Chapter 4

2.5K 168 0
                                    

"Permisi mba "
Tidak ada jawaban

"Permisi mba saya mau bayar " ucap laki laki itu membuyarkan lamunan raysa.raysa segera menghapus air matanya

"Ehh iya mas, ada apa " raysa segera bangkit dari kursinya dan menegakan tubuhnya

Raysa harus melayani customer sebaik mungkin

Raysa mengangkat kepalanya

"Kamu !" Raysa begitu terkejut melihat siapa yang berada di depannyasaat ini

"Permisi mba saya mau bayar, bisa dipercepat saya sudah telat " ucap laki laki yang berada di hadaapannya saat ini

"Apakah dia lupa atau purah pura lupa bahwa kemarin dia telah membuatku hampir murka" ucap raysa dalam hati

Raysa segera mengambil buku yang dibawa oleh laki laki itu yang akan dia bayar.satu persatu raysa mengarhkan mesin sensor harga otomatis setelah itu memasukan kedalam pelastik satu persatu

Buku yang di beli adalah buku tebal yang bertemakan sejarah islam

"352.000,00 " ucap raysa ketus dengan muka datar dan segera mengeserkan buku tersebut supaya diambil oleh reyhan

Reyhan memberikan 4 lembar uang berwarna merah dan raysa segera mengambilnya dan cepat cepat mengambil kembalian supaya orang itu segera pergi dari sini

"Terimakasih mba, maaf mba lain kali jika melayani customer harus dengan baik, tidak sopan melayani customer dengan muka yang marah dan ucapan yang ketus " ucap reyhan

"Oh jadi dia mengataiku aku penjaga kasir yang tidak baik" ucap raysa dalam hati

Rays mengepal tanggannya menahan marah dan mata raysa menatap tajam kearah orang itu

"Memangnya anda siapa bera...  "  ucapan rausa terpotong orang itu tiba tiba pergi menuju pintu keluar

Raysa merasa Urusannya belum selesai dengannya 2 kali dia mencari masalah dengan raysa

"Tania mba ada urusan sebentar kamu jangan kemana mana "

Raysa menarik lengan kemajanya supaya leluasa untuk memukuli orang itu langkahnya semakin cepat dan akhirnya raysa menarik lengan tangan laki laki sombong itu supaya dia berhenti

" LEPAS " reyhan meningikan suaranya

Rausa segera melepaskan dengan kasar pergelangan tanggannya raysa sedikit takut tapi  raysa perempuan yang tidak takut apapun

Raysa melirik kekanan dan kekiri ternyata disini sepi karena tempat raysa sekarang berada adalah basment yang menjadi tempat parkir

Luar biasa raysa mengikuti laki laki ini sampai sejauh ini

"Urusan kita belum selesai yah ! Setelah luh mengina gue barusan
Jangan harap luh bisa pergi begitu
Saja !" Raysa menujuk wajahnya sebagai tanda peringatan

Reyhan tersenyum dan tertawa kecil

"Woy ngapain loh ketawa ! " gertak raysa dengan nada yang lebih tinggi

"Saya tidak menghina mba, saya hanya memberitahu dan mengingatkan bawa sikap mba tadi itu tidak baik kepada customer " ucap reyhan

"Mohon maaf bapa yang sombong dan tidak terhormat. Kenapa bapa yang ribet yah. hidup hidup saya, saya tau  ucapan bapa tadi mengata ngatain saya bahwa saya penjaga kasir yang tidak becus, dan apakah bapa sombong yang tidak terhormat tau kemarin bapa membuat saya ti
dak memiliki harga diri dihadapan semua pelangan cafe karena harus membersihkan pecahan gelas dilantai tanpa meminta maaf bapa pergi begitu saja dan setelah itu saya yang mendapatkan omelan dari bos saya " ucap raysa

BENCI (Benar - Benar Cinta )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang