7. Bingung

89 38 106
                                    

haloooooo-!!!

♡selamat membaca♡

*
*
*
*
*

7. Bingung

Bingung. Sedari tadi satu kata itu mengusik pikirannya. Saat ini dirinya sedang merebahkan diri diatas ranjang untuk melepas penat dengan tangan kanannya memegang sebuah buku tulis bersampul coklat yang jelas tertulis bahwa itu bukanlah miliknya. Ia sengaja membawa pulang buku tulis tersebut agar besok pagi dirinya bisa langsung mengembalikan buku tulis itu pada pemiliknya. Walaupun malas banget sih!

"Ini buku kok pas banget ya ada diatas meja Kelas yang kutempati tadi? Apa dia sengaja biar Aku yang langsung kasih buku ini ke dia? Tapi buat apa juga dia ngerencanain? Kok Aku malah tambah bingung sih?!" Tiara ngedumel sendiri.

TRING!
Tiara meraih Nokianya yang diletakkan diatas nakas lalu membuka SMS yang masuk.

Mama
Dek, nti Mama pulang
Telatan ya. Jam 10 mlm
Paling. Tapi Mama udh
bilang ke Troy kok. Kalo
Lpr makan sus kering aja.
(17.22)

Iya Ma. Oke. Hati" yak
(17.23)

Yaudah deh. Akhirnya Tiara di Rumah sendirian sampai nanti jam enam sore disaat Troy sudah pulang kerja. Harusnya tadi ia tanya apa alasan Tisa untuk pulang terlambat? Tidak biasanya seperti ini sih!

🐥🐥🐥

"Nah gitu dong. Kan jadi lega," ujar Roshan dalam sambungan telefon.

"Puas kan?" tanya seseorang yang bernama El diseberang telefon sana.

"Ya emang harus gitu. Tanggung jawab Cila kan elo bang, bukan gue. Dari dulu kek, nggak usah minta tolong gue," ujar Roshan sambil berjalan menuju balkon yang letaknya dibelakang Kamarnya.

"Iya udah. Diem aja dah lo."

Roshan mingkem.

"Betewe pekan depan gue udah ada tanding basket. Lo enggak kasih gue apa gitu yang bikin tambah semangat."

Roshan masih mingkem.

"Woy kutil! Ngape lo diem aja? Ini masih nyambung kan?" Dari jauh sana El menjauhkan layar ponselnya dari salah satu kupingnya dan melihat apakah panggilan masih terhubung atau tidak. Rupanya masih. Tapi kenapa Roshan diam saja?

"Fiks. Gue tutup nih."

"Tadi katanya suruh diem," ujar Roshan yang membuat El menjauhkan layar ponselnya lagi dari kupingnya karena terkejut dengan kedatangan suara tiba-tiba dari seberang sana.

"Ya nggak gitu juga konsepnya bego! Tau ah. Gue tutup aja. Kan nggak asik kalo pulsa gue kesedot banyak cuma karena nelefon manusia produkan kaya elo. Assalamu'alaikum!"

Roshan berdecak. "Ya mak--" sambungan telefon telah diputus sepihak oleh El. "Wa'alaikumsalam," sambungnya kesal.

🐥🐥🐥

COMPLICATED LOVE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang