41. "Jangan pergi"

22 4 158
                                    

♡selamat membaca♡

*
*
*
*
*

41. "Jangan pergi"

Tiara mengembuskan napas kesal—sebab dirinya daritadi mencoba untuk memberi ucapan selamat pada Roshan atas dirinya yang menjadi runner up diatas panggung sana, namun karena saking ramenya kerumunan orang, jadinya susah bagi Tiara untuk mencapai Roshan.

Fyi, acaranya udah selesai. Jadinya dipanggung sana banyak banget orang—terutama kumpulan penggemar dari Roshan dan Lava.

Sempat mata Roshan yang ingin menghampiri Tiara, namun sudah keduluan sama Lava yang tiba-tiba menarik Roshan pergi entah kemana.

"Eh," Tiara memundurkan langkah karena terkejut dengan kehadiran Stevan yang tiba-tiba.

"Ikut gue," Stevan menarik pergelangan tangan Tiara tiba-tiba.

"Mau kemana?" tanya Tiara tergesa karena menyamai langkah besar Stevan.

Stevan diam dan terus menarik Tiara hingga keluar dari gedung yang luasnya besar tapi tidak kecil itu.

Menjauh beberapa meter dari gedung, Stevan menghempaskan tangan Tiara begitu saja.

"Aku baru tau kalo ternyata kamu kasar banget orangnya," kata Tiara dengan pergelangan tangan yang memerah akibat perbuatan Stevan.

Stevan mengusak rambutnya kasar. Ia bingung bagaimana cara mengungkapkan yang sejujurnya.

Jujur, pemikiran itu selalu menghantuinya selama sebulan terakhir ini.

"Gue suka lo."

Mata Tiara terpaku beberapa detik ke mata Stevan yang dimana Stevan juga tengah menatapnya.

"Kenapa bisa?" tanya Tiara berani.

"Gue suka lo," Stevan mengulang kalimatnya, lagi.

"Enggak boleh," Tiara menggeleng.

"Kenapa bisa?" Stevan bertanya dengan kalimat yang sempat diucapkan Tiara tadi.

"Kamu nggak boleh suka aku, Stevan!" suara Tiara naik satu oktaf.

Stevan tersentak menyadari perubahan suara Tiara barusan.

Apakah salah jika Stevan hanya sebatas menyukainya saja?

"Apa alasannya gue nggak boleh suka sama lo?"

Tiara menggeleng. Masih terkejut dengan peristiwa mengejutkan ini.

"Karena lo udah terlanjur suka Roshan? Iya? Karena dia?" tanya Stevan yang terkesan memaksa dipendengaran Tiara.

"Aku—" pikiran Tiara seketika kacau ketika ada Roshan yang berdiri beberapa meter dibelakang Stevan.

Dari sorot matanya, tampak Roshan memberikan sorot mata yang tidak dapat dimengerti Tiara.

"Roshan!!!" seru Tiara agar Roshan tidak kemana-mana.

Namun sayang, Roshan langsung pergi begitu saja dengan langkah tergesa. Kayak difilm-film itu lah, gais!

Stevan mengikuti arah pandang Tiara, lalu menyeringai.

"Dia, kan? Yang jadi alasan lo buat gue nggak boleh suka sama lo? Iya kan?"

Bibir bawah Tiara bergetar menahan tangis. Ya Tuhan, bagaimana ini?

COMPLICATED LOVE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang