Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit, akhirnya Reza di perbolehkan pulang ke rumahnya.
Dengan sedikit perasaan kecewa Reza akhirnya pulang. Kecewa karena tak ada satupun keluarga nya yang peduli dengan keadaan nya.Sesampainya di rumah bahkan Reza tak menemukan satupun anggota keluarganya. Seperti biasanya hanya ada pembantu.
Den Reza udah pulang? Maaf ya den bibi gak bisa jenguk den Reza di rumah sakit. Padahal bibi pengen sekali jenguk den Reza. Gimana den Reza udah sehat?
Gak apa-apa bi, aku paham bibi pasti sibuk, makasih banyak ya bi, bibi selalu jadi orang pertama yang khawatir dengan keadaan ku.
Den Reza itu sudah seperti anak bibi sendiri den, bibi yang merawat aden, bahkan dari den Reza di lahir kan.
Ya bi, aku tau, dan terima kasih berkat bibi, setidaknya aku bisa merasakan kasih sayang seorang ibu walaupun bibi bukan ibu yang melahirkan ku, tapi dengan kedua tangan ini bibi merawat ku sampai sekarang.
Sama sama den, bibi senang aden tumbuh jadi anak yang baik, aden anak yang cerdas, bibi bangga sama aden. Sekarang aden istirahat ya, nanti bibi buatkan makanan kesukaan aden.
Iya bi, aku ke kamar dulu ya. Ucap Reza seraya beranjak menuju kamarnya, tak bisa di pungkiri terselip rasa kecewa dalam hatinya terhadap keluarga nya sendiri.
Reza merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap keluar melalui jendela kamarnya, entahlah apa yang dipikirkan oleh keluarga nya dia pun tak dapat menebaknya.
Den bangun, udah waktunya makan malam den. Aden makan di kamar apa di meja makan bersama yang lainnya den? Tanya bi Yanti.
Mereka semua udah pulang bi? Apakah mereka mencari ku bi? Tanya Reza
Sudah den. Semuanya sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam. Dan itu den.. Um itu mereka.. ucap bi Yanti terputus.
Tau dengan jawaban apa yang akan di ucapkan bi Yanti akhirnya Reza bersuara kembali. Aku makan di kamar aja ya bi, bibi tolong bawakan makanan ku ya bi.
Baik den, bibi ambilkan dulu ya. Bibi udah masakin makanan kesukaan aden, aden harus makan yang banyak ya biar cepat sehat. Ucap bi yanti yang di jawab anggukan Reza.
Seandainya bibi orang tua kandungku, mungkin aku akan jadi anak yang paling beruntung di dunia ini, walaupun hidup sederhana tapi kaya akan kasih sayang. monolog Reza seraya menatap kepergian bi yanti dari hadapan nya.
#Tbc
Hai hai minna.. Maaf kan aku yang benar-benar menghilang untuk waktu yang lama. Terlalu banyak hal terjadi yang membuat mood ku seperti sedang naik roller coaster. Hehe...
Tapi sekarang udah lebih baik jadi aku memutuskan untuk kembali melanjutkan cerita ini.Terimakasih 🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Please
Cerita Pendekini merupakan pertama kalinya saya menuliskan sebuah cerita dan cerita ini di ambil dari kisah nyata walau pun dalam penulisan terdapat penambahan ataupun sedikit perubahan demi menjaga identitas si pemilik asli cerita. warning cerita homo, bxb, ya...