Reza yang tiba-tiba di tarik raka berusaha melepaskan cengkraman raka di pergelangan tangannya, tapi tak bisa karena tenaganya bahkan terkuras habis saat latihan tadi.Sesampainya di belakang sekolah raka mendorong dan menekan reza ke dinding. Kedua tangannya di tahan di atas kepalanya sehingga reza benar-benar tak bisa melawan.
Lepasin ! Aku lagi malas cari ribut, bisa gak sih kamu gak usah ganggu aku? Ucap reza sambil berusaha meloloskan diri dari kungkungan raka.
Raka diam, dan hanya melihat setiap inci dari wajah reza dari dekat, dan semakin mendekatkan wajahnya ke telinga reza dan berkata "ternyata lu beneran seperti cewek ya, apalagi di liat dari dekat seperti ini"
Reza yang tak terima dengan perlakuan raka yang seperti itu akhirnya mulai kalap, dan menendang tepat kearah selangkangan raka.
Sekali lagi kamu bilang seperti itu, aku bunuh kamu. Ucap reza penuh dengan penekanan dan berlalu pergi meninggalkan raka yang mengerang kesakitan.
Sesampainya di kelas reza segera mengambil seragamnya, kemudian menuju toilet untuk mengganti pakaian. Dan bergegas ke kantin untuk membeli air mineral.
Ugh, nyerinya semakin terasa, aku harus cepat meminum obat, bahaya kalau sampai kambuh di sekolah. Monolog reza seraya meringis kecil, menahan rasa sakit yang semakin kuat terasa.
Setiap harinya selama seminggu, reza dan teamnya masih harus latihan yang benar-benar menguras tenaga mereka, terutama reza yang semakin kesulitan menahan rasa sakitnya.
Ada apa reza? Saya lihat kamu sempat kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh tadi? Tanya pak rizal
Maaf pak tadi saya kesandung batu, makanya kehilangan keseimbangan, jawab reza berbohong, bukannya sengaja hanya saja dia tidak mau ada yang mengetahui kondisinya.
Saya tahu kamu lelah, tapi saya harap kamu lebih memperhatikan langkah mu ketika berlari, ingat reza kamu harapan sekolah ini.
Baik pak, saya akan lebih berhati-hati lagi, jawab reza.
Baiklah anak-anak, hari ini adalah hari terakhir kita latihan, kalian boleh pulang dan istirahat dengan baik karena besok kita akan mengikuti seleksi dan saya harap kalian memberikan hasil yang memuaskan. Ucap pak rizal kemudian beranjak meninggalkan reza dan ke dua teamnya.
Reza memutuskan untuk kembali ke kelasnya tapi dari jauh dia melihat silvia sedang berlari ke arahnya. Ya silvia adalah kekasih reza sejak kelas 3 SMP dan mereka pisah sekolah saat SMA.
Reza, teriak silvia ketika melihat reza berjalan arahnya, kamu baru selesai latihan ya? tanya silvia ketika reza sudah berada di depannya.
Ya, baru saja selesai. Ada apa? Tumben kemari? Apa kamu gak ada kelas hari ini? Kamu pakai apa kemari? Tanya reza
Aku kan kangen pengen ketemu, kamu sibuk banget sih sampai gak ada waktu lagi buat aku. Keluh silvia
Dengar ya via, aku memang sibuk, kamu tau sendiri kan aku sedang latihan mempersiapkan untuk pekan olahraga, dan di hari libur aku harus bekerja. Jawab reza datar.
Kamu kok gitu sih, gak mau tau pokoknya hari ini aku mau kita jalan. Ayok kita jalan, udah lama kan kita gak kencan. Rengek silvia
Iya, iya sebentar aku ganti dulu, bajuku basah. Kamu tunggu saja di parkiran kebetulan aku pakai motor hari ini. Ucap reza kemudian pergi meninggalkan pacarnya itu.
Ya seperti itulah reza selalu dingin dan terkesan tak peduli tapi dia sangat menyayangi kekasihnya itu bahkan dia sangat menjaga kekasihnya dan selalu menuruti kemauan nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Please
Short Storyini merupakan pertama kalinya saya menuliskan sebuah cerita dan cerita ini di ambil dari kisah nyata walau pun dalam penulisan terdapat penambahan ataupun sedikit perubahan demi menjaga identitas si pemilik asli cerita. warning cerita homo, bxb, ya...