3

567 76 1
                                    

Kesal

Itu yang dirasakan soonyoung saat ini karena makhluk pendek disampingnya ini meminta dengan tidak elitnya menjalankan tugas pertamanya dan yang mereka lakukan sekarang berdiri di depan gerbang sekolah menengah atas.

Ayolah ini masih hari pertamanya dan sekarang jihoon mengajaknya untuk menjemput arwah di sekolah dan melupakan makan siangnya anggap saja begitu.

"Aku tahu kau menggerutu dalam hati...kita masuk"ujar jihoon berjalan lebih dulu
"Hei tunggu aku"ujar soonyoung
"Kau lambat sipit"
"Hei kau juga sipit jadi jangan mencela"
"Cepat bodoh"

Soonyoung menyusul jihoon dengan kesal dan sekarang mereka harus berjalan melewati lorong kelas yang penuh dengan siswa yang berkeliaran kesana kemari tenang saja mereka tak terlihat jadi jangan khawatir mereka akan dikerubungi fans mungkin bagi soonyoung tapi tidak bagi jihoon yang memiliki banyak pembenci.

Langkah jihoon dan soonyoung berhenti di depan salah satu bilik kamar mandi di sekolah itu bingung itu yang dirasakan soonyoung saat ini namun mau bagaimana lagi ia juga harus belajar setidaknya itu yang ia tangkap dari jeonghan tadi.

Klik!

Satu jentikkan jari jihoon membuat pintu dihadapannya terbuka sendiri dan dapat mereka lihat arwah siswa yang sedang terduduk diatas lantai dengan satu tubuh menggantung di atasnya.

Jihoon berjalan mendekati arwah itu yang saat ini malah terlihat ketukan dengan jihoon padahal menurut soonyoung wajah jihoon itu tidak menakutkan namun menyebalkan.

"Kau ingin menjadi penghuni kamar mandi atau ikut dengan ku"ujar jihoon menawarkan
"..."tak ada jawaban
"Jika kau ikut dengan ku akan ku bantu kau menyelesaikan semua penyesalan mu...namun jika tidak ku jadikan kau abu saat ini juga agar tak jadi arwah gentayangan yang mengganggu"

Sungguh pedas kata-kata terakhir jihoon soonyoung pikir jihoon akan lembut pada arwah pelajar itu namun sama saja soonyoung belum tahu saja jika jihoon sudah mulai mengamuk.

Arwah pelajar berjenis laki-laki itu mengangguk dan memilih mengikuti jihoon dan soonyoung, mereka pergi keluar dari kamar mandi itu dan tak lama terdengar suara teriakan dari dalam kamar mandi.

"Siapa nama mu?"tanya soonyoung
"Son Junghwa"sahut arwah itu
"Aku Kwon soonyoung asisten si pendek itu"ujar soonyoung berkenalan
"Aku dengar bodoh dan berhenti mengomentari tinggi badan ku"ujar jihoon kesal
"Itu kenyataan tak usah menyangkal"celetuk soonyoung
"Sudah diam dan ambil mobil saja"ujar jihoon
"Kau menyuruh ku kembali ke hunian begitu?"
"Kau buta disana ada mobil warna merah itu mobil kita cepat ambil"
"Kan aku tak tahu kau mengajak ku kemari dengan menghilang pendek"
"Cepat"

Mau tak mau soonyoung berjalan menuju mobil berwarna merah itu sedangkan jihoon berdiri disamping Junghwa sebari menunggu soonyoung yang membawa mobil.
.
.
.
Lantai dasar hunian menjadi tempat dimana jihoon dan soonyoung duduk menghadap Junghwa yang saat ini tengah menikmati jus buatan seokmin dengan tenang.

Sebetulnya soonyoung tak mau duduk disamping jihoon dan ingin pergi ke dapur untuk makan namun jihoon memaksanya untuk duduk dan belajar.

"Nama son Junghwa...meninggal pada usia 17 tahun muda sekali...meninggal karena bunuh diri...ku beri pilihan kau ingin langsung ku antar ke sana atau kau ingin melihat orang yang kau tinggalkan lebih dulu"ujar jihoon
"Aku ingin melihat orang yang ku tinggalkan lebih dulu"sahut Junghwa
"Aku butuh alasan"
"Aku ingin tahu mereka senang atau menderita karena kepergian ku"
"Baiklah...jeonghan Hyung tolong antar Junghwa ke kamarnya"

Jeonghan hanya mengangguk dan mengantar jemput Junghwa menuju kamarnya sedangkan jihoon masih duduk di sofa dengan tenang.

"Boleh aku makan?"ujar soonyoung
"Memang aku melarang mu makan?"ujar jihoon pergi meninggalkan soonyoung
"Awas saja kau pendek!"

Forever With YouWhere stories live. Discover now