BENCI (Benar - Benar Cinta )END

Chapter 37

Tepat pukul 08.05 raysa sudah berada di kantornya 2 tahun yang lalu raysa kembali ke Indonesia setelah
menyelesaikan S2 nya, dia mendirikan perusahaan dibidang property , raysa mulai mebangun
perumahan kemudian dipasarkan dan hasilnya luar biasa mengungtungkan, setelah itu raysa membangun gedung ditenggah perkontakan kemudian disewakan dan ternyata hasilnya sangat menjanjikan, setelah itu raysa menggalami kerugian saat menginvestasikan uangnya disebuah perusahaan, tapi akhirnya dia
bangkit kembali dan memberanikan diri untuk mendirikan sebuah hotel berbasir syariah di Bandung
kota kelahirannya, dan 1 tahun  yang lalu raysa berhasil mebuka restoran di jakarta yang saat ini sudah
meiliki 3 cabang , jakarta, bandung,dan Bali Muda, cantik, pintar,berbakat, dan tajir itu raysa saat ini

Semua orang sangat inggin menjadi seperti raysa tapi mereka tidak tau bagaimana masa lalu raysa
semua orang melihat hidup raysa hampir sempurna

“Permisi bu “ Ucap sekertaris raysa dari luar

“Masuk “

“Ada apa nad ?”

“Ini ada beberapa dokumen yang harus ditanda tanggani”

Raysa mengangguk dan segera menanda tanggani dokumen yang diberikan sekertarisnya

“Bu nanti setelah makan siang kita ada pertemuan dengan pak Bima di restoran Alaska membahas
kontrak perusahaan “ ucap nadia

“iya nad, terima kasih sudah diingatkan “

“Sama – sama bu, kalau begitu saya permisi dulu “ ucap nadia dan segera meninggalkan ruangan raysa

*********
Sudah hampir satu jam raysa dengan kliennya membahas tentang kontrak kerjasama

“Baik bu maira saya setuju, dan kontrak sudah saya tanda tanggani “ ucap bima yang menjadi klien raysa

“Terima kasih atas kerja samanya pak nanti sekertaris saya akan mengirimkan salinan kontraknya “
Ucap raysa mengakhiri kesepakatan

Setelah itu bima diikuti sekertarisnyapergi meninggalkan restoran

“Mau langsung kembali ke kantor atau bagaiamana bu ?” ucap nadia

“Saya masih ada urusan kamu duluan saja, jika ada hal penting langsung hubungi saya “ Ucap raysa

“Baik bu, kalau gitu saya permisi “ ucap nadia dan meninggalkan raysa

Raysa menunggu seseorang yang hari ini sudah janji akan bertemu dengannya

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya orang yang ditunggu raysa datang

“Assalaualaikum “ Ucap dua orang bersamaan

“Waalaikumsallam Ka Fadil dan kaka ipar “ ucap raysa

“Silahkan duduk bapa dan ibu” ucap raysa diakhiri dengan kekehan

“Bagaiana kabar kamu sya  ?“

“Alhamdulillah sya baik ka “ Ucap raysa

“khansa mana ca ? ko ngga ikut sih padahal aku kangen banget sama dia “ Ucap raysa kecewa

Rosa yang biasa disapa oca sahabat raysa 2 tahun yang lalu sudah resmi menjadi istri dari fadil kaka
raysa, dan mereka sudah dikarunai putri kecil yang bernama khansa ramadani rozak

2 tahun yang lalu ketika raysa masih dalam masa sulit bangkit dari keterpurukan dia bertemu dengan
sahabatnya dan sahabatnya itu terus memberi semangat kepada raysa sampai bisa seperti saat ini , yah
sahabatnya adalah rosa, rosa mengetahui semua cerita kenapa raysa meninggalkan putranya,
meninggalkan suaminya, dan meninggalkan keluarganya. Fadil adalah satu satunya anggota keluarga
raysa yang masih berkomunikasi dengan raysa berkat rosa istrinya

“Khansa lagi bobo sya, jadi aku titipin ke momy deh “ Ucap rosa
Raysa hanya manggut – manggut mengerti

“Sya liat deh tadi bang rey kirimin video Azka lagi belajar renang “ ucap fadil dan memperlihatkan video
azkapada raysa

“MasyaAllah anak aku pinter banget yah ka” ucap raysa dengan begitu antusias melihat video anaknya

“Iya dong kan aku aunt nya” Ucap rosa percaya diri

“IYA IYA “ Ucap raysa geli mendengar ucapan rosa

“Ka , ca kemaren aku temui Azka “ ucap raysa

“trus dia tau kalau kamu bundanya ?” Ucap Fadil

Raysa hanya menggeleng

“Aku pake masker, aku cuman kasih dia mainan, awalnya dia takut sama aku karena aku mungkin orang
baru, dia pendiem banget sama kaya waktu aku kecil kalau ketemu orang baru takut bawanya, dia
cuman natep aku ngga mau bicara sama sekali tapi aku ngga nyerah terus aku ajak komunikasi akhirnya
dia mau respon aku dan ambil mainanya, ucapan langsung yang bisa aku denger dari dia adalah
‘Terimakasih tante’ aku seneng akhirnya dia mau bicara sama aku “ ucap raysa

“Aku seneng sya akhirnya kamu berani nemuin azka, dia selalu nanyai bundanya, azka pasti seneng kalau
tau bundanya mau ketemu sama dia “ Ucap rosa

“Kapan sya kamu akan menjelaskan semua kesalah pahaman selama ini ?“

“aka ada waktunya ka sya belum siap , untuk sekarang sya masih focus sama bisnis sya dan azka anak
sya, saat ini sya mencoba untuk deket sama azka “

“Kaka paham sya tapi apakah 5 tahun belum cukup ? “ Ucap fadil

“Mas, udah “ Ucap rosa mencoba menengkan suaminya

Suasana menajdi hening dan setelah beberapa menit makanan datang mereka bertiga menikmati
makanan yang sudah dipesan setelah selesai makan mereka segera bergegas untuk keluar

“Ka itu mas reyhan “ Ucap raysa terkejut ketika melihat keberadaan reyhan,azka,dan suster tika
memasuki restoran

“Aduh iyah mas itu reyhan, gimana ini kalau dia liat raysa sama kita “ ucap rosa

“sya pake masker kamu cepet duduk” titah fadil yang mulai gugup ketika melihat reyhan sudah berada
dihadapannya

“eehh ponakan ganteng “ Ucap fadil ketika melihat Azka

“uncle dil lagi apa dicini ?”

Deg

Suara itu yang selalu raysa rindukan

“uncle lagi temenin aunt ca makan “ ucap fadil

Rosa hanya mengangguk dengan senyumnya

“bang rey saya sudah liat vidio azka berenang dia keren banget, udah saya kirim ke mamah juga, mamah juga
minta bang rey sama azka main kerumahn biasa kangen katanya sama azka “ ucap fadil

“InsyaAllah dil kalau azka libur nanti saya main kerumah mamah ajak azka juga “

Suara itu yang 5 tahun ini raysa rindukan

“oke bang rey pasti mamah seneng banget kalau abang sama azka kesana “ ucap fadil

“Kalau gitu saya permisi dulu dil, takutnya azka udah laper “

“Iya bang silahkan “

“Assalamualaikum “ ucap reyhan

“Waalaikumsallam “ ucap fadil dan rosa

Raysa menatap punggung reyhan yang lewat disapingnya dan kini mulai menjauh

“Mas aku rindu “ Kata – kata itu hanya terucap dalam hati

Raysa segera keluar dari restoran setelah melihat reyhan mulai menjauh