Chapter 7

2.2K 149 3
                                    

2 Bulan berlalu

Hari ini hari yang raysa tunggu - tunggu dia bahagia karena di bisa mengikuti wisuda tahun ini

Digedung Aula kampus sudah dipenuhi dengan ribuan orang yang mengikuti prosesi wisuda ataupun yang menyaksikan prosesi wisuda

Raysa merasa nyeri dalam hatinya saat orang - orang didampingi keluarganya

"Conglatuletion sahabat gue, akhirnya lulus juga" ucap rosa dan memberikan satu buah buket bunga pada pada raysa

" Thank you " ucap raysa saat menerima buket dari rosa

"Ke depan yu gerah nih " ucap rosa

"Ok " raysa dan rosa berjalan menuju keluar

DEG

Langkah raysa terhenti saat melihat orang - orang yang berada dihadapanya, raysa diam terpaku saat orang - orang itu semakin mendekatinya

"Assalamualaikum, sayang " suara lembut yang selalu raysa rindukan. Raysa hanya diam dalam hatinya menjawab salam dari orang yang selama ini ia rindukan

Raysa mencoba untuk pergi tapi rosa menahanya dan menggenggam erat tanggan sahabatnya. Rosa tahu dalam hati kecil sahabatnya dia merindukan keluarganya tapi ego dan rasa kecewanya lebih banyak

Raysa menatap satu persatu orang orang yang berada disana dia melihat ada papah ,mamah , syahila,dan faiz kaka pertama raysa

"Hay ade chuby kaka yang sekarang tirus, selamat yah udah jadi sarjana " ucap fadil

"Selamat yah sya " ucap faiz kaka pertama raysa

"Selamat yah sya atas kelulusannya, semoga ilmunya bermanfaat " ucap syahila kaka kedua raysa

Raysa hanya mengangguk dan ekspresi mukanya sangat datar

Tiba tiba lulu mamah syahila memeluk erat raysa putri bungsunya, kerinduan seorang ibu kepad anaknya setelah 1 tahun tidak bertemu

Lulu berbisik pada raysa " maafin mamah sayang , mamah ngga bisa cegah papah saat menyuruhmu keluar dari rumah,  tapi kamu harus tau sya mamah begitu merindukan kamu, kamu harus percaya sya apah yang papah lakuin dulu dia hanya terbawa emosi, tapi sebenarnya dia begitu menyagangimu, dan semua yang papah lakukan demi kebaikan mu "

Apah yang mamahnya katakan tidak bisa membuatnya menerima begitu saja perbuat keluarganya selama ini padanya

Raysa menjauhkan tubuhnya dari lulu dia melangkahkan kakinya untuk pergi

"Raysa Humairah Rozak, papah harus bicara denganmu "

Raysa tidak percaya papahnya memanggil namanya
Apakah papahnya lupa kesalahan 1 tahun yang lalu

"Papah ?" Ucap raysa

"Raysa papah tau kamu marah dan kecewa pada papah, kamu tidak akan mengerti bagaimana sulitnya menjadi orang tua, yang inggin melihat anak - anaknya bisa lebih baik dari orangtuanya, papah terbawa emosi dan mengusir kamu dari rumah, karena papah kecewa dengan sikap kamu selama ini"

" semenjak kepergian Eyang kamu berubah menjadi raysa yang keras kepala dan tidak bisa di atur, dan hanya menghambur - hamburkan uang saja sampai papah benar benar kecewa karena untuk lulus kuliah saja kamu sulit. Bukan sulit sebenarnya tapi kamu tidak pernah serius "

"Saya tidak peduli bagaiman pendapat anda tentang saya dan anda harus ingat bahwa yang membuat saya seperti ini anda, dan sekarang saya tidak butuh uang anda saya bisa hidup tanpa uang anda"ucap raysa yang terdengar seperti menghina papahnya sendiri

Faiz akhirnya angkat bicara karena dia merasa raysa sudah keteralaluan

"Raysa ini bukan masalah uang, kamu harusnya bisa berpikir lebih dewasa, kami semua datang kesini untuk memeperbaiki keadaan bukan untuk memperburuk keadaan " ucap faiz dengan wajah dinginya

"Tidak ada yang perlu diperbaiki semuanya sudah terlambat,kita sudah berjalan dijalan yang berbeda, silahkan lanjutkan hidup kalian tanpa adanya saya, ada dan tidak adanya saya tidak berpengaruh untuk kalian " ucap raysa

"Raysa kita adalah keluarga kita harus bisa bersama, kenapa harus memilih jalan yang berbeda " ucap syahila

"KELUARGA ? aku tanya sama mba apakah keluarga akan diam saja ketika anggota keluarganya diperlakukan tidak baik " ucap raysa dan syahila hanya diam

"Kemana mba saat aku diusir, Mba hanya diam membiarkan semua terjadi begitu saja padaku,mba tau dulu aku selalu diperlakukan beda dengan mba, mba selalu mendapatkan perhatian lebih sedangkan aku, sudahlah lupakan " ucapan raysa membuat syahila terluka

"Raysa jangan berbicara seperti itu pada mba syahila, kami tidak pernah membeda bedakan kalian, dimata kami kalian semua sama " ucap lulu

" ila memang yang salah mah" ucap syahila

"Ngga sayang kamu ngga salah " ucap lulu yang membuat raysa memalingkan mukanya dia bosan drama antara kakanya syahila dengan mamahnya

"Raysa jikà kamu belum bisa memaafkan kami semua, mamah paham nak, kamu butuh waktukan, pintu rumah kami selalu terbuka untuk kamu jika kamu inggin pulang, pulanglah mamah menunggu kedatanganmu"

"ini ada surat untukmu dari Almarhum Eyang, sebelum dia pergi Eyang menitipkan ini pada mamah dan dia berpesan ketika usia kamu 23 tahun mamah baru bisa memberikanya, seharusnya tahun kemarin tapi terlalu tidak mungkin, mamah pamit sayang , Assalamualaikum " setelah memberikan surat dari Eyang pada raysa lulu segera meninggalkan tempat itu disusul oleh suaminya karena lulu tidak inggin semakin menjadi pusat perhatian orang - orang

"Raysa sadari kesalah kamu sebelum semuanya terlambat " ucap faiz. Memang faiz akan bersikap tegas dalam kondisi apapun

"Sya mba minta maaf " ucap syahila

Setelah itu faiz dan syahila pergi meninggalkan tempat itu mengikuti kepergian kedua orang tuanya

Raysa menatap sendu kepergian kepergian mereka,dan fadil yang masih berada disana segera memeluk raysa

Inilah fadil dia selalu tidak tega melihat raysa bersedih walaupun raysa yang salah, dan fadil selalu berusaha untuk berada disamping raysa

"Ka sya seperti orang jahat disini , lebih baik sya ngga ada di Dunia ini " ucap raysa

"Sya ngga boleh bicara seperti itu, kaka ada disini untuk syab" ucap fadil

Setelah itu fadil membawa sya pulang menuju Apartemenya yang berada di Jakarta

Tidak ada poto keluarga saat wisuda raysa yang ada disini masalah keluarga  yang semakin rumit dan tidak tahu kapan menemui titik terang penyelesaian dari masalhnya





















































BENCI (Benar - Benar Cinta )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang