Chapter 24

2.1K 133 0
                                    

Setelah melaksanakan sholat subuh, berdzikir dan mengaji raysa segera keluar dari kamarnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah

Sejak kemarin raysa datang kesini raysa tidak melihat asisten rumah tangga yang biasanya melakukan pekerjanya raysa pikir asisten rumah tangganya sudah berhenti

Raysa memulai pekerjaan denga mencuci pakaian, selagi menunggu pakaian yang raysa cuci dimesin cuci raysa melanjutkan untuk bersih bersih rumah menyapu dan mengepel setelah selesai menyapu dan mengepel raysa kembali melanjutkan kegiatan mencucinya setelah itu menjembur pakaian

Kegiatan mencuci pakaianpun selesai raysa inggin membuatkan sarapan untuk reyhan tapi melihat kejadian kemarin raysa menggurungkan niatnya

Raysapun berfikir lebih baik dia membeli sarapan diluar saja

Raysa keluar dari rumah berjalan menyusuri jalan dan akhirnya menemukan penjual Bubur ayam dekat taman komplek

"Pa bubur Ayamnya 2 di bungkus " ucap raysa kepada penjual bubur ayam

"Iya neng, duduk dulu aja neng "  ucap penjual bubur ayam

Raysapun segera mengikuti perintang penjual bubur ayam

"Neng baru yah tinggal disini " ucap penjual bubur ayam itu sambil menyiapkan pesana raysa

"Saya sudah hampir setengah tahun tahun tinggal disini pa, hanya saja saya tidak suka keluar rumah " ucap raysa

"Pantesan neng, soalnya saya ngga pernah liat " ucap penjual Bubur Ayam

"Bapa sering berjualan disini" ucap raysa

"Iya neng saya suka mangkal disini, kalau hari sabtu dan minggu biasanya disini rame neng, orang orang suka olahraga pagi atau sekedar mencari udara segar pagi "

Raysa baru tahu ternyata orang orang dikompleknya suka berkumpul disana

"Ini neng pesananya sudah selesai "

Raysa berdiri dan mengambil uluran pelastik dari tanggan penjual bubur ayam

" berapa pa " ucap raysa

"20.000 neng "

Raysa mengambil uang pecahan 50.000 dan menyerahkannya pada penjual bubur ayam

"Ambil aja kembalianya pa, saya permisi dulu " ucap raysa

"Terimakasih banyak neng, hati hati dijalanyanya neng " ucap penjual bubur ayam

Raysapun tersenyum dan segera meninggalkan penjual bubur ayam itu

Sesampainya dirumah raysa merasa kakinya pegal pegal dikarenakan raysa tidak suka jalan kaki ataupun berolahraga apalagi ketika hamil kondisinya mudah lelah

Raysa duduk dikursi panjang yang berada di depan rumahnya, mengangkat kakinya dan meluruskan kakinya

Reyhan menghampiri raysa. Raysa segera menueunkan kakinya

" dari mana " ucap reyhan. Raysa segera melihat kearah sumber suara

" dari taman komplek beli bubur ayam buat sarapan" ucap raysa sambil mengusap keringat diwajahnya

Reyhan menyadari bahwa raysa kelelahan jarak dari rumahnya ke taman komplek cukup jauh. Dengan kondisi raysa yang berbadan dua akan menyebabkan raysa mudak lelah

"Aww " raysa meringis kesakita tiba tiba

"Kenapa" ucap reyhan

"Kaki sya keram " ucap raysa

Percayalah walaupun saat ini reyhan masih merasa marah pada raysa tapi dia tetap merasa khawatir kepada raysa

Reyhan segera mengankat kaki raysa ke atas kursi setelah itu meluruskanya

BENCI (Benar - Benar Cinta )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang