Hari santai tanpa pekerjaan itulah hal yang selalu jihoon inginkan pasalnya ia bisa bermalas-malas ria tanpa memikirkan apa pun seperti saat ini sejak ia bangun tidur dan selesai sarapan ia hanya duduk di bar hunian melihat melihat beberapa pekerjanya yang asik berkencan tanpa mempedulikan jihoon begitu pula dengan jihoon yang tidak peduli.
"Jihoon hyung~"
Suara Chan memenuhi telinga jihoon yang sedang adik dengan cola di tangannya, ah jihoon selalu lupa jika Chan memang selalu kemari jika bosan melihat hansol dan seungkwan yang berkencan di meja resepsionis.
"Kau jadi nyamuk lagi?"tanya jihoon
"Heum...mereka berdua menyebalkan Hyung"adu Chan
"Disini nanti kau tambah sebal...lihat mereka"
"Ah...kan ada jihoon Hyung"
"Ya sudah duduk di samping ku sepuluh menit lagi hoseok hyung kemari"
"Kenapa memanggil hoseok hyung?"
"Agar kau tak iri melihat mereka semua berkencan"
"Lalu jihoon Hyung bagaimana?"
"Aku menonton saja"Jika sudah begini Chan hanya duduk diam menikmati milkshake buatan seokmin sampai suara teriakan memekakkan telinga jihoon berasal dari luar.
"CHAN-IE!"
"HOSEOK HYUNG JANGAN BERTERIAK!"omel jihoon
"Kau juga berteriak ji"sahut hoseok
"Ini hunian ku Hyung"
"Ah...aku malas berdebat dengan mu, chan-ie hyung rindu"Ah sudahlah lebih baik jihoon melihat drama percintaan antar kekasih dihadapannya untung saja salah satu pekerja dapur membawakan camilan untuk stok agar tidak bosan.
"Harusnya tadi aku minta yoongi Hyung anggur untuk teman minum"celetuk jihoon
"Jihoon Hyung ingin buah anggur"ujar Chan
"Tidak bukan buah tapi minuman"sahut jihoon
"Tapi soonyoung Hyung melarang jihoon Hyung"sahut Chan
"Sudah chan lanjutkan makan camilan saja...ji kau tak bosan tak memiliki pasangan?"tanya hoseok
"Tak ada yang menarik Hyung bahkan saat aku hidup"sahut jihoon
"Haiss...aku tak percaya itu, kau itu sebelas dua belas dengan yoongi Hyung"ujar hoseok
"Terserah dengan pemikiran mu"ujar jihoon
"Aku tak melihat soonyoung ji?"tanya hoseok
"Mungkin sedang tidur...hati ini kan memang tak ada tugas"sahut jihoon santai.Benar kata hoseok sejak sarapan jihoon memang tak melihat soonyoung mungkin saja soonyoung sedang tidur jadi jihoon tak membangunkannya.
Bosan dengan pandangan di hadapannya jihoon memilih beranjak menuju taman belakang hunian duduk sebari mengamati bunga yang ada disana.
Namun entah mengapa dada jihoon terasa sangat sakit sekali, bahkan sakit ini lebih sakit dari pada saat menyelesaikan masalah para arwah di hunian ini.
"Akhk"
Jihoon mencengkram dadanya dengan kuat mungkin saat di buka kaus jihoon dapat terlihat merah pada area sekitar dada jihoon.
"Assss...ini sakit sekali"
Rasa sakit itu semakin mendera sampai akhirnya kesadaran jihoon menghilang terbaring di bangku taman belakang hunian.
.
.
.
Jeonghan duduk dengan khawatir di samping ranjang jihoon di temani oleh yoongi yang sengaja jeonghan panggil, bagaimana jeonghan tak khawatir jika ia menemukan jihoon di taman belakang hunian dengan menutup mata."Hyung, jihoon tak akan menghilangkan?"tanya jeonghan
"Tidak, duduk di samping ku"ujar yoongi
"Apa dulu Hyung juga seperti ini?"
"Heum...tapi yang ku hadapi tak sampai membuatku tak sadar begini kecuali saat terakhir"
"Aku takut Hyung"
"Tenang saja...kita tahu jika jihoon itu kuat"Yoongi masih mencoba menenangkan jeonghan pasalnya yoongi tahu jika jeonghan memiliki sifat yang khawatir berlebihan.
"Eunghh"
Suara lenguhan jihoon terdengar seketika membuat jeonghan dan yoongi datang menghampiri jihoon yang masih belum sadar sepenuhnya sampai suara teriakan menggema di seluruh sudut hunian
"AARRGGGHH!"
Sontak suara itu mengejutkan semua penghuni dan pekerja hunian termasuk yoongi dan jeonghan yang masih di ruangan jihoon.
Mendengar suara teriakan itu seketika jihoon bangkit dari tempat tidurnya dan menuju ke tempat dimana suara teriakan itu dan itu membuat jeonghan dan yoongi juga ikut berlari.
Langkah kaki jihoon berhenti didepan kamar soonyoung dan dapat jihoon jihoon dengar jika soonyoung tengah menahan erangannya.
"Soon...kau dengar suara ku...soonyoung!"teriak jihoon dari luar
Entah mengapa dada jihoon kembali terasa amat sakit bahkan rasanya seperti seribu kali ia tertancap pedang.
Tak ada pilihan lain dengan cepat jihoon menghilang dan masuk kedalam kamar soonyoung dan itu membuat jeonghan atau pun yoongi juga ikut takut pasalnya mereka berdua juga melihat jihoon tengah menahan sakit.
Didalam kamar soonyoung apa yang jihoon lihat adalah soonyoung mengeram kesakitan bahkan tangan soonyoung sampai mencengkram seprai hingga kuat.
"Soonyoung!"
Dengan cepat jihoon mendekati soonyoung namun apa yang di dapat soonyoung melemparnya hingga menghantam pintu.
BRAK!
Dapat jihoon dengar suara jeonghan dan yoongi yang memanggil namanya namun yang terpenting ia harus membuat soonyoung tak mengeram kesakitan seperti ini walau sebetulnya dada jihoon sangat terasa sakit saat ini.
"Men...menyingkir...ji"lirih soonyoung
Bukannya menyingkir jihoon malah memeluk tubuh soonyoung dengan erat walau jihoon tahu soonyoung mencoba memberontak dari pelukan jihoon.
"Tenang Soon...tenang aku ada disini...kita bisa selesaikan bersama...tenang"ujar jihoon mengusap lembut punggung soonyoung
Merasa soonyoung masih memberontak jihoon memilih untuk menyanyikan lulabi penenang untuk soonyoung dan siapa sangka jika soonyoung perlahan mulai tenang bersamaan dengan pintu kamar soonyoung yang terbuka.
Dapat jihoon lihat jeonghan, yoongi berserta yang lain berdiri di depan pintu kamar soonyoung mereka melihat soonyoung yang memejamkan mata dengan jihoon yang mengusap lembut punggung soonyoung.
"Biar aku yang atasi kalian kembalilah"
Mereka mengangguk paham dan menutup kembali pintu kamar soonyoung, merasa soonyoung sudah cukup tenang jihoon mencoba membaringkan soonyoung agar kembali tidur namun apa yang terjadi soonyoung malah memeluk pinggang ramping jihoon dengan erat.
"Jangan pergi...tolong..."lirih soonyoung
Jihoon tertegun mendengar suara lirih soonyoung karena ini pertama kalinya jihoon mendengar suara lirih soonyoung karena biasanya soonyoung akan mengajaknya adu mulut.
"Tenang saja...aku tak akan kemana-mana"sahut jihoon tak kalah lirih
Dan malam ini jihoon habiskan untuk menemani soonyoung tidur itung-itung balas Budi karena soonyoung juga pernah menemaninya saat seperti ini.
.
.
.
Pagi tiba dan untuk kedua kalinya soonyoung bangun lebih dulu dan wajah cantik jihoon yang menjadi pandangan pertama kali ia membuka mata.Melihat jihoon yang masih terlelap membuat soonyoung tenang setidaknya jihoon bersamanya dan soonyoung kembali mengingat kejadian semalam dimana ia tanpa sadar melempar jihoon menghantam pintu dengan begitu kerasnya.
"Maaf...pasti punggung mu sakit"lirih soonyoung
"Aku tak apa..."sahut jihoon
"Maaf...sungguh aku minta maaf"
"Aku sudah maafkannya...sekarang lepas pelukan mu dulu dan mandilah"
"Rasanya aku pernah merasakan suasana seperti ini"
"Cepat mandi aku tunggu di bawah dengan yang lain"Jihoon beranjak dari tempat tidur soonyoung dan bergegas keluar terlebih lagi jika terlalu lama bersama soonyoung ia bisa gila entah karena apa.
Sedangkan soonyoung hanya tersenyum melihat jihoon yang seperti itu terkesan lebih manis ya walau dapat di tebak pasti mereka akan adu mulut lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc