu" Ucap Luna.

"Kau tidak akan bisa terus bersama ku.." Jawab Draco masih memeluk Luna.

"Aku bisa selagi aku mampu Draco.." Ucap Luna.

"Kau harus pergi Loony.. suatu saat kau akan membenciku" Draco kini menatap Luna, tanganya memegang erat tangan Luna.

"Memangnya apa yang kau lakukan sampai aku akan pergi meninggalkanmu?" Tanya Luna.

"Suatu hal yang berbahaya" Jawab Draco.

"Kalau begitu biarkan aku melindungimu, atau setidaknya biarkan aku menjadi penyemangatmu" Ucap Luna menatap lekat Draco, sambil mengelus lembut tangan Draco.

"Tidak bisa.. tidak akan bisa.." Jawab Draco.

"Dengar kan aku Draco Malfoy, kau bilang kau melakukan hal berbahaya itu karna terpaksa, itu berarti kau tidak mau melakukannya, yang artinya aku bisa menemanimu Draco" Ucap Luna.

"Tapi kau akan sangat membenciku.. semua orang akan membenci kuuu.." Ucap Draco.

"Aku berjanji tidak akan membencimu dan tidak akan meninggalkanmu Draco" Ucap Luna mengusap pipi Draco lembut.

Draco memegang tangan Luna yang berada di pipinya.

"Benarkah?" Tanya Draco yang sepertinya sudah sedikit tenang.

"Ya.. aku janji" Ucap Luna tersenyum pada Draco.

Draco membalas tersenyum pada Luna, kini pertama kalianya Luna melihat Draco menangis, juga pertama kalinya melihat Draco tersenyum.

"Kita harus kembali ke asrama Draco, ini sudah tengah malam" Ucap Luna diangguki Draco.

Mereka berdua berjalan menuju asrama mereka, lebih tepatnya Draco mengantar Luna ke asramanya terlebih dahulu.

Sampai didepan asrama Ravenclaw.

"Tidur yang nyenyak, semoga besok kita bertemu lagi" Ucap Draco.

"Tentu saja besok kita akan bertemu lagi Draco, besok kita ada kelas Transfigurasi, Ravenclaw sepertinya akan digabung dengan Slytherin lagi.." Ucap Luna.

Draco tersenyum pada Luna, memeluknya, lalu mengecup kening Luna. Luna kaget, dia terdiam mematung.

"See you soon" Ucap Draco, lalu Luna tersenyum pada Draco, Draco pergi menuju asramanya.

- - - - -
Hello
Selamat menunaikan ibadah Puasa
Untuk seluruh Umat Muslim..
Semangat puasanya!!
Mulai besok aku up tiap subuh ya.. sekalian sahur :D
♡♡♡♡♡

Together [Draco x Luna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang