Di rumah megah kediaman keluarga Kwon kini sedang dilanda diam pasalnya kedua orang tua soonyoung masih tak percaya jika soonyoung ada di hadapan mereka padahal ini sudah hari kedua soonyoung dan tinggal satu hari lagi.
Soonyoung yang jengah dipandangi hanya menggeleng lelah bahkan kripik kentang kesukaan ya kini sudah habis karena menunggu kedua orang tuanya bicara.
"Kalian mau sampai kapan memandangi ku seperti itu?"tanya soonyoung
"Ini benar Kwon soonyoung putra eomma"ujar nyonya kwon
"Benar eomma"sahut soonyoung
"Tapi Kwon soonyoung putra kami sudah..."ujar tuan Kwon
"Aku memang sudah tiada appa...kehadiran ku disini karena aku ingin menyelesaikan masalahku dengan kalian...waktu ku terbatas appa eomma, jadi kalian boleh menanyakan apa pun pada ku dan aku akan menjawabnya"sahut soonyoung.Nyonya kwon datang menghampiri soonyoung dan memeluk tubuh soonyoung begitu juga dengan tuan Kwon di tambah dengan deraian air mata
Ini pertama kalinya soonyoung melihat kedua orang tuanya memeluknya bahkan sampai menangis seperti ini karena dirinya semenyesal itukah mereka kehilangan soonyoung.
Betul sangat menyesal mau bagaimana pun mereka tetap orang tua soonyoung kehilangan satu-satunya putra mereka membuat hidup mereka berubah bahkan baru soonyoung sadari jika di setiap sudut rumah megah ini selalu ada fotonya yang padahal soonyoung ingat dinding-dinding itu kosong tadinya.
"Kenapa tak memberi tahu appa dan eomma jika kau sakit?"tanya tuan Kwon
"Karena soonyoung berfikir kalian juga tak akan peduli"ujar soonyoung jujur
"Kenapa berfikir seperti itu?"tanya nyonya kwon.
"Kerena dulu aku selalu sendirian di rumah ini, tak ada appa dan eomma hanya pelayang yang menyambut ku pulang...kalian hanya pulang saat aku membuat masalah saja hanya untuk memarahi ku lalu besoknya kalian sudah pergi pagi"ujar soonyoung
"Maafkan eomma dan appa soon...maaf karena tak bisa menjadi orang tua yang baik untuk mu"ujar nyonya kwon
"Appa juga minta maaf pada mu soon maaf untuk semua kesalahan appa"ujar tuan Kwon
"Soonyoung sudah maafkan kalian jadi soonyoung ingin menghabiskan waktu bersama kalian sampai waktu soonyoung habis...appa dan eomma juga harus melepas soonyoung dengan iklas bukan dengan penyesalan"Mereka masih saling berpelukan dengan soonyoung yang merasa bahwa bebannya sudah terangkat dan sekarang ia harus membuat kenangan indah bersama keluarganya.
.
.
.
Jihoon masih duduk dengan sibuk membaca buku yang ada di tangannya tak ada yang tahu buku apa itu karena hanya jihoon yang bisa membacanya.Saking asiknya membaca jihoon tak sadar jika seseorang tengah duduk memandanginya dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.
"Apa bukunya terlalu menyenangkan ji sampai kau mengabaikan ku"ujarnya
"Hahahha...maaf aku tak tahu kalau tuan ada disana"sahut jihoon
"Ingin ikut dengan ku ji"
"Memangnya tuan ingin mengajak ku kemana?"
"Ke tempat dimana kau benar-benar bisa beristirahat"Jihoon hanya tersenyum menanggapi perkataan tuan yang ada di depannya sama halnya dengan sang tuan yang juga ikut tersenyum.
Di hunian yoongi dan jeonghan tengah panik pasalnya tubuh jihoon perlahan memudar dan kembali lagi bahkan Jimin dan seungcheol harus menenangkan mereka agar tak ikut panik.
"Ji hyung mohon ji jangan tinggalkan Hyung dan yang lain"ujar jeonghan
"Jangan tinggalkan Hyung ji...Hyung belum siap jika kau meninggalkan Hyung"timpal yoongi.Mereka semua panik mereka tak ingin kehilangan lagi cukup tiga pekerja Suho yang menghilang jangan ada lagi.
Hari terakhir soonyoung bersama kedua orang tuanya dan sekarang ia hanya duduk bersama kedua orang tuanya menunggu yoongi dan Jimin menjemputnya.
Namun ada yang berbeda tiga hari ini dengan soonyoung seperti ada rasa mengganjal dalam dirinya dan takut yang ia rasakan melihat foto jihoon yang diberikan oleh hoseok tak membuat soonyoung tenang.