COMPLICATED LOVE [End]

38. Panco

assalamu'alaikum sahabat :)

hehheeheh aman" aja kan kondisi kesehatan kalian?

skrng lg masuk musim hujan nich, jd aku harap kalian tetep makan yg teratur sama jaga kesehatan trs ya!!

kiw kiw :)

♡selamat membaca♡

*
*
*
*
*

38. Panco

"YES! GUE MENANG!"

Mety tersenyum licik sambil menepuk-nepuk dadanya bangga karena ia baru saja berhasil mengalahkan Stevan lewat adu panco di kantin.

"Keren kamu anjay!" puji Tiara yang membuat Hasan, Stevan, Ali, dan Mety menoleh ragu ke arahnya.

Secara Tiara itu anak polos, harusnya kata anjay nggak ada didalam bahasa kamus gadis itu.

"Lo tau Ra, arti kata anjay itu apa?" tanya Ali.

"Tau dooong," Tiara memamerkan jajaran gigi putihnya.

"Tadi gue ngalah ya! Bukan kalah," kata Stevan yang direspon decakan malas oleh Mety.

"Ra," buru-buru Mety menempelkan punggung tangannya dikening Tiara.

"Tanganmu keringetan!" Tiara menepis tangan Mety yang nemplok dikeningnya.

"Diajarin siapa lo bocah, ngomong begituan?" tanya Stevan yang duduk disebelahnya.

"Ngomong keren kamu anjay?" tanya Tiara balik.

"Diajarin siapa Ra?" tanya Mety gemas.

Tiara menoleh pada Mety yang duduk tepat dihadapannya. "Rendy."

"HAH?!"

"IH KENAPA HAH? KAGET TAUK!" balas Tiara ngegas.

"Jangan pernah ngomong anjay lagi Ra! Enggak cocok banget sama lo," peringat Mety.

"Kalo kata Rendy, anjay itu kayak menunjukkan—"

"Dibilang jangan ngomong anjay kok ngeyel sih?!" Stevan gemas.

Tiara menoleh sewot. "Itu aja kamu barusan bilang."

"Ya kan gue cuma nyontohin doang,  bocil."

"Tapi—"

"Udah diem, berisik!" Hasan menengahi dan Stevan serta Tiara langsung diam.

🐥🐥🐥

"Haduh, cermin gue mana sih, anjir?! Kok nggak ada," ujar gadis cantik bernama Lavaella Orpha yang daritadi kebingungan mencari cermin kecil 'keberuntungannya' disepanjang koridor kamar.

Benda cukup kecil yang hilang itu jika dicari dikoridor sebesar dan panjang ini pasti akan susah!

Karena lebih sering menunduk, jadinya Lava tidak mengetahui jika kepalanya barusan menubruk seseorang.