Reza memutuskan pulang kerumahnya, sungguh hari ini benar-benar hari yang buruk untuknya, bahkan untuk sekedar duduk dengan tenang saja tidak bisa,
Apalagi mengingat kelakuan anak pindahan tersebut, beserta temannya, seketika kepalanya berdenyut nyeri.Sesampainya di rumah reza malah di kejutkan dengan kehadiran papanya, tak biasanya ada di rumah saat jam makan siang begini, monolog reza dalam hati. Tak mau ambil pusing reza pun berniat menuju kamarnya, tapi baru beberapa langkah dia harus kembali di kejutkan dengan teriakan papanya.
Kenapa jam segini kamu sudah pulang reza? Kamu membolos? Jawab? Ternyata begini kelakuanmu selama ini? Dasar anak tak tau di untung, marah sang ayah di sertai dengan tamparan keras. Jawab reza, apa kamu bisu hah!
Kenapa? Sejak kapan papa peduli padaku, bukankah selama ini papa tidak pernah menganggap aku ada? Bukankah selama ini aku tak pernah terlihat di mata papa? Bukankah selama ini yang terlihat hanya Ratna dan rena? Jadi jangan pernah berperilaku seolah papa peduli padaku. Buat saja seperti biasanya seolah aku hanya bayangan di rumah ini. Ucap reza yang membuat papanya semakin marah.
Kamu berani melawan sekarang? Apa yang dapat di banggakan dari anak bodoh sepertimu, tidak ada pencapaian apapun darimu yang dapat di banggakan kamu hanya membuat malu nama keluarga, sungguh sebuah aib mempunyai anak yang tidak bisa apa-apa seperti mu.
Hahaha, kapan aku pernah berarti di mata kalian? Tidak pernah, bahkan segala usaha yang aku lakukan tetap saja tak bisa memuaskan ego mu pa, tidak pernah dan tidak akan pernah bisa, karena yang berharga di mata kalian hanyalah Ratna dan rena. Padahal selama ini aku sudah berusaha, aku sudah melakukan yang terbaik tapi apa yang aku dapat? Hanya cacian dan hinaan.
Aku tak pernah meminta pujian darimu pa, tak pernah, tapi setidaknya sedikit saja tolong hargai segala usaha ku. Cuma itu yang aku pinta. Tapi apa pernah aku mendapatkan nya? Tidak!
Suatu saat kalian semua akan menyesal karena telah melakukan hal ini padaku, ingat pa suatu saat akan tiba saatnya papa akan menangisi semuanya dan ketika saat itu tiba akulah orang pertama yang akan menertawakan kalian semua. Ucap reza sambil berlalu ke kamarnya.
Reza duduk menatap keluar melalui jendela kamarnya, sungguh memikirkan tentang hidupnya membuat dia benar-benar membuat nya merasa tak ada artinya.
Entah sampai kapan dia harus seperti ini, kapan dia akan merasakan kembali kebahagiaan yang dulu pernah ada, kapan dia dapat kembali merasakan kasih sayang orang tuanya.
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Please
Nouvellesini merupakan pertama kalinya saya menuliskan sebuah cerita dan cerita ini di ambil dari kisah nyata walau pun dalam penulisan terdapat penambahan ataupun sedikit perubahan demi menjaga identitas si pemilik asli cerita. warning cerita homo, bxb, ya...