Kedua mata soonyoung terbuka pandangan pertama yang ia lihat adalah ini bukan kamarnya dan hal terakhir yang ia ingat adalah ia mabuk di hotel milik yoongi.
Pandangan soonyoung mengedar dan menemukan seungcheol dan Jimin ada di ruangan itu, seungcheol yang menyadari soonyoung bangun berjalan mendekati soonyoung.
"Kau sudah sadar soon?"tanya seungcheol
"Aku sudah buka mata Hyung"sahut soonyoung
"Bocah ini...kau membuat orang yang ada disamping ku ini panik setengah mati karena kau tak sadar dua hari"omel Jimin
"Jihoon dimana Hyung?"tanya soonyoung
"Dia ada urusan"bohong seungcheol
"Kenapa mencarinya?"tanya Jimin
"Aku ingin bercerita pada nya Hyung sekaligus bertanya..."ujar soonyoung
"Menyelesaikan masalah mu?"tebak Jimin
"Heum...aku ingin menyelesaikannya"ujar soonyoung
"Jika kau sudah pulih temui yoongi dia yang akan membantu mu, jihoon yang meminta"ujar Jimin
"Sekarang kau istirahat nanti jin Hyung akan membawakan makanan untuk mu"ujar seungcheol
"Ini masih di hotel yoongi Hyung ya?"bingung soonyoung
"Ya ini masih hotel yoongi Hyung sekarang kau istirahat saja"kesal seungcheol.Mau tak mau soonyoung menurut saja dari pada diamuk oleh seungcheol dan Jimin yang siap untuk memukulnya.
Berbeda kamar dengan soonyoung saat ini yang bisa dilakukan yoongi dan jeonghan hanya menunggu jihoon untuk bangun yang entah kapan mereka juga tak tahu.
Yoongi mengusap tangan jihoon dengan lembut begitu juga dengan jeonghan yang menatap jihoon dengan penuh kasih sayang, mereka tak bisa melihat jihoon dalam keadaan menutup mata seperti ini.
"Hyung boleh aku bertanya?"tanya jeonghan
"Apa?"sahut yoongi
"Ceritakan bagaimana jihoon tiada Hyung"
"Jihoon di bunuh"
"Di bunuh?"
"Heum...dia penghuni hotel ku yang pertama dan saat itu hanya aku sendiri"
"Lalu soal hunian?"
"Itu memang milik jihoon namun memang berbeda misi, butuh waktu lama untuk jihoon memiliki hunian itu karena jihoon harus berdamai dulu dengan kehidupan sebelumnya dan itu sungguh sakit...bahkan aku harus meminta bantuan Suho Hyung dan yang lain"
"Maka dari itu Hyung sesayang itu pada jihoon"
"Dia sudah seperti adik ku sendiri, begitu juga dengan mu...namun aku tak tega melihatnya harus menahan rasa sakit yang amat sangat seperti ini...sekarang aku takut"
"Takut apa Hyung?"
"Aku takut jika jihoon menghilang...aku takut jihoon pergi meninggalkan ku"Jeonghan hanya bisa memeluk yoongi ia juga sedih dengan keadaan ini namun jeonghan mengerti jika yoongi lebih lama bersama jihoon dari pada dirinya.
Jauh dari lubuk hati jeonghan ia juga tak ingin jihoon menghilang ia ingin jihoon ada di tengah-tengah mereka semua dan tetap menjadi pemilik hunian.
.
.
.
Bar hotel milik yoongi menjadi tempat dimana soonyoung sedang duduk menunggu yoongi dan Jimin yang akan membantunya terlebih lagi sudah seminggu ini soonyoung tak bertemu dengan jihoon.Hoseok yang berdiri di balik meja bar hanya sesekali memandangi soonyoung yang sedang melamun menunggu yoongi dan Jimin.
"Kau baik-baik saja soon?"tanya hoseok
"Uh? Aku tak apa Hyung"sahut soonyoung
"Jangan berbohong pada ku...aku pandai membaca mimik wajah berbohong dan jujur"
"Aku merindukannya Hyung"
"Siapa? Jihoon?"
"Bisa dilakukan bilang begitu"
"Padahal kau dan jihoon sering sekali bertengkar"
"Aku juga tak tahu kalau itu...sudah satu Minggu ini aku tak bertemu dengannya atau melihatnya di hunian"
"Kau jatuh cinta?"
"Entah...yang pasti sekarang aku merindukannya"
"Aku punya sesuatu untuk mu"
"Apa?"
"Tunggu sebentar"Hoseok pergi meninggalkan soonyoung untuk mengambil sesuatu yang akan diberikan untuk soonyoung sedangkan soonyoung sedang duduk menikmati jus yang hoseok buat walau sebetulnya soonyoung meminta miras tadi.
Hoseok kembali tanpa membawa apapun atau sengaja tak di perlihatkan sampai ia datang memberikan selembar foto kepada soonyoung.
"Simpan ini"ujar hoseok memberikan foto jihoon
"Kenapa kau punya ini Hyung...dan kapan ini diambil?"tanya soonyoung
"Chan yang meminta ku untuk menyimpannya karena takut jihoon akan mengamuk padanya jika ketahuan mengambil fotonya diam-diam"
"Kalau itu siapa yang ambil Hyung"Pandangan hoseok tertuju pada bingkai foto yang terletak di meja tempat hoseok bersantai
"Itu aku yang ambil"ujar hoseok
"Chan tahu fotonya kau pajang Hyung?"tanya soonyoung
"Tentu saja dia kan sering mampir kemari"
"Kapan kau mengambil foto itu Hyung?"
"Dua tahun setelah kedatangannya dan pertama kali ikut jihoon kemari...kau bisa lihat foto itu jika sedang rindu dengan jihoon"
"Terimakasih Hyung"Tak lama soonyoung melihat yoongi dan Jimin yang berjalan menghampirinya dengan cepat soonyoung berdiri dan ikut di belakang yoongi dan Jimin setelah pamit dengan hoseok.
"Kau siap soon?"tanya yoongi
"Aku siap Hyung"sahut soonyoung
"Baiklah kita ke tempat kerja appa mu"ujar JiminSoonyoung hanya diam pasalnya ia sendiri tak tahu apa yang direncanakan yoongi dan Jimin karena seungcheol dan jeonghan memintanya untuk menuruti yoongi dan Jimin.
Butuh dua jam untuk sampai di kantor appa soonyoung ya walau pun sebenarnya tak terasa untuk mereka bertiga, kini mereka sedang berada di samping mobil karena yoongi dan Jimin hanya mengantar soonyoung saja.
"Soonyoung-ah...jihoon mengatakan pada ku untuk membantu mu dan ini bantuan ku, aku membuat mu menjadi manusia hidup selama tiga hari di mulai dari sekarang kau harus menyelesaikan masalah mu...tepat di hari ketiga pukul sembilan malam aku dan Jimin akan menjemputmu"ujar yoongi
"Hyung tak bercanda"ujar soonyoung
"Yang Kuasa sudah memberikan restu soon jadi jangan sia-siakan kesempatan mu"ujar Jimin
"Baik hyung...terimakasih"ujar soonyoung
"Masuklah"ujar yoongiSoonyoung hanya mengangguk dan bergegas masuk kedalam bangunan tinggi itu sedangkan yoongi dan Jimin hanya menatap punggung soonyoung yang menghilang secara perlahan
"Jangan buat pengorbanan jihoon sia-sia soon"gumam yoongi yang sayangnya di dengar oleh Jimin
"Ayo Hyung kembali ke hotel"ujar Jimin
"Baiklah"Di hotel yoongi kali ini jeonghan yang menjaga jihoon walau beberapa anggota ikut walau hanya duduk di bar atau memilih untuk bermain dengan pekerja yang lain.
Pandangan jeonghan tak pernah lepas dari jihoon yang masih tertidur dan ini sangat lama dari pada yoongi saat ini, jeonghan kesepian karena tak ada yang memanggilnya saat bosan dan tak mendengar teriakan jihoon di hunian.
"Kapan kau akan bangun hem? Hyung rindu ji...soonyoung juga rindu"ujar jeonghan
Entah jihoon dengar atau tidak yang pasti jeonghan ataupun yoongi akan terus berbicara dengan jihoon agar jihoon tak menghilang.
Jeonghan keluar dari kamar yoongi dan mendapati Jungkook yang sedang ingin mengetuk pintu kamar milik yoongi.
"Ada apa jungkook-ie?"tanya jeonghan
"Hyung di panggil jin Hyung"sahut Jungkook
"Baiklah, ayo turun"
"Hann-ie Hyung...apa jihoon Hyung sudah bangun?"
"Masih sama...bocah itu sepertinya sangat suka tidur"
"Ah...begitu, ayo kita turun wonu Hyung juga sudah di bawah"
"Wonwoo? Hei katakan pada ku dengan jujur kalau kalian sebetulnya itu bersaudara?"
"Ani...aku dan wonwoo Hyung tidak bersaudara Hyung percayalah...orang tua kami berbeda dan mungkin karena sama-sama bermarga jeon jadi kami dekat"
"Baiklah aku percaya saja"Mereka akhirnya turun bersama dan benar apa yang di katakan Jungkook sudah ada wonwoo dan mingyu yang ada bangku meja makan bahkan yoongi dan Jimin yang baru tiba.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc______________________________________
Yah mau tamat aja ni cerita