Hari ini adalah hari yang paling di tunggu oleh reza beserta teamnya.
Ya hari ini mereka akan mengikuti seleksi untuk Pekan Olahraga Nasional.Di bangku yang di siapkan khusus untuk para atlet sekolah terlihat reza duduk dengan gelisah. Yang tak luput dari pandangan sahabat nya.
Kamu kenapa za? Dari tadi gelisah banget, kayak gak biasa ikut lomba beginian. Tanya ario yang melihat reza semakin gelisah.
Aku gak apa-apa kok ri, cuma sedikit gugup aja. Jawab reza bohong, ya karena sebenarnya dia sedang menahan rasa sakit di tambah dia melupakan obat yang seharusnya selalu dia bawa.
Yakin kamu gugup? Mukamu pucat banget za. Kalau ada apa-apa sebaiknya kamu cepetan bilang deh sama panitia. Ucap ario yang semakin khawatir.
Tapi ri, aku gak bisa mundur sekarang, karena aku ingin membuktikan sama semua kalau aku juga bisa punya prestasi. Aku ingin menunjukkan kalau semua tak cuma sekedar nilai tinggi tapi prestasi bisa juga di raih lewat lainnya.
Kamu benar za, tapi tidak dengan cara memaksakan diri seperti ini, aku tau pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari aku, please za jangan tutupi apapun dariku, mungkin aku gak bisa membantu mu tapi setidaknya dengan kamu menjadikan aku tempat mu mengeluhkan segala yang kamu rasakan, kamu bisa merasa sedikit lega.
Do'a kan aja ya semoga aku berhasil lolos seleksi nya, aku janji sehabis ini aku akan cerita kan semuanya.
Baiklah, aku tunggu. Dan jangan coba-coba lari karena aku akan terus menanyakan cerita mu. Ucap ario mengancam.
Reza, kemari dan segera bersiap setelah ini giliranmu. Ucap pak rizal seraya memanggil seluruh teamnya
Baik pak. Jawab reza.
3. 2. 1 mulai teriak panitia memberikan aba aba kepada para peserta.
Dan reza masih memimpin di depan.
Entah mungkin karena tubuhnya yang kecil sehingga membuat reza begitu gesit berlari.Tapi ketika di putaran akhir reza tiba-tiba saja terjatuh dan tak sadar kan diri sehingga terpaksa seleksi tersebut di hentikan sementara.
Dan paramedis pun berlari ke tengah lapangan untuk memeriksa keadaan reza.Apa bapak gurunya? Tanya sang dokter kepada pak rizal.
Iya dokter, saya guru sekaligus penanggung jawabnya. Apa yang terjadi dokter bagaimana murid saya bisa tiba-tiba pingsan seperti ini? Tanya pak rizal berturut-turut.
Sebaiknya kita bawa murid bapak ke rumah sakit, karena dari hasil pemeriksaan saya murid bapak sepertinya mengidap penyakit berbahaya, tapi saya belum bisa memastikan nya karna harus di lakukan pemeriksaan secara intensif.
Mendengar penuturan dokter tersebut akhirnya reza segera di larikan kerumah sakit dengan menggunakan ambulans yang memang di siapkan oleh panitia seleksi. Sesampainya di rumah sakit reza segera di bawa menuju UGD.
Bagaimana keadaan murid saya dokter, tanya sang guru ketika melihat dokter keluar.
Sebaiknya bapak segera hubungi orang tuanya karena kondisinya benar-benar tidak baik-baik saja. Saya harus menjelaskan kondisinya kepada orangtua nya dan ada hal yang ingin saya tanyakan juga kepada mereka.
Mereka sedang dalam perjalanan dokter, mungkin sebentar lagi sampai. Jawab pak rizal
Baiklah pak jika orang tua nya sudah sampai harap langsung ke ruangan saya karena kita harus segera mengambil tindakan. Ucap dokter tersebut kemudian berlalu kembali ke ruangannya.
#TBC
Hai, maaf aku baru bisa update kembali setelah sekian lama. Dan sebagai penebusan rasa bersalah ku aku update 4 chapter sekaligus. 🙏🙏
Selamat membaca.. 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Please
Kurzgeschichtenini merupakan pertama kalinya saya menuliskan sebuah cerita dan cerita ini di ambil dari kisah nyata walau pun dalam penulisan terdapat penambahan ataupun sedikit perubahan demi menjaga identitas si pemilik asli cerita. warning cerita homo, bxb, ya...