Pagi tiba dengan cerahnya kedua mata sipit soonyoung terbuka dan mendapati wajah jihoon yang tertidur dengan tenang dengan memeluknya erat.
Soonyoung masih tak tahu apa yang jihoon mimpikan semalam namun seingatnya jihoon tak melepaskan pelukan eratnya dan berakhir soonyoung yang tidur dengan jihoon bahkan soonyoung belum berganti pakaian.
Soonyoung terdiam mandangin wajah putih halus dan cantik milik jihoon dengan seksama bahkan dapat di lihat jika sudut bibir soonyoung terangkat.
"Kau cantik ji"ujar soonyoung lirih
Tak lama jihoon membuka matanya dan kedua mata jihoon tertuju pada kedua mata soonyoung yang juga melihatnya, rasanya nyaman bagi jihoon bahkan jihoon tak pernah merasa nyaman seperti ini kecuali pada jeonghan dan yoongi.
"Aku tahu aku tampan jadi tak perlu terlalu lama melihat ku...dan kapan kau akan melepaskan pelukan mu ini"ujar soonyoung
"Huaaaa...kenapa kau disini?"kejut jihoon
"Kau lupa? Hei pendek semalam kau berteriak dalam keadaan mimpi buruk...kau membuat semua barang di ruangan ini terbang, jadi aku membangunkan mu dan kau malah memelukku sampai pagi"
"Ah...mian kalau begitu kau keluar"
"Dan kau akan tidur lagi"
"Iya...sudah sana keluar"
"Tidak...jeonghan Hyung bilang aku boleh keluar kalau kau sudah selesai mandi"
"Malas...sudah sana keluar"
"Mandi ji..."
"Shireo"
"Kau mau mandi sendiri atau aku yang mandikan"Bugh!
Satu lemparan bantal melayang mulus memeluk muka soonyoung dengan keras siapa lagi pelakunya kalau bukan jihoon ayolah soonyoung saja belum mandi pakai segala menyuruh mandi.
"Kau saja belum mandi...kenapa menyuruh ku mandi"omel jihoon
"Ok...aku yang mandikan"ujar soonyoungBugh!
Bukan bantal tapi guling yang menghantam kepala soonyoung sekarang rasanya soonyoung akan datang sarapan dengan lebam.
"Dasar mesum...aku mandi sendiri"
Jihoon bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi sedangkan soonyoung hanya terkekeh melihat jihoon yang berlari menuju kamar mandi, untuk kali ini sepertinya hobi soonyoung bertambah yaitu menggoda jihoon.
Soonyoung bergegas keluar dan menuju kamarnya sendiri untuk mandi dan lagi ia tak ingin mendapat pukulan benda lagi dari jihoon.
.
.
.
Soonyoung turun dengan kemeja putih dan celana hitam hari ini tak ada arwah yang akan di jemput jadi ia santai di hunian.Langkah kaki soonyoung berjalan menuju meja makan terlebih lagi ini waktunya sarapan dan hanya jihoon yang belum turun padahal jihoon lebih dulu masuk kamar mandi.
"Kalian menunggu siapa?"tanya jihoon tiba-tiba
"Yaiss...kau ingin membuat kami mati serangan jantung eoh?"omel soonyoung terkejut di setujui oleh yang lain
"Kalian itu bodoh atau apa? Kalian itu sudah mati jadi tak mungkin kalian terkena serangan jantung"ujar jihoon
"Tapi kan bisa tidak mengagetkan Hyung"ujar Hao
"Ah kalau itu aku tak bisa menjaminnya"sahut jihoon
"Hari ini kau pergi keluar ji?"tanya seungcheol
"Tidak Hyung...hari ini aku tak mendapat laporan penjemputan arwah jadi santai...paling ke hotel yoongi Hyung"sahut jihoon
"Ingin apa kau kesana ji?"tanya Jisoo
"Ah...aku ingin minum, aku rindu dengan Vodka dan wiski disana"sahut jihoon
"Tidak! Tidak ada kau minum minuman itu"omel soonyoung
"Kau siapa melarang ku"datar jihoon
"Haiss...kau tak ingat membuat hotel yoongi Hyung habis diterpa badai"ujar jeonghan
"Ya sudah jika aku tak di bolehkan maka tak ada kencan sehari untuk kalian"satai jihoon
"Mwo!"serempak semua
"Kenapa? Kalian ingin protes...jika iya kemari biar ku jadikan abu kalian"ujar jihoon
"Ji kami melarang mu karena kami sayang dengan mu dan tak ingin kau membuat hotel yoongi Hyung berantakan lagi"ujar wonwoo
"Ya sudah hari ini kalian bebas ingin apa, tapi jangan ganggu aku di kamar dan aku tak ingin ada keributan yang menggangu ku"ujar jihoon
"Baik tuan besar Lee"serempak semua
"Aku sudah selesai"ujar jihoon
"Sudah? Cepat sekali Hyung?"tanya hansol
"Aku makan dengan bicara dan mendengarkan kalian tadi kalian saja yang terlalu fokus bicara dan menasehati ku"ujar jihoonSemua hanya mendengus kesal ayolah jihoon itu sebetulnya sedikit menggoda pekerja yang lain jadi kesannya menyebalkan.
Jihoon meninggalkan meja makan dan bergegas menuju kamarnya dan hari ini ia akan bersantai seharian di balkon kamarnya tanpa ada yang menggangu dan urusan hunian bisa ia selesaikan nanti.
"Ah...aku lupa jika hari ini ulang tahun anak itu"gumam jihoon
Dengan satu jentikan jari jihoon sudah pergi meninggalkan kamar itu memilih untuk ke hotel milik Suho untuk mencari hadiah.
Di hunian jeonghan dan yang lain sedang sibuk menghias lobi untuk merayakan ulang tahun salah satu penghuni bahkan mingyu sudah sibuk membuat kue dan yang lain
Soonyoung hanya duduk diam di bar memandangi semua temannya sedang sibuk menghias dan yang lain sesekali dapat dilihat jika soonyoung tersenyum menikmati apa yang ia lihat.
"Kapan terakhir ulang tahun di rayakan seperti ini"gumam soonyoung
"Hyung kau tak ingin membantu?"tanya seokmin
"Membantu menonton saja"Siang tiba semua penghuni dan pekerja hunian berkumpul untuk merayakan ulang tahun salah satu penghuni.
Jeonghan membawa penghuni yang berulang tahun itu ke tengah untuk meniup lilin.
"Nah...jisung-ie kau boleh tiup lilin nya
"Terimakasih Hyung"ujar JisungMereka merayakan ulang tahun Jisung dengan tenang dan meriah berbeda dengan jihoon yang masih menunggu Baekhyun membungkus kado yang akan ia berikan pada jisung.
"Bukan kah di hunian sedang merayakan ulang tahun Jisung ji?"tanya Baekhyun
"Iya Hyung...mereka sedang merayakannya"sahut jihoon sambil makan camilan yang baekhyun bawakan
"Tapi kenapa kau malah disini mencari kado"
"Aku juga ingin hari ini Jisung bisa istirahat dengan tenang Hyung"
"Maksudnya?"
"Anak itu memiliki satu permintaan yang belum terpenuhi sampai saat ini"
"Bicara yang jelas ji...aku tak mengerti"
"Anak itu bisa dikatakan sudah berdamai dengan masalah yang lainnya hanya satu yang tak terwujud sebelum ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya...dia ingin memiliki hadiah yang indah di hari ulang tahun nya, jadi percuma saja kita merayakan ulang tahunnya kalau tak ada yang memberinya hadiah"
"Dan tak ada yang menyadari itu"
"Benar"
"Ini sudah selesai pasti jisung menyukainya"
"Semoga saja...tapi Hyung aku lapar"
"Ya sudah makan disini saja"
"Menu apa yang Suho Hyung minta kali ini?"
"Tanya Kyungsoo sana aku tak tahu, makhluk tajir macam Suho itu kalau minta makan harus ada emas-emasnya"
"Masih tak berubah rupanya"
"Yang ada dia makin menggila ji"Jihoon hanya tertawa apa lagi melihat wajah kesal Baekhyun itu jihoon tahu jika di hotel ini semuanya serba bintang lima karena penghuni disini rata-rata pejabat tinggi makannya Suho banyak meraup keuntungan.
Sore tiba jihoon memilih untuk kembali ke hunian tentu saja dengan menghilang jihoon terlalu malas untuk berjalan untuk sampai di hunian.
Dan betapa terkejutnya jihoon ketika melihat keadaan hunian yang sungguh berantakan seperti habis di terjang badai walau tak jihoon lupakan wajah bahagian dari semua yang ada di hunian.
"Jihoon Hyung"celetuk Chan yang membuat semua terdiam
"Kalian apakan hunian ku"ujar jihoon datar
"Kami sedang merayakan ulang tahun Jisung"sahut seungcheol
"Aku tahu tapi tak harus membuat hunian ku seperti habis diterpa badai seperti ini"sahut jihoon datar
"Haiss kau itu perusak suasana tahu ji"celetuk soonyoungJihoon hanya menghela nafasnya dan berjalan menghampiri Jisung yang masih berdiri memandangi jihoon.
"Jisung-ah kemari"ujar jihoon
"Iya Hyung"sahut Jisung
"Selamat ulang tahun...untuk mu aku tak akan mengucapkan panjang umur karena kau sudah mati"ujar jihoon
"Jihoon!"serempak jeonghan, Jisoo dan wonwoo
"Apa? Aku punya sesuatu untuk mu...ambil ini"ujar jihoonJisung tersenyum manis memandangi hadiah dari jihoon penantiannya terpenuhi saat Jisung melihat kalung berliontin sayap dalam kotak itu.
Seungcheol dan yang lain paham mengenai hal ini jihoon ingin Jisung menuju akhirat dan tak gentayangan lagi.
"Jihoon Hyung mau mengantar ku bukan"ujar Jisung
"Akan ku antar"sahut jihoonPerlahan tubuh Jisung berubah kupu bercahaya dan ikuti dengan suara jihoon yang membuat semua penghuni nampak senang.
"Hyung menyayangi mu ji"ujar jihoon
Senyuman Jisung mengembang sebelum sepenuhnya hilang bahkan seungkwan dan Hao sudah menangis terharu.
"Kalian bersihkan hunian ini sampai bersih dan aku tak mau membatu"ujar jihoon dan bergegas kembali ke kamarnya.
"JIHOON!"Jihoon hanya terkekeh mendengar teriakan tak terima dari semua pekerja lagi pula itu bukan ulah jihoon jadi untuk apa jihoon ikut membatu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc