Langkah kaki sepatu pantofel menaiki tangga hunian dengan santai dan wajah datar khas lelahnya siapa lagi kalau bukan soonyoung yang hari ini baru saja menyelesaikan tugas menjemput arwah baru.
"Kau sudah pulang soon?"tanya jeonghan dari lantai bawah
"Sudah Hyung"sahut soonyoung
"Ingin makan Hyung?"tanya mingyu yang baru kembali dari kamar penghuni
"Nanti saja dengan kalian"sahut soonyoung
"Apa lelah sekali Hyung?"tanya mingyu lagi
"Heumm...aku harus naik gedung 117 lantai lewat tangga, arwah itu menutup akses lift dan teleportasi ku"cerita soonyoung
"Hahahaha...apa arwahnya dapat soon?"tanya jeonghan.
"Dapat dan sudah ku kurung...oh ya Hyung aku ingin bertemu dengan nya apa dia sudah bangun?"tanya soonyoung.
"Kau cek saja sendiri"sahut jeonghan.Jeonghan dan mingyu pergi meninggalkan tangga dan soonyoung sedangkan soonyoung berjalan menuju kamar yang berada di lantai 13.
Langkah kaki soonyoung berhenti tepat di depan pintu kamar itu tanpa menunggu lama soonyoung masuk kedalam kamar itu dan kosong tanpa penghuni.
"Ji...jihoon"panggil soonyoung
Jihoon?
Jihoon tidak menghilang?
Tidak jihoon tak jadi menghilang selang sepuluh menit soonyoung menangis dan tak ada yang tahu kenapa jihoon dapat kembali bahkan yoongi tak di beritahu.
Dan kini jihoon tak ada di kamarnya mengingat jihoon sekarang tak boleh terlalu lelah dulu karena perintah yoongi jadi semua tak akan mengusik jihoon jika jihoon tidur dengan sangat lama.
"Kenapa kau di kamar ku"ujar jihoon mengejutkan soonyoung
"Haiss...mengejutkan ku saja, kau dari mana?"tanya soonyoung
"Dari taman"
"Dengan siapa?"
"Sendiri"
"Hah...lain kali tunggu aku jika kau ingin pergi kemana pun jangan tiba-tiba menghilang begini aku takut kau hilang sungguhan"Jihoon hanya tersenyum memandangi soonyoung yang ada di hadapannya saat ini tengah sibuk melepas dasi, jihoon tahu jika soonyoung trauma dengan dirinya yang tiba-tiba menghilang waktu itu.
Jihoon berjalan mendekati soonyoung yang saat ini sudah duduk di sofa kamar jihoon oh ya sekedar informasi soonyoung sudah mendapatkan akses masuk kamar jihoon.
"Maaf...membuat mu takut...kau tenang saja kita akan bersama selamanya"ujar jihoon
"Aku tahu itu tapi kalau kau hilang seperti waktu itu sungguh ji jika aku es mungkin aku sudah berakhir dengan kain lap melihatmu hilang di depan mata ku"ujar soonyoung
"Iya maaf...sana mandi lalu turun kita makan bersama"
"Kau belum makan?"
"Belum aku menunggu mu"
"Yaiss...kebiasaan makan dulu baru temui aku...aku malas turun bodoh"
"Ya kan bisa minta mingyu antarkan kemari"Plak!
Pukulan tangan mungil jihoon menyapa kepala soonyoung dengan indahnya ayolah walau mereka sudah punya hubungan yang lain jangan lupakan jika mereka masih sering adu mulut karena masalah sepele.
"Sakit ji...nanti kalau kepala ku lepas gimana"ujar soonyoung mengusap kepalanya.
"Biar saja nanti ku gadaikan pada Chanyeol Hyung"sahut jihoon
"Memangnya Chanyeol Hyung buka jasa pegadaian"
"Cepat mandi lalu turun...jangan merepotkan mingyu atau yang lain kalau kau masih ingin kedua kaki mu pada tempatnya"
"Suka sekali mengancam ku"
"Cepat Kwon soonyoung"
"Iya...iya Kwon jihoon"
"Marga ku masih Lee jika kau lupa tuan Kwon bodoh soonyoung...cepat sana, aku tunggu di bawah dengan yang lain"Jihoon bergegas keluar dari kamarnya meninggalkan soonyoung seorang diri sedangkan soonyoung hanya memandangi jihoon dengan senyuman gemas sendiri.
Seperti itulah jihoon dan soonyoung walau saling cinta tetap saja adu mulut dan bertengkar selalu menjadi musik wajib di hunian carat ini.
"Setidaknya setelah aku mati aku tak kesepian karena ada keluarga baru dan tentu saja kau Lee jihoon"-ksy
"Hah...setidaknya aku bisa bahagia sekarang dengan adanya dia yang berharga Kwon soonyoung"-ljh
-Tamat-
