Hari berganti hari ini wonwoo yang biasanya diam karena malas bicara membuat heboh satu hunian karena hari ini ia mendapat surat datangnya anggota terakhir untuk hunian ini yang akan menghendel hunian jika jihoon sibuk dengan kegiatannya.
Semua pekerja sangat senang terlebih lagi hunian ini akan lengkap setelahnya dan semoga saja banyak yang berubah.
Langkah kaki seungkwan, hansol dan Chan datang menuju tengah lobi dimana semua pekerja berkumpul dengan penghuni lain dengan satu orang di belakang mereka yang masih bingung dengan tempat yang ia datangi.
"Aku harus mengambil berkasnya dulu"ujar wonwoo pergi menuju ruangannya.
Semua pekerja memandangi orang yang sedang memperhatikan seluruh bangunan hunian ini dan berdua semoga saja hunian ini baik-baik saja sungguh melihat dari auranya pemuda itu suka sekali mengajak adu mulut.
"Selamat datang saya Choi seungcheol manager hunian ini kau bisa memanggilku Hyung"ujar seungcheol
"Halo...kata si pipi gembul ini aku tak boleh menyebutkan nama ku dulu sebelum sang pemilik menyebutnya"ujarnya
"Bisa mati kita"celetuk seokmin yang didengar mingyu
"Kenapa begitu?"tanya mingyu bingung
"Mendengar dia menyebut seungkwan begitu bisa dipastikan hunian ini akan rubuh jika ia bicara dengan jihoon Hyung"sahut seokmin
"Sayang ku diamlah"ujar Jisoo yang berdiri disamping seokmin
"Baik sayang"sahut seokmin gang dapat tatapan jijik dari mingyu.
"Aku akan memanggil jihoon dulu"ujar jeonghanJeonghan berjalan menuju ruangan jihoon yang ada dilantai atas tak ada yang berani mengunjungi ruangan itu jika tak terlalu penting kecuali yoongi pemilik hotel sebelah karena mereka sama keras kepalanya dan juga galaknya.
"Kita ke ruang rapat saja"ujar seungcheol setelah mendapat telepati dari jeonghan
Mereka semua menuju ruang rapat yang selalu di gunakan jihoon untuk menemui para pekerja baru terlebih lagi jihoon malas turun ke lobi hanya untuk menyambut pekerja baru.
Ruang rapat nampak sunyi dengan jihoon yang masih membaca berkas yang di berikan wonwoo sebari sesekali memperhatikan pemuda baru itu.
"Nama Kwon soonyoung...umur meninggal aku tak peduli...meninggal karena aku tak ingin menyebutkannya...hobi bertengkar dan masih banyak lagi...kesukaan harimau"ujar jihoon datar
"Astaga nona kau datar sekali menyambut ku"ujar soonyoung santai
"Apa? Nona?"ulang jihoonYang lain sudah mulai berkeringat dingin ayolah ini belum ada satu jam pemuda bernama soonyoung itu di sini dan sudah membuat jihoon hampir meledak.
"Kau buta atau katarak...aku laki-laki bukan perempuan"amuk jihoon
"Sudah ji...sudah...kita tentukan saja di ditempatkan dimana"ujar jeonghan menenangkan jihoon jika tidak dapat dipastikan seungcheol akan memesan meja baru untuk ruang rapat
"Kalian yang tentukan"sahut jihoon malas
"Siapa yang bertugas memilih kali ini?"tanya Jisoo
"Chan!...ini giliran Chan yang memilih Hyung...boleh kan jihoon Hyung"ujar Chan
"Tentu saja lagi pula aku tak ingin diamuk oleh hoseok hyung jika kesayangannya ini menangis dan mengadu"ujar jihoon santai
"Jadi asisten jihoon Hyung"ujar Chan
"Mwo!"tak terima jihoon
"Jangan marah Hyung...soonyoung Hyung kan masih baru jadi jihoon Hyung saja yang mengajari soonyoung Hyung"ujar Chan
"Kami setuju"ujar yang lain serempakIngin rasanya jihoon menjadikan abu mereka semua kalau tak ingat dengan tanda pada lengan mereka menjadikan abu mereka sama saja membuat dirinya harus bertahan dari konsekuensi yang ia buat dengan yang berkuasa.
"Selamat datang di hunian carat asisten Kwon"ujar seungcheol
"Terimakasih"sahut soonyoung
"Saya Yoon jeonghan kepala pelayang"ujar jeonghan
"Saya Hong Jisoo dan ini Lee seokmin"ujar Jisoo
"Saya jeon wonwoo dan ini Kim mingyu"ujar wonwoo
"Saya di minghao dan ini Wen junhui"ujar Hao
"Saya boo seungkwan dan ini hansol Vernon Chwe"ujar seungkwan
"Aku Chan...Lee Chan"ujar Chan
"Halo saya Kwon soonyoung...lalu nama si pendek itu"ujar soonyoungAstaga sungguh mulut soonyoung amat berbahaya jihoon sudah tenang malah manusia sipit ini menyebut kata terlarang
"Hyung tenang ini masih hari pertama jangan gegabah"ujar Hao
"Hais...kau bisa memanggil ku jihoon, kau panggil seungcheol, jeonghan dan jisoo dengan sebutan Hyung dan untuk seokmin kebawah panggil makhluk sipit ini dengan sebutan Hyung dan kau bisa memanggil Jun dan wonwoo terserah mu...tugas mu akan di jelaskan oleh mereka...dan untuk kalian jangan ganggu aku hari ini...ada pertanyaan?"ujar jihoon
"Hyung...hoseok hyung nanti ingin kemari"ujar Chan
"Terserah asal jangan berisik"ujar jihoonJihoon pergi meninggalkan ruang rapat dan bergegas kembali ke ruangannya di lantai paling atas sedangkan yang lain mengajak pemuda bernama soonyoung itu ke bar untuk menjelaskan tugasnya.
Seungcheol datang memberikan kartu identitas untuk soonyoung dan betapa terkejutnya soonyoung ketika kartu itu sudah ada foto dirinya dia bingung kapan ia di foto.
Kwon soonyoung pekerja baru yang ditempatkan sebagai asisten jihoon dimana ia akan berkerja berkeliling membatu arwah pelajar yang tersesat atau terlantar.
.
.
.
Setelah acara rapat yang dirasa cukup menegangkan kini soonyoung duduk sebari mendengarkan semua penjelasan dari seungcheol dan jeonghan baru setelah itu ia akan di ajak berkeliling hunian.Jisoo memilih untuk menemani soonyoung berkeliling dan menjelaskan semua peraturan dan kata terlarang di hunian ini sedangkan soonyoung hanya mengangguk mengerti.
"Soon ini kamarmu"ujar Jisoo
"Aku dapat kamar sendiri?"tanya soonyoung
"Ya setiap pekerja disini memiliki kamar sendiri kau pun juga begitu"
"Wah...ini hal baru dalam hidup ku Hyung"
"Kau sudah mati soon"
"Iya aku lupa"
"Setelah ini jam makan aku akan meninggalkan mu disini di dalam lemari sana ada seragam dan baju untuk mu kau bisa istirahat disini...nanti akan ku panggil saat jam makan, kau sudah bisa menggunakan telepati kan?"
"Sudah Hyung tadi seungcheol Hyung yang mengajari"
"Kalau begitu Hyung tinggal"Jisoo pergi meninggalkan soonyoung di dalam kamar miliknya sekarang dan hal pertama yang ingin ia lihat adalah seragamnya dan sungguh membuat mata soonyoung terganggu
Setelan jas dan kemeja entah mengapa soonyoung tak suka jika harus menggunakan jas namun karena pekerjaan mau tak mau soonyoung harus memakainya.
Soonyoung beralih ke lemari yang ada di sampingnya dan disana soonyoung melihat baju-baju bebas dan beberapa pasang sepatu dan perlengkapan yang lainnya setelah selesai berkeliling kamar soonyoung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk itu.
Sampai acara menikmati tempat tidur empuk itu harus terganggu dengan telepati dari Jisoo jika ia harus datang ke ruang makan.
Semua sudah berkumpul di meja makan hanya jihoon saja yang tidak ada cukup aneh bagi soonyoung mengetahui jika sang pemilik tidak ikut makan di meja.
"KWON SOONYOUNG BERSIAP DAN IKUT DENGAN KU!"
Sungguh suara mengelegar jihoon dapat membuat gelas yang di pegang soonyoung pecah padahal pegangan gelasnya masih di tangannya.
"Sepertinya aku harus terbiasa dengan suara teriakan si pendek itu"gumam soonyoung
"YAK KWON SOONYOUNG!"teriak jihoon
"IYA!"sahut soonyoung tak kalah kerasSoonyoung bergegas pergi meninggalkan meja makan dan menghampiri jihoon sedangkan yang lain hanya sedang mencoba bersabar dengan teriakan berikutnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc